Tegakan Hutan Tanaman Seumur dan Sejenis Pertumbuhan dan Hasil Tegakan

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tegakan Hutan Tanaman Seumur dan Sejenis

Tegakan hutan dapat dipandang sebagai suatu unit analisis apabila tegakan hutan adalah suatu unit hutan yang keadaannya seragam, baik seragam dalam umur, jenis, struktur maupun kualitas tempat tumbuhnya, sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat dibedakan dengan unuit hutan lainnya Daniel et al., 1979. Tegakan hutan tanaman yang sejenis dan seumur adalah keadaan hutan paling sederhana dan mudah dikenali. Karena pertimbangan kemudahan teknis dan admiunistrasi pengelolaan, umumnya tegakan hutan tanaman yang sejenis dan seumur diusahakan pada tempat tumbuh tanah yang mempunyai kualitas relatif seragam. Adanya istilah umur mengindikasikan bahwa tegakan bersifat dinamis. Kedinamisan sistem tegakan hutan selama pengusahaan ditunjukan dengan perkembangan struktur tegakan yang disebabkan proses pertumbuhan dan perlakuan silvikultur terhadap pohon-pohonnya. Pertumbuhan pohon-pohon didalam tegakan sangat dipengaruhi oleh respon jenis terhadap kerapatan tegakan, iklim dan tanah tempat tumbuhnya Daniel et al., 1979. Dalam pustaka-pustaka kehutanan keadaan hutan suatu saat sering digambarkan sebagai struktur tegakan hutan. Umumnya hal ini dinyatakan dalam bentuk daftar frekuensi dari salah satu atau beberapa ciri pohon. Ciri-ciri pohon yang sering digunakan adalah yang mudah diukur dan berguna dalam kegiatan perencanaan hutan. Ciri-ciri pohon yang bersifat demikian adalah diameter dan tinggi pohon. Sehubungan dengan digunakannya kedua peubah tersebut maka pohon-pohon di dalam tegakan hutan tanaman yang sejenis dan seumur dapat dipandang sebagai populasi peubah ganda atau bivariate Schreuder dan Hafley, 1977.

2.2. Pertumbuhan dan Hasil Tegakan

Dalam kegiatan pengelolaan hutan dibedakan pengertian pertumbuhan tegakan dan hasil tegakan. Perbedaan pertumbuhan dan hasil adalah konsepsinya, yaitu produksi biologis untuk pertumbuhan dan pemanenan untuk hasil. Selanjutnya menurut Davis dan Johnson 1987, pertumbuhan tegakan adalah perubahan dimensi tegakan yang terjadi selama periode waktu tertentu. Hasil tegakan adalah banyaknya dimensi tegakan yang dapat dipanen dan dikeluarkan dalam waktu tertentu atau jumlah kumulatif dalam waktu tertentu. Pengelolaan hutan berada pada keadaan kelestarian hasil, apabila besarnya hasil sama dengan pertumbuhannya dan berlangsung terus menerus. Secara umum dapat dikatakan bahwa jumlah maksimum hasil yang dapat diperoleh dari hutan pada suatu waktu tertentu adalah jumlah kumulatif pertumbuhan sampai waktu itu, sedangkan jumlah maksimum hasil yang dapat dikeluarkan secara terus menerus setiap periode sama dengan pertumbuhan dalam periode waktu tersebut. Sedangkan menurut Manan 1976, pertumbuhan adalah pertambahan ukuran secara perlahan-lahan dari organisme, populasi atau obyek selama kurun waktu tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan perbedaan ukuran pada akhir dan awal, pertumbuhan juga merupakan ekspresi ekologi, dimana pertumbuhan pohon dipengaruhi kemampuan genetik dari jenis-jenis yang saling berinteraksi dengan lingkungan pohon tumbuh. Faktor-faktor pengaruh lingkungan seperti, iklim, edafis, topografi, persaingan dengan organisme lain, semuanya merupakan indikator kualitas tempat tumbuh. Pertumbuhan tanaman lebih baik terjadi pada tanah yang subur dalam hal fisik, kimia dan biologi daripada pada tanah yang kurang subur.

2.3. Pertumbuhan dan Hasil Tegakan Hutan Tanaman Seumur

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TUMBUH DAN KONSENTRASI LARUTAN GIBBERELLIN ACID (GA3) TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi L.) UMUR 3 BULAN

0 5 1

PENGARUH KONSENTRASI HORMON GIBBERELLIN (GA3) DAN KOMPOSISI MEDIA TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi Linn)

0 7 1

Laju aliran dan erosi permukaan di lahan hutan tanaman kayu putih (melaleuca cajuputi roxb) dengan berbagai tindakan konservasi tanah dan air (studi kasus rph sukun, bkph sukun, kph madiun perum perhutani unit II Jawa Timur)

4 15 63

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

0 1 22

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

1 7 101

Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk ZA terhadap Pertumbuhan Tanaman Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) di Kawasan Hutan Produksi RPH Sumberklampok Kecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng.

0 0 9

FORDA - Jurnal

0 0 6

The Optimum Dose of Nitrogen, Phosporus, and Potassium to Improve Soybean (Glycine max (L) Merr) Productivity on Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) Stands | Jati | Ilmu Pertanian (Agricultural Science) 17991 61572 1 PB

0 0 8

KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA BERBAGAI UMUR TANAMAN KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi) DI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA PT BUKIT ASAM (PERSERO)

2 4 8

PENDUGAAN POTENSI PRODUKSI HHBK KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi ) DI BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA (POTENTIAL PRODUCATION ESTIMATION 0F CAJUPUT NON TIMBER FOREST PRODUCT (Melaleuca cajuputi) IN BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA) - Repository UNRAM

0 0 11