Komplemen dan Kompetisi Dampak Kebijakan Jalan Tol

174 Dengan demikian jaringan jalan yang baik dan lancar selain akan memiliki mobilitas tinggi, juga menjadi potensi wilayah melakukan mobilitas berpindah sektoral ke wilayah sekitarnya bila dianggap mobilitas sektoral tersebut lebih menguntungkan. Mobilitas atau berpindahnya suatu aktivitas sektor ke luar wilayah berpindah ke wilayah sekitarnya, menyebabkan produksi aktivitas sektor tersebut berpindah pula ke wilayah baru yang ditempati. Oleh karena itu produksi aktivitas sektoral dari wilayah asal menjadi berkurang pertumbuhannya negatif. Hal inilah yang memungkinkan perilaku aktivitas sektoral yang dibangun dalam model persamaan bisa terjadi. Sekalipun demikian, hal ini tidak begitu saja terjadi mengingat pemerintah mempunyai peranan penting melakukan intervensi dalam menentukan lokasi sektoral di berbagai pusat kegiatan.

9.3. Komplemen dan Kompetisi Dampak Kebijakan Jalan Tol

Pada kebijakan jalan tol, interaksi yang terjadi antarwilayah bersifat komplemen dan kompetisi substitusi. Hubungan antarwilayah Jakarta- Tangerang pada sektor industri bersifat komplemen saling melengkapi, demikian hal ini berlaku Penjelasannya adalah, pada Tabel 9.3 saat kebijakan investasi jalan tol Jakarta dinaikkan, produksi sektor industri wilayah Tangerang meningkat positip. Demikian pula saat kebijakan investasi jalan tol Tangerang dinaikkan, produksi sektor industri wilayah Jakarta juga meningkat dan positif. Hal ini mengindikasikan kebijakan menaikkan investasi jalan tol terhadap sektor industri di wilayah Jakarta dan Tangerang saling mendukung dan melengkapi atau berkomplemen. Hasil simulasi bersifat komplemen maupun kompetisi antarsektor dan antarwilayah dalam berbagai kebijakan menaikkan investasi pada kategori jaringan jalan tertentu, lihat Tabel 9.4. 174 Tabel 9.1. Dampak Kebijakan Investasi Jalan Raya WILAYAH DAMPAK Dampak Kebijakan Investasi Raya terhadap Perubahan Pertumbuhan Produksi Kenaikkan Investasi Jalan Raya Jakarta 10 PDRB Perdagngan Perangkutan Rumah Bangunan Industri Kuantitas Kuantitas Kuantitas Kuantitas JAKARTA - 162705 - 0.99 - 166027 - 4.24 - 20087 - 0.06 - 94626 - 0.85 - 0.55 BOGOR -83880 - 3.69 - 17148 - 4.37 - 989 - 0.13 - 103790 - 2.14 - 2.09 TANGERANG - 12751 - 0.53 - 2468 - 0.23 - 17311 - 3.39 - 20459 - 0.35 - 0.47 BEKASI 26448 0.06 - 1922 - 0.16 - 9286 - 1.38 - 120115 - 0.59 - 0.14 Kenaikkan Investasi Jalan Raya Bogor 10 JAKARTA 91733 0.56 18204 0.46 7694 0.02 52212 0.36 0.21 BOGOR -7969 - 0.35 - 10811 - 2.76 - 62 - 0.01 - 9173 - 0.19 - 0.28 TANGERANG - 3462 - 0.14 - 6156 - 0.57 - 160 - 0.03 30132 0.51 0..18 BEKASI 5784 0.01 - 321 - 0.03 11933 1.78 48957 0.24 0.09 Kenaikkan Investasi Jalan Raya Tangerang 10 JAKARTA 156801 0.96 155342 3.97 27177 0.08 260644 1.78 0.75 BOGOR 13007 0.57 - 1677 - 0.43 3445 0.45 141908

