61
POPU J,B,T,K = Populasi Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi R....
= Rasio variabel bersangkutan t t-1 L....
= Lag Variabel Endogen TGOVJ = Total Pengeluaran Pemda Jakarta
TGOVB = Total Pengeluaran Pemda Bogor
UMR = Upah Minimum Regional
KRDAG = Kredibet Perdagangan KRIND
= Kredit Industri KRRUM
= Kredit Industri
4.5. Identifikasi dan Estimasi Model
Sebelum persamaan-persamaan diestimasi, terlebih dulu dilakukan identifikasi model. Model dikatakan identified jika dinyatakan dalam bentuk
statistik unik, yang menghasilkan dugaan parameter yang unik. Terdapat dua dalil pengujian identifikasi yaitu order condition dan rank condition yang diterapkan
pada bentuk struktural model Koutsoyianis, 1977. Dalil order condition menyatakan bahwa suatu persamaan dikatakan
identified bila jumlah seluruh variabel predetermined dan endogen yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut tetapi terdapat dalam persamaan lain harus
sama banyaknya dengan jumlah seluruh peubah endogen dalam model dikurangi satu. Sedangkan rank condition menyatakan bahwa suatu sistem yang terdiri dari
G persamaan, suatu persamaan disebut identified jika dan hanya jika memiliki satu determinan yang tidak sama dengan nol yang berdimensi G - 1 dari
koefisien-koefisien variabel yang dimasukkan dalam persamaan tersebut tetapi terkandung dalam persamaan lain dalam model.
Order condition diekspresikan sebagai berikut : Underidentified
: K - M G – 1 Exactlyidentified
: K - M G – 1 Overidentified
: K - M G – 1
62
keterangan : G
= Jumlah peubah endogen dalam model K
= Total peubah dalam model peubah endogen dan eksogen M
= Jumlah peubah endogen dan eksogen yang dimasukkan dalam suatu persamaan.
Order merupakan necessary condition tetapi not sufficient artinya walaupun satu persamaan identified menurut oder condition, tetapi bisa saja
menjadi not-identified bila diuji dengan rank condition. Model dalam penelitian ini adalah model persamaan simultan, dimana tiap wilayah memiliki 20 persamaan
terdiri dari 16 persamaan struktural dan 4 persamaan identitas. Jumlah variabel endogen untuk tiap wilayah adalah 20, sedangkan variabel eksogen tiap wilayah
adalah Jakarta 26, Bogor 27, Tangerang 24, dan Bekasi 24. Setelah model diidentifikasi diperoleh seluruh persamaan adalah “overidentified” sehingga
metode estimasi yang dapat diterapkan adalah metode 2 SLS Two Stage Least Square.
Untuk menguji apakah variabel-variabel penjelas secara bersama-sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen, maka pada masing-
masing persamaan digunakan uji statistik F. Untuk menguji apakah masing- masing peubah penjelas secara individual berpengaruh nyata atau tidak terhadap
peubah endogen pada masing-masing persamaan digunakan uji statistik t. Spesifikasi model dalam studi ini adalah dinamis dengan sistem
persamaan simultan, dimana peubah endogen ditentukan secara simultan dan interdependen. Sistem persamaan simultan yang dirumuskan tersebut diatas
akan diselesaikan melalui metode pendugaan model 2SLS. Penggunaan metode 2SLS dapat menghindari terjadinya simultaneous equation bias , yang pada
dasarnya menduga sistem persamaan simultan dengan menduga setiap
63
persamaan struktural secara parsial Koutsoyiannis, 1977. Metode ini dimulai dengan menduga bentuk terreduksi reduced form setiap persamaan struktural
dengan menggunakan metode ordinary least squaress OLS. Bentuk terreduksi persamaan struktural diperoleh dengan manipulasi
matematik sehingga setiap peubah endogen diregresikan hanya dengan peubah eksogen, sehingga diperoleh nilai dugaan terhadap peubah endogen.
Selanjutnya, setiap persamaan struktural yang sebenarnya diduga dengan metode OLS dimana setiap variabel endogen yang menjadi variabel estimasi
diganti dengan nilai estimasi variabel tersebut hasil dari proses pertama. Hasil estimasi ini akan diperoleh parameter dugaan untuk masing-masing persamaan
struktural. Penyelesaian metode ini menggunakan bantuan komputer dengan program Statistical Analysis Sistem SAS versi 6.12.
4.6. Validasi Model