Variabel Infrastruktur Transportasi Variabel dan Persamaan Unit Aktivitas Ekonomi

41

3.4. Penetapan Variabel dan Model Persamaan

Model dirumuskan dan dibentuk berdasarkan kerangka pikir yang telah dijelaskan di atas. Beberapa asumsi berkenaan dengan perumusan dan pembentukan model adalah, wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi secara fisik sudah terhubungkan dan terintegrasi oleh jaringan infrastruktur transportasi yang menghubungkannya. Jaringan infrastruktur transportasi berupa tol, jalan raya dan rel di satu wilayah secara langsung akan mempengaruhi berbagai akvitas-aktivitas ekonomi di wilayahnya dan juga wilayah sekitar tetangganya. Jaringan tol, jalan raya dan rel serta aktivitas ekonomi sektor pada lima wilayah tersebut berdasarkan fenomena dan pengamatan mempunyai karakteristik yang mirip. Berdasarkan asumsi di atas, maka akan ditetapkan variabel dan persamaan-persamaan model sebagai berikut.

3.4.1. Variabel Infrastruktur Transportasi

Variabel infrastruktur transportasi akan didekati dengan besarnya nilai investasi yang tertanam pada infrastruktur baik jalan raya, tol dan jaringan rel kereta api KA. Investasi akan dikategorikan ke dalam 2 kelompok. Pertama: investasi yang dikaitkan dengan besarnya modal awal yang diperuntukkan untuk membangunan prasarana jalan baru. Kedua: investasi dapat dikaitkan dengan perbaikan kualitas jalan, perbaikan, pemeliharaan, dan rehabilitasi. edangkan investasi untuk kelompok kedua adalah sejumlah pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah pemda setiap tahunnya. Bentuk pengeluaran kelompok kedua biasanya adalah: 1. Program dan Jembatan, 3. Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan, 4. Program Pembangunan Jalan Departemen Kimpraswil, 2003. 42

3.4.2. Variabel dan Persamaan Unit Aktivitas Ekonomi

Yang dimaksud aktivitas ekonomi sektor dalam penelitian ini adalah aktivitas unit yang secara fisik menempati, berada dan berhubungan secara langsung dengan keberadaan infrastruktur transportasi baik jalan raya, jalan tol dan jalan rel lintasan kareta api yang dalam aktivitas proses produksinya menghasilkan unit-unit fisik. Aktivitas sektor akan dibagi menjadi ke dalam 4 kelompok yaitu; aktivitas unit perdagangan, aktivitas unit perangkutan transportasi, aktivitas unit perumahan-bangunan dan aktivitas unit perindustrian. Maksud dan rincian unit aktivitas ekonomi tersebut adalah; Unit Aktivitas Perdagangan terdiri dari: banyaknya unit pedagang kaki lima PKL, unit toko, unit pasar, mini market dan super market, hypermarket dan mal, unit hotel. Unit Aktivitas Perangkutan terdiri dari: banyaknya unit angkutan kota angkot, unit bus, unit truk, unit taksi, dan unit kendaraan penumpang pribadi. Kemudian Unit Aktivitas rumah-bangunan terdiri dari: banyaknya unit rumah yang dibangun oleh pengembang developer dan pemerintah Perumnas, dan unit bangunan kantor. Serta unit Aktivitas Perindustrian terdiri dari: banyaknya unit industri besar-menengah, serta unit industri kecil. Nilai produksi unit aktivitas ekonomi dari keempat kelompok tersebut diperoleh dari nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRBD menurut sektor dengan sub-sub sektornya. Penelitian ini menggunakan empat sektor yaitu; 1. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, 2. Sektor Pengangkutan, 3. Sektor Perumahan-Bangunan, Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, dan 4. Sektor Inudstri Tanpa Migas. Data ini diperoleh dari laporan PDRB kabupaten dan kota. 43

3.5. Model Umum