Variabel Infrastruktur Jaringan Jalan

VI. DESKRIPSI VARIABEL PENELITIAN

6.1. Variabel Infrastruktur Jaringan Jalan

Selama ini jaringan jalan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dapat dikategorikan atas jalan raya, jalan tol dan jaringan jalan rel. Menurut Undang-undang RI nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan, bahwa kewenangannya Jalan dibedakan atas Jalan Negara, dan Jalan Kabupaten. Berdasarkan fungsinya Jalan Negara merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, jalan strategis nasional, serta jalan tol. Sedangkan Jalan Kabupaten, adalah merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten. UU-RI nomor 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol, bahwa Jalan Tol, sebagai bagian dari sistem jaringan jalan umum merupakan lintas alternatif, dimana penggunanya diwajibkan membayar tol. Dengan demikian jalan tol harus mempunyai spesifikasi dari pelayanan yang lebih tinggi dari jalan umum yang ada. Jalan tol mempunyai pelayanan keamanan dan kenyamanan yang lebih tinggi dari jalan umum yang dan dapat melayani arus lalu lintas jarak jauh dengan mobilitas tinggi. Demikian pula dengan undang-undang nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, menjelaskan bahwa Jalan Rel adalah infrastruktur transportasi yang imenggunakan gerbong dengan tujuan memperlancar perpindahan orang danatau barang secara massal, dengan selamat, aman, nyaman, cepat, tepat 89 serta efisiensi. Berkenaan dengan investasi infrastruktur jalan rel, pemerintah pusat menyediakan dan melakukan pemeliharaan jaringan rel ini. Sebaliknya untuk pengadaan sarana pengadaan gerbong, sarana keselamatan dan lainnya adalah kewajiban operator sebagai penyelenggara sarana perkeretaapian. Berdasarkan ketentuan undang-undang di atas, dan dalam hubungannya dengan tiap aktivitas sektor, maka peranan jaringan jalan akan dibedakan atas : pertama sebagai fungsi, kedua sebagai akses , dan ketiga sebagai networking jejaring. Sebagai fungsi, artinya jaringan jalan berfungsi secara langsung direct dengan aktivitas sektor dalam menghasilkan produknya. Contoh: aktivitas PKL dalam proses produksi sekaligus memasarkannya umumnya berada langsung direct dalam ruang jaringan jalan tertentu, umumnya jaringan jalan kabupaten atau jalan negara. Sebagai akses, artinya kategori jaringan jalan berfungsi menghubungkan baik di dalam wilayah sendiri intrawilayah maupun antarwilayah, terutama dalam memasarkan produknya. Sedangkan sebagai networking jejaring, jaringan jalan berfungsi sebagai jaringan networking yang menghubungkan aktivitas sektor antarwilayah atau dengan wilayah sekitarnya terutama dalam memasarkan produknya. Pada penelitian ini unsur jaringan jalan jalan raya, jalan tol dan jalan rel ditetapkan sebagai variabel utama. Adapun variabel infrastruktur transportasi jaringan jalan ini didekati dengan nilai nominal yang berasal dari investasi tahunan. Yaitu besarnya dana pengeluaran oleh pemerintah pusat atau daerah.

6.2. Variabel Unit Aktivitas Ekonomi