II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Infrastruktur Transportasi
Infrastruktur transportasi memiliki peran menciptakan nilai value suatu barang. Sesuai teori neoklasik, suatu barang memiliki nilai sesuai dengan biaya
produksi atau secara spesifik oleh biaya pengorbanan tenaga kerja yang dikeluarkan atasnya. Transportasi merupakan suatu alat yang dapat menciptakan
nilai yang lebih tinggi pada suatu barang, sehingga barang tersebut dapat memenuhi kepuasan konsumen. Dalam hal ini, transportasi memberikan nilai bagi
suatu barang melalui proses pemindahan barang dari pusat produksi ke pusat konsumsi. Penciptaan nilai atas barang oleh transportasi ini menjadikan
transportasi sebagai suatu alat yang bernilai secara ekonomi Polak dan Heertje, 2001.
Dalam ilmu ekonomi transportasi, kehadiran ruang space menjelaskan tentang pemisahan sejumlah aktivitas ekonomi oleh jarak dan pengorganisasian
ekonomi ke dalam area-area berbeda seperti kota dan wilayah Vickerman, 1995. Dalam cara lebih formal, space didefinisikan sebagai sebuah relasi pada
sejumlah obyek Gattrell, 1983. Infrastruktur trasportasi memiliki peran menghubungkan antara dua ruang space yang berbeda dan menciptakan
berbagai manfaat kepada wilayah-wilayah tersebut. Secara ekonomi, investasi infrastruktur transportasi memiliki dua
pengaruh, yaitu pengaruh ekonomi yang bersifat sementara temporary effects dan pengaruh yang bukan sementara atau permanen permanent effects Tabel
2.1. Efek-efek yang temporer akan terjadi dalam sektor konstruksi secara langsung dan secara tidak langsung dalam semua sektor lain melalui perantara
menengah. Investasi infrastruktur transportasi juga menghasilkan efek negatif
13
yaitu, crowding-out terutama pada investasi berskala besar. Efek crowding-out bersumber dari : infrastruktur transportasi sering dibiayai oleh obligasi hutang
pemerintah. Hutang pemerintah dapat mendorong kenaikan suku bunga menjadi lebih tinggi yang akhirnya menekan investasi swasta lebih rendah di dalam
perekonomian. Dari sisi permintaan demand side, umumnya pengaruh yang muncul dari infrastruktur transportasi adalah bersifat sementara, yang kemudian
merupakan stimulus bagi tersedianya sejumlah lapangan kerja employment, dan pendapatan income selama masa pembangunan konstruksi infrastruktur
tersebut Polak dan Heertje, 2001. Efek infrastruktur transportasi yang permanen pada perekonomian adalah
menyebabkan bertambahnya kuantitas faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk pengoperasian dan pemeliharaannya. Salah satu jenis efek permanen yang
perlu diperhatikan adalah yang disebut dengan ”program” atau efek ”spin-off.” Efek program menunjuk pada perubahan tidak langsung dalam jangka panjang di
dalam income, employment dan investasi pada sektor swasta, yaitu efek-efek yang mana didorong oleh peluang baru yang ditawarkan oleh pembangunan atau
perluasan infrastruktur. Tabel 2.1. Tipe Efek Investasi Infrastruktur Transportasi
Tipe Efek Sisi Permintaan
Sisi Penawaran Temporer
Efek konstruksi : Crowding-out
--
Permanen structural Biaya operasi dan pemeliharaan
Efek pada produktivitas
dan lokasi aktivitas - aktivitas baru.
Sumber : Polak dan Heertje, 2000.
14
Kaitan antara investasi infrastruktur dengan pertumbuhan ekonomi dijelaskan oleh Hess dan Ross 1997 melalui konsep production possibilities
boundary PPB. Dari sisi prinsip ekonomi, konsep production possibilities boundary PPB adalah sebuah kurva yang menunjukkan kombinasi-kombinasi
output barang dan jasa akhir yang dapat dihasilkan pada satu periode waktu tertentu dalam suatu perekonomian dengan menggunakan semua sumberdaya
yang tersedia secara penuh dan efisien. Ekspansi atau perluasan pada PPB mengindikasikan pertumbuhan output atau ekonomi sebagai hasil dari kenaikan
di dalam kuantitas dan kualitas sumberdaya tersedia dan kemajuan teknologi. Jika produksi output meningkat lebih cepat dibanding populasi maka output per
kapita meningkat dan pertumbuhan ekonomi terjadi. Selanjutnya dijelaskan bahwa input kapital atau investasi merupakan input
yang memiliki peranan penting. Inves tasi dalam bentuk stok kapital fisik pada perekonomian terdiri atas pabrik, peralatan, mesin, berbagai bentuk hunian dan
bangunan lainnya, infrastruktur ekonomi seperti transportasi dan network komunikasi. Stok kapital tersebut dari periode ke periode makin berkembang dan
berakumulasi sehingga menumbuhkan kapasitas produksi yang menyebabkan terjadi pertumbuhan ekonomi.
2.2. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah