Pertumbuhan Ekonomi Wilayah dari Pendekatan Penawaran

16 tersebut. Ketentuan ini sangat penting diperhatikan dalam ekonomi wilayah, karena bisa saja suatu wilayah mengalami pertumbuhan tetapi pertumbuhan itu tercipta karena banyaknya bantuan atau suntikan dana dari pemerintah pusat dan pertumbuhan itu terhenti apabila suntikan dana dihentikan. Dalam kondisi seperti ini, sulit dikatakan ekonomi wilayah itu bertumbuh.

2.3. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah dari Pendekatan Penawaran

Dalam membuat kebijakan untuk membangun pertumbuhan wilayah, landasan yang dibuat pemerintah haruslah mengacu pada keadaan dan karakter suatu wilayah. Sumber daya wilayah atau faktor-faktor lokal seringkali tidak mampu mendukung perekonomian wilayah, oleh sebab itu mendesak untuk melakukan usaha dalam rangka meningkatkan sumberdaya tersebut secara kuantitas dan kualitas. Berdasarkan pendekatan penawaran supply side approach, ketersediaan faktor-faktor lokal diberi tekanan penting untuk mendorong pertumbuhan wilayah. Dengan demikian dapat dirumuskan hubungan antara hasil ekonomi wilayah Q dan ketersediaan sumber-sumberdaya lokal sebagai berikut : Q = f f 1 , f 2 ,f 3 ..., f n ........................................................................... 2.1 Dalam rumus tersebut, f 1 , f 2 , f 3 ,… f n adalah faktor-faktor dari pasokan lokal local supply yang mempengaruhi produktivitas wilayah, antara lain adalah : 1. Kapital atau modal. Modal dalam pengertian ekonomi dapat berasal pemerintah, pelaku ekonomi atau korporat, dan individual. Upaya menyediakan atau memasukkan modal atau investasi harus didorong melalui kebijakan investasi yang kondusif khususnya dari luar wilayah. Kelembagaan dalam penyediaan modal dapat berupa perbankan, pasar modal, surat berharga atau kerjasama lainnya. 17 2. Tenaga kerja. Upaya perbaikan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan pelatihan keterampilan, pendidikan, dan perbaikan sistem insentif. Sementara itu, bila dirasakan jumlah tenaga kerja dalam wilayah terbatas, dibenarkan ”mengimpor” tenaga kerja dari luar wilayah. Kebijakan ketenagakerjaan harus disusun terintegrasi di dalam perencanaan pembangunan wilayah dalam rangka mengurangi kesenjangan hasil ekonomi yang berupa ketidakefisienan dan pengangguran. 3. Masukan antara intermediate input. Di luar faktor-faktor dasar yang disebutkan di atas, sistem produksi di dalam wilayah memerlukan sumberdaya bahan setengah jadi atau masukan antara yang ketersediaannya harus dicukupi. Masukan antara dapat dihasilkan di dalam maupun didatangkan dari luar wilayah. Untuk dapat mensinkronisasikan keperluannya dengan sistem produksi secara keseluruhan, diperlukan koordinasi terintegrasi dalam waktu ataupun sasaran produksi setiap sektor dalam wilayah. Kemampuan wilayah menyediakan faktor-faktor tersebut sangat bergantung pada keadaan sosial, ekonomi, dan lingkungan serta keputusan politik yang mengendalikan alokasi setiap faktor. