Pertumbuhan Ekonomi Wilayah TINJAUAN PUSTAKA

14 Kaitan antara investasi infrastruktur dengan pertumbuhan ekonomi dijelaskan oleh Hess dan Ross 1997 melalui konsep production possibilities boundary PPB. Dari sisi prinsip ekonomi, konsep production possibilities boundary PPB adalah sebuah kurva yang menunjukkan kombinasi-kombinasi output barang dan jasa akhir yang dapat dihasilkan pada satu periode waktu tertentu dalam suatu perekonomian dengan menggunakan semua sumberdaya yang tersedia secara penuh dan efisien. Ekspansi atau perluasan pada PPB mengindikasikan pertumbuhan output atau ekonomi sebagai hasil dari kenaikan di dalam kuantitas dan kualitas sumberdaya tersedia dan kemajuan teknologi. Jika produksi output meningkat lebih cepat dibanding populasi maka output per kapita meningkat dan pertumbuhan ekonomi terjadi. Selanjutnya dijelaskan bahwa input kapital atau investasi merupakan input yang memiliki peranan penting. Inves tasi dalam bentuk stok kapital fisik pada perekonomian terdiri atas pabrik, peralatan, mesin, berbagai bentuk hunian dan bangunan lainnya, infrastruktur ekonomi seperti transportasi dan network komunikasi. Stok kapital tersebut dari periode ke periode makin berkembang dan berakumulasi sehingga menumbuhkan kapasitas produksi yang menyebabkan terjadi pertumbuhan ekonomi.

2.2. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah

Pertumbuhan ekonomi menurut Todaro 2009 adalah kenaikan Gross Domestic Product GDP atau kenaikan Gross National Product GNP tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak. Dalam penggunaan yang lebih umum, istilah pertumbuhan ekonomi biasanya digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi. Selanjutnya 15 dinyatakan bahwa suatu perekonomian mengalami perkembangan jika pendapatan per kapita menunjukkan kecenderungan yang meningkat dalam jangka panjang. Selain itu masih menurut Todaro 2009, ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa. Pertama, akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan, antara lain : tanah, peralatan fisik dan modal atau sumber daya manusia. Kedua, pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selanjutnya akan memperbanyak jumlah angkatan kerja. Ketiga, kemajuan teknologi. Akumulasi modal capital accumulation terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku meningkatkan stok modal capital stock fisik suatu negara yakni, nilai riil “neto” atas seluruh barang modal produktif secara fisik dan hal itu jelas memungkinkan akan terjadi peningkatan output di masa-masa mendatang. Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut investasi infrastruktur ekonomi dan sosial. Contohnya adalah pembangunan jalan raya, penyediaan listrik, persediaan air bersih dan perbaikan sanitasi, pembangunan fasilitas komunikasi dan sebagainya, dan kesemuanya itu mutlak dibutuhkan dalam rangka menunjang dan mengintegrasikan segenap aktivitas ekonomi produktif. Boediono dalam Tarigan, 2004 menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Juga menurut Boediono ada ahli ekonomi yang membuat definisi lebih ketat, yaitu bahwa pertumbuhan itu haruslah bersumber dari proses intern perekonomian 16 tersebut. Ketentuan ini sangat penting diperhatikan dalam ekonomi wilayah, karena bisa saja suatu wilayah mengalami pertumbuhan tetapi pertumbuhan itu tercipta karena banyaknya bantuan atau suntikan dana dari pemerintah pusat dan pertumbuhan itu terhenti apabila suntikan dana dihentikan. Dalam kondisi seperti ini, sulit dikatakan ekonomi wilayah itu bertumbuh.

2.3. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah dari Pendekatan Penawaran