Tenagakerja Sektor Perdagangan Jakarta TKDAGJ Intercept Tenagakerja Sektor Perdagangan Bogor TKDAGB Tenagakerja Sektor Perdagangan Tangerang TKDAGT Tenagakerja Sektor Perdagangan Bekasi TKDAGK Intercept

131 elastis meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan masing- masing. Tabel 7.9. Hasil Estimasi Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Variabel Parameter Prob. T Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang

1. Tenagakerja Sektor Perdagangan Jakarta TKDAGJ Intercept

-89456 UMR = Upah Minimun Regional -1960.4925 0.0006 -1.27 -1.47 GDAGJ = Peng. Pemerintah perdag. Jakarta 4.14321 0.0090 0.28 0.33 PDRBJ = PDRB Jakarta 0.018404 0.0001 1.99 2.29 LTKDAGJ = lag endogen 0.133163 0.1490 0.12 0.14 Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.9795; Adj R-SQ = 0.9720; DW = 1.447

2. Tenagakerja Sektor Perdagangan Bogor TKDAGB

Intercept -489611 UMR = Upah Minimum Regional -900.4188 0.1037 -1.44 -1.92 PDRBB = PDRB Bogor 0.0574 0.0024 1.61 2.14 POPUB = Populasi Bogor 0.13026 0.1374 2.23 2.96 LTKDAGB = lag endogen 0.2479 0.2203 - - Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.9293; Adj R-SQ = 0.9036; DW = 1.018

3. Tenagakerja Sektor Perdagangan Tangerang TKDAGT

Intercept -17741 UMR = Upah Minimum Regional -97.5402 0.3668 - - PDRBT = PDRB Tangerang 0.01935 0.0725 0.88 1.55 LTKDAGT = Lag endogen 0.4352 0.0538 0.39 0.70 Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.8812; Adj R-SQ = 0.8515; DW = 2.218

4. Tenagakerja Sektor Perdagangan Bekasi TKDAGK Intercept

-85245 UMR = Upah Minimum Regional -172.0801 0.0094 -0.41 - TUDAGK = Total unit aktivitas sek.Perdag.Bek. 9.5737 0.0225 1.00 - PDRBK = PDRB Bekasi 0.00924 0.0001 0.82 - Prob. F = 0.0001; R-Square = 0.9859; Adj R-SQ = 0.9824; DW = 2.448 . Sementara di Bekasi, potensi penyerapan tenaga kerja pada sektor perdagangan bersumber dari peluang makin tumbuhnya total unit-unit aktivitas di sektor itu. Jika dilihat antar wilayah, Jakarta dan Bogor cukup peka dalam kenaikan penyerapan tenaga kerja yaitu penyerapan dapat terjadi dengan segera di saat sekarang maupun dalam jangka panjang, sedangkan di Tangerang penyerapan terjadi dalam jangka panjang saja. 132

7.2.2. Persamaan Tenagakerja Sektor Perangkutan TKANG

Estimasi persamaan tenaga kerja sektor perangkutan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi disajikan pada Tabel 7.10. Secara statistik hasil estimasi tersebut baik. Nilai koefisien determinasi, R 2 tiap persamaan berkisar antara 0.5297 hingga 0.9619 dan probabilitas F mencapai alfa 99 persen yang menunjukkan variabel-variabel baik secara individu maupun bersama-sama yang dimasukkan ke dalam setiap persamaan dapat menjelaskan perilaku penyerapan tenaga kerja sektor perdagangan wilayah masing-masing. Sesuai hasil estimasi, variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor perangkutan berturut-turut : 1 Wilayah Jakarta TKANGJ adalah upah minimum regional UMR, pengeluaran pemerintah DKI pada sektor angkutan GANGJ dan nilai produksi sektor angkutan Jakarta QANGJ; 2 Wilayah Bogor TKANGB : upah minimum regional UMR, nilai produksi sektor angkutan Bogor QANGB dan besaran PDRB Bogor PDRBB; 3 Wilayah Tangerang TKANGT : total unit angkutan Tangerang TUANGT dan besaran PDRB Tangerang; dan 4 Wilayah Bekasi TKANGK : upah minimum regional UMR, total unit angkutan Bekasi TUANGK, pengeluaran Pemda Bekasi pada sektor perangkutan GANGK dan rasio produksi sektor perangkutan Bekasi RQANGK. Variabel UMR berhubungan secara negatif dengan penyerapan tenaga kerja pada setiap wilayah, sedangkan semua variabel pengaruh lainnya berhubungan secara positif yang menunjukkan makin besar nilai variabel tersebut menyebabkan makin meningkat penyerapan tenaga kerja. 133 Tabel 7.10. Hasil Estimasi Tenaga Kerja Sektor Perangkutan Variabel Parameter Prob. T Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang

1. Tenagakerja Sektor Angkutan Jakarta TKANGJ