8
2. Kebijakan infrastruktur transportasi manakah yang memberikan dampak
pada aktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh pada wilayah di kawasan JABODETABEK ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menganalisis pengaruh infrastruktur transportasi di satu wilayah terhadap
pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut dan wilayah tetangga nya, 2.
Menganalisis pengaruh kebijakan pembangunan infrastruktur transportasi di satu wilayah terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayahnya dan dampaknya
pada wilayah tetangganya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan rekomendasi
yang bermanfaat terhadap kebijakan dan upaya pemerintah pusat maupun daerah dalam menetapkan pembangunan infrastruktur transportasi. Khususnya
dalam mengalokasikan investasi infrastruktur transportasi yang memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya Produk Domestik Regional
Bruto PDRB di wilayah-wilayah di kaw asan JABODETABEK.
1.4. Lingkup Penelitian
Lingkup dari penelitian ini difokuskan untuk menganalisis pengaruh infrastruktur transportasi di satu wilayah terhadap pertumbuhan aktivitas ekonomi
di wilayah tersebut, dan terhadap aktivitas ekonomi di wilayah tetangganya. Adapun yang dimaksud dengan infrastruktur transportasi adalah jalan yang
melingkupi jalan raya meliputi jalan negara dan jalan kabupaten, jalan tol serta jaringan jalan rel lintasan kereta api.
9
Pendekatan operasional variabel infrastruktur transportasi adalah jalan jalan raya, jalan tol, dan jalan rel tersebut akan didekati proxy dengan nilai
nominal investasi. Investasi yang tersebut adalah sejumlah pengeluaran yang digunakan sebagai investasi dalam bentuk public capital oleh pemerintah pusat
dan pemerintah daerah pemda untuk membiayai pembangunan jalan yang dikeluarkan setiap tahunnya.
Adapun yang dimaksud aktivitas ekonomi adalah aktivitas sektoral yaitu suatu aktivitas dimana dalam kegiatannya dalam berproduksi, berada atau
melekat inherent pada jalan baik jalan raya, jalan tol atau jaringan jalan rel kereta api. Secara rinci aktivitas ekonomi tersebut dinyatakan dalam jumlah unit
dan dikelompokan kedalam: 1 Aktivitas Perdagangan terdiri dari, unit Padagang Kaki Lima PKL, Grosir-Ritel terdiri dari unit toko, pasar, mini market dan super
market, hypermarket dan mal, serta Aktivitas Perhotelan unit hotel, 2 Aktivitas Perangkutan terdiri dari unit angkutan penumpang orang dan unit angkutan
kota angkot, bus kota dan luar kota, taksi dan kendaraan penumpang pribadi, serta unit angkutan barang yang terdiri dari truk atau sejenisnya yang terdiri dari
berbagai tipe, 3 aktivitas Unit Perumahan-Bangunan terdiri dari unit rumah yang dibangun pemerintah dan pengembang swasta dan unit bangunan yang
terdiri dari unit kantor swasta dan pemerintah, dan akhirnya 4 Aktivitas Industrian yang terdiri dari unit industri besar-menengah, serta unit industri kecil.
Cakupan wilayah penelitian meliputi wilayah provinsi Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta, Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan
Kota Tangerang, serta Kabupaten dan Kota Bekasi. Alasan dipilihnya wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi karena secara geografis wilayah-
wilayah tersebut berbatasan satu dengan lainnya. Selain itu ke lima wilayah ini
10
sudah terhubungkan oleh jalan darat jalan raya, tol, dan rel sedemikian rupa sehingga membentuk satu kesatuan atau networking. Kesatuan wilayah secara
geografis ini diharapkan dapat terus menciptakan dampak berkelanjutan di berbagai aktivitas ekonomi antarwilayah, dan akhirnya membentuk satu kesatuan
ekonomi.
1.5. Sistematika Penulisan