2.92 1.59

TANGERANG 17033 0.71 -45499 -4.24 79611 15.57 255824 4.37 2.75 BEKASI 27210 0.06 374 0.03 64564 9.62 250918 1.24 0.47 Kenaikkan Investasi Jalan Raya Bekasi 10 JAKARTA - 207127 - 1.26 1906 0.05 - 12506 - 0.04 - 58438 - 0.40 - 0.34 BOGOR - 176294 - 7.75 - 15731 - 4.01 - 1270 - 0.17 - 193321 - 3.98 - 3.92 TANGERANG - 33317 - 1.39 - 6153 - 0.57 - 43967 - 8.80 - 50494 - 0.86 - 1.20 BEKASI 40887 0.09 - 3704 - 0.30 - 28448 - 0.24 - 109983 - 0.54 0.14 175 Tabel 9.3. Dampak Kebijakan Investasi Jalan Tol WILAYAH DAMPAK Dampak Kebijakan Investasi Tol terhadap Perubahan Pertumbuhan Produksi Kenaikkan Investasi Tol Jakarta 10 PDRB Perdagangan Perangkutan Rumah Bangunan Industri Kuantitas Kuantitas Kuantitas Kuantitas JAKARTA 548818 3.34 906426 23.14 94739 0.29 541485 3.70 2.60 BOGOR 32343 1.42 4047 1.03 3204 0.42 50373 1.04 0.85 TANGERANG 13524 0.57 9597 0.89 87367 17.09 51433 0.88 1.45 BEKASI -150328 -0.34 6294 0.51 66235 9.87 473847 2.33 0.54 Kenaikkan Investasi Tol Bogor 10 JAKARTA 148705 0.91 147321 3.76 25774 0.08 247187 1.69 0.71 BOGOR 5106 0.22 - 963 - 0.25 1430 0.19 55202 1.41 0.62 TANGERANG 17055 0.71 - 45485 -4.24 79854 15.62 258536 4.41 2.77 BEKASI 38796 0.09 - 3461 - 0.28 97376 14.51 265759 1.31 0.55 Kenaikkan Investasi Tol Tangerang 10 JAKARTA 156801 0.96 155342 3.97 27177 0.08 26044 1.78 0.75 BOGOR 13007 0.57 - 1677 - 0.43 3445 0.45 141908

2.92 1.59

TANGERANG 17033 0.71 - 45499 - 4.24 79611 15.57 255824 4.37 2.76 BEKASI 27210 0.06 374 0.03 64564 9.62 250918 1.24 0.47 Kenaikkan Investasi Tol Bekasi 10 JAKARTA - 139623 - 0.85 - 127215 - 3.25 - 14286 - 0.04 - 34258 - 0.23 - 0.30 BOGOR - 70148 - 3.08 - 6858 - 1.75 347 0.05 - 41843 - 2.86 - 1.20 TANGERANG - 13358 - 0.56 - 2504 - 0.23 -18486 - 3.62 - 33985 - 0.58 - 0.61 BEKASI 14197 0.03 903 0.07 - 31556 - 4.70 - 98497 - 0.49 - 0.16 176 Tabel 9.4. Dampak Kebijakan Infrastruktur Jalan Tol terhadap Komplemen dan Kompetisi Antarwilayah Dampak Kenaikkan Tol 10 Terhadap Komplemen dan Kompetisi Produksi Sektor Antarwilayah Produksi Aktivitas Perdagangan BOGOR TA NGERANG BEKASI JAKARTA Komplemen Komplemen Komplemen BOGOR - Komplemen Kompetisi TANGERANG - - Kompetisi Produksi Aktivitas Perangkutan BOGOR TANGERANG BEKASI JAKARTA Komplemen Komplemen Kompetisi BOGOR - Komplemen Komplemen TANGERANG - - Kompetisi Produksi Aktivitas Rumah Bangunan BOGOR TANGERANG BEKASI JAKARTA Komplemen Komplemen Kompetisi BOGOR - Komplemen Komplemen TANGERANG - - Kompetisi Produksi Aktivitas Perindustrian BOGOR TANGERANG BEKASI JAKARTA Komplemen Komplemen Kompetisi BOGOR - Komplemen Kompetisi TANGERANG - - Kompetisi Sumber : Diolah berdasarkan hasil analisis pada Lampiran 6.

X. KESIMPULAN DAN SARAN