Validasi Model dan Simulasi Kebijakan

VIII. ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI

Bab ini menganalisis hasil simulasi dari beberapa kebijakan infrastruktur transportasi. Melakukan simulasi adalah memperlakukan perubahan model persamaan melalui goncangan shock pada satu dan, atau beberapa variabel tertentu yang dampaknya ingin diketahui. Goncangan shock atas variabel tersebut umumnya didasarkan atas kebijakan, kebijakan tersebut adalah menaikkan nilai investasi infrastruktur transportasi. Yang dimaksud nilai investasi infrastruktur transportasi adalah investasi jaringan jalan yang terdiri dari pembangunan jalan baru, perbaikan kualitas jalan, dan perbaikan atau pembangunan jembatan Depart emen Kimpraswil, 2003. Telah dijelaskan bab sebelumnya, kategori jaringan jalan yang diliput adalah: jaringan jalan raya, ,jalan tol, dan jalan rel wilayah. Sebelum melakukan simulasi, terlebih dulu dilakukan validasi model, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah model persamaan yang dibangun sudah memenuhi kriteria statistik untuk selanjutnya dapat dilakukan simulasi.

8.1. Validasi Model dan Simulasi Kebijakan

Validasi model dilakukan untuk mengetahui sejauh mana model persamaan yang dibangun akan menghasilkan nilai estimasi dugaan yang mendekati nilai sebenarnya aktual. Umumnya suatu estimasi model dikatakan valid bila nilai RMSE Root Mean Square Error, RMSPE Root Mean Square Percent Error, semakin kecil. Kriteria lain yang sering digunakan dalam validasi adalah koefisien U-Theil’s Theil’s Inequality Coefficient, dimana model yang baik akan memiliki nilai koefisien U-Theil’s yang mendekati nol. Sebaliknya jika 149 mendekati satu, model dianggap kurang dapat menjelaskan data yang sebenarnya Sitepu dan Sinaga, 2006. Hasil validasi model dapat dilihat pada Lampiran 4 . Dari lampiran tersebut diketahui, bahwa jumlah persamaan empat wilayah penelitian yang terdiri dari 81 variabel endogen mempunyai nilai U lebih kecil dari 1.00. Dengan rincian hanya 13 variabel endogen mempunyai nilai U lebih besar dari 0.30, atau 83 persen dari persamaan mempunyai nilai U-Theil’s kurang dari 0.30. Dari angka-angka validasi tersebut menunjukkan kebaikan model secara relatif, dengan demikian dapat dilakukan simulasi model, dengan menggunakan beberapa skenario kebijakan. Skenario simulasi dilakukan dengan melakukan goncangan shock atau memasukkan variabel sebagai goncangan shock ke dalam model ke dalam model persamaan. Adapun variabel goncangan tersebut adalah nilai investasi infrastruktur dari jaringan jalan raya, jalan tol dan jaringan rel atau kombinasinya. Variabel jaringan-jaringan jalan tersebut dapat berasal dari satu wilayah, atau kombinasi dua wilayah atau lebih. Dampak goncangan dari tiap variabel dapat dilihat pada perubahan pertumbuhan nilai jumlah unit, produksi aktivitas sektor dan produksi domestik regional bruto PDRB suatu wilayah dan wilayah sekitarnya. Seluruh skenario simulasi dapat dilihat pada Tabel 8.1. Kebijakan menaikkan investasi infrastruktur jaringan jalan raya, jalan tol dan jalan rel ditetapkan sebesar 10 persen, besarnya angka tersebut berdasasarkan atas penetapan target pertumbuhan transportasi sebesar 10.9 persen di tahun 2009 oleh Departemen Perhubungan, dengan asumsi target pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan sebesar 6.6 persen per tahun Departemen Perhubungan, 2007. 150 Tabel 8.1. Skenario Kebijakan Infrastruktur Transportasi Jalan No Skenario Kebijakan Menaikkan Investasi Jaringan Jalan 10 Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Menaikkan Investasi Tol Jakarta Menaikkan Investasi Tol Bogor Menaikkan Investasi Tol Tangerang Menaikkan Investasi Tol Bekasi Menaikkan Investasi Jalan Raya Jakarta Menaikkan Investasi Jalan Raya Bogor Menaikkan Investasi Jalan Raya Tangerang Menaikkan Investasi Jalan Raya Bekasi Menaikkan Investasi Jalan Raya, Tol Jakarta Menaikkan Investasi Jalan Raya, To Bogor Menaikkan Investasi Jalan Raya, Tol Tangerang Menaikkan Investasi Jalan Raya, Tol Bekasi Menaikkan Investasi Tol, Jalan Raya,Rel Menaikkan Investasi Tol, Jalan Raya Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Wilayah lainnya tetap Serempak semua wil. Serempak semua wil.

8.2. Dampak Kebijakan Infrastruktur Transportasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah