Tenagakerja Sektor Angkutan Jakarta TKANGJ Tenagakerja Sektor Angkutan Bogor TKANGB Tenagakerja Sektor Angkutan Tangerang TKANGT Intercept

133 Tabel 7.10. Hasil Estimasi Tenaga Kerja Sektor Perangkutan Variabel Parameter Prob. T Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang

1. Tenagakerja Sektor Angkutan Jakarta TKANGJ

Intercept 557552 UMR = Upah Minimun Regional -1805.8769 0.0053 -1.20 -2.12 GANGJ = Peng. Pemerintah angkutan Jakarta 2.7315 0.0749 0.38 0.67 QANGJ = Produksi sektor angkutan Jakarta 0.1183 0.0334 0.60 1.06 LTKANGJ = lag endogen 0.4317 0.0594 0.46 0.81 Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.8514; Adj R-SQ = 0.7973; DW = 1.340

2. Tenagakerja Sektor Angkutan Bogor TKANGB

Intercept 155956 UMR = Upah Minimum Regional -692.2195 0.0003 -1.29 -2.22 QANGB = Produksi sektor perangkutan Bogor 0.4965 0.0047 0.61 1.03 PDRBB = PDRB Bogor 0.0591 0.0001 1.92 3.32 LTKANGB = Lag endogen 0.4208 0.0033 0.43 0.74 Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.8909; Adj R-SQ = 0.8513; DW = 2.128

3. Tenagakerja Sektor Angkutan Tangerang TKANGT Intercept

105186 UMR = Upah Minimum Regional -16.9547 0.4231 - - TUANGT = Total unit angkutan Tangerang 0.2089 0.0930 0.13 - PDRBT = PDRB Tangerang 0.0074 0.0109 0.39 - Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.9619; Adj R-SQ = 0.9524; DW = 1.188 4. Tenagakerja Sektor Angkutan Bekasi TKANGK Intercept 163638 UMR = Upah Minimum Regional -111.9111 0.1669 -0.29 -0.18 TUANGK = Total unit aktivitas perangk. Bek. 1.0326 0.0096 0.46 0.29 GANGK = Peng.Pemda utk sek.perangk.Bek 2.3111 0.0505 0.36 0.23 RQANGK = Rasio produksi sek.perangk. Bek. 48467 0.0853 0.31 0.19 LTKANGK = Lag endogen -0.5839 0.0419 -0.58 -0.37 Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.5297; Adj R -SQ = 0.2946; DW = 2.916 Kenaikan UMR memiliki pengaruh kuat elastis mengurangi jumlah penyerapan tenaga kerja wilayah Jakarta dan Bogor dengan segera setelah UMR naik dan juga dalam jangka panjang elastisitas berturut-turut -1.20, -2.12 dan - 1.29, -2,22. Begitu juga pada kedua wilayah tersebut, kenaikan produksi memberikan efek kuat berturut-turut elastisitas 1.06 dan 1.03 dalam jangka panjang terhadap pertambahan penyerapan tenaga kerja. Dengan demikian wilayah Jakarta dan Bogor termasuk wilayah-wilayah yang peluang penyerapan tenaga kerja di sektor perangkutannya tinggi bilamana produksi sektor tersebut menunjukkan pertumbuhan. 134 Sebaliknya, pada wilayah Bekasi kenaikan UMR tidak cukup kuat inelastis mengurangi penyerapan tenaga kerja sedangkan di Tangerang kenaikan UMR tidak berpengaruh merubah penyerapan. Kenaikan total unit angkutan pada kedua wilayah tersebut dan juga kenaikan produksi sektor angkutan, pengeluaran Pemda dan PDRB tidak memiliki efek kuat inelastis mendorong kenaikan tenaga kerja pada sektor perangkutan. Hasil ini menunjukkan bahwa wilayah-wilayah Tangerang dan Bekasi merupakan wilayah yang kurang banyak mengalami penyerapan di sektor perangkutan.

7.2.3. Persamaan Tenagkerja Sektor Perumahan-Bangunan TKRUM

Tabel 7.11 menyajikan hasil estimasi persamaan tenaga kerja sektor perumahan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Secara statistik hasil estimasi tersebut baik. Koefisien determinasi, R 2 tiap persamaan berkisar antara 0.8059 hingga 0.9151 dan probabilitas F mencapai alfa 99 persen yang menunjukkan variabel-variabel baik secara individu maupun bersama-sama yang dimasukkan ke dalam setiap persamaan dapat menjelaskan perilaku penyerapan tenaga kerja sektor perumahan wilayah masing-masing. Hasil estimasi menunjukkan variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor perumahan berturut-turut : 1 Wilayah Jakarta TKRUMJ adalah total kredit perumahan KRRUM dan besaran PDRB wilayah Jakarta PDRBJ; 2 Wilayah Bogor TKRUMB : besaran PDRB Bogor PDRBB; 3 Wilayah Tangerang TKRUMT : upah minimum regional UMR, total unit rumah-bangunan Tangerang URUMT dan besaran PDRB Tangerang; dan 4 Wilayah Bekasi TKRUMK : upah minimum regional UMR, total unit rumah-bangunan Bekasi URUMK dan besaran PDRB Bekasi PDRBK. 135 Tabel 7.11. Hasil Estimasi Tenaga Kerja Sektor Perumahan Variabel Parameter Prob. T Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang

1. Total Tenagakerja Sektor Perumahan Jakarta TKRUMJ Intercept