144
Tabel 7.15. Hasil Estimasi Produksi Sektor Perumahan
Variabel Parameter
Prob. T Elastisitas
Jangka Pendek
Jangka Panjang
1. Produksi Sektor Rumah dan Bangunan Jakarta QRUMIJ
Intercept -50379189
RURUMJ = Rasio unit rum-bang Jakarta 23281838
0.0346 0.69
1.54 TKRUMJ = Tenagakerja perumahan Jakarta
37.7483 0.0719
1.30 2.89
GRUMJ = Peng. Pemerintah utk perum. Jakarta 48.0707
0.3441 -
- LQRUMJ = Lag endogen
0.5509 0.0229
0.49 1.09
Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.8554; Adj R-SQ = 0.8028; DW = 2.995
2. Produksi Sektor Perumahan Bogor QRUMB
Intercept -89587
URUMB = Total unit rum -bang. Bogor 1.2312
0.1875 0.04
0.25 TKRUMB = TK sektor perum. bang. Bogor
0.4778 0.0119
0.30 1.85
LQRUMB = Lag endogen 0.8371
0.0001 0.78
4.77 Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.9408; Adj R-SQ = 0.9261; DW = 1.500
3. Produksi Sektor Perumahan Tangerang QRUMT
Intercept -103882
URUMT = Total unit rumah bangunan Tang. 15.8676
0.0404 0.40
- TKRUMT = TK sek. perum. bangunan Tang.
0.7401 0.0894
0.54 -
GRUMT = Peng.Pemda utk Perum bang.Tang 21.8950
0.0437 0.28
- Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.6909; Adj R-SQ = 0.6136; DW = 0.870
4. Produksi Sektor Perumahan Bekasi QRUMK
Intercept -56924
URUMK = Unit rumah dan bangunan Bekasi 14.7445
0.2474 -
- TKRUMK = TK.sek. rumah dan bangunan Bekasi
0.2393 0.3790
- -
KRRUM = Total kredit perumahan -bangunan 0.0067
0.0572 0.28
0.62 LQRUMK = Lag endogen
0.5524 0.0113
0.51 1.15
Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.7122; Adj R-SQ = 0.6075; DW = 2.793
Hasil estimasi menunjukkan variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap produksi sektor perumahan berturut-turut : 1 Wilayah Jakarta
QRUMJ adalah rasio unit rumah-bangunan Jakarta RURUMJ dan jumlah tenaga kerja sektor perumahan Jakarta TKRUMJ; 2 Wilayah Bogor QRUMB :
unit rumah-bangunan Bogor URUMB dan jumlah tenaga kerja sektor perumahan Bogor TKRUMB; 3 Wilayah Tangerang QRUMT : unit rumah-
bangunan Tangerang URUMT, jumlah tenaga kerja sektor perumahan Tangerang TKRUMT dan pengeluaran Pemda Tangerang pada sektor
perumahan; dan 4 Wilayah Bekasi QRUMK : total kredit perumahan- bangunan. Semua variabel pengaruh berhubungan secara positif yakni makin
145
besar nilai variabel tersebut makin meningkat produksi sektor perumahan wilayah masing-masing.
Pada wilayah Jakarta, pertumbuhan jumlah unit-unit rumah-bangunan dan peranan penggunaan tenaga kerja memberikan efek kuat elastis mendorong
pertumbuhan produksi di sektor perumahan. Efek kuat dari pertumbuhan unit-unit rumah-bangunan terhadap produksi sektor perumahan akan terlihat dampaknya
dalam jangka panjang sedangkan efek kuat dari penggunaan tenaga kerja terhadap produksi sektor tersebut lagsung terlihat baik pada saat sekarang
maupun nanti pada saat mendatang. Ini menunjukkan bahwa di wilayah Jakarta sektor perumahan memiliki potensi menyumbangkan nilai tambah bagi total
PDRB wilayah itu. Hasil ini berbeda dengan wilayah-wilayah tetangga Jakarta lainnya. Di Bogor, potensi pertumbuhan produksi sektor perumahan hanya
secara kuat didukung oleh penggunaan tenaga kerja. Sedangkan di Tangerang dan Bekasi produksi sektor perumahan tidak potensial meningkat dengan drastis
oleh dukungan salah satu apakah pertumbuhan unit-unit rumah-bangunan maupun penggunaan tenaga kerja.
7.3.4. Persamaan Produksi Sektor Industri QIND
Pada Tabel 7.16 disajikan hasil estimasi persamaan-persamaan produksi sektor industri wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Secara statistik
hasil estimasi tersebut baik. Variabel-variabel yang dimasukkan ke dalam setiap persamaan baik secara individu maupun bersama-sama mampu menjelaskan
perilaku produksi sektor industri wilayah masing-masing. Hal ini diindikasikan dengan hasil-hasil koefisien determinasi, R
2
setiap persamaan yang cukup tinggi berkisar antara 0.8812 hingga 0.9937 dan probabilitas F mencapai nilai alfa
sebesar 99 persen.
146
Tabel 7.16. Hasil Estimasi Produksi Sektor Industri
Variabel Parameter
Prob. T Elastisitas
Jangka Pendek
Jangka Panjang
1. Produksi Sektor Industri Jakarta QINDJ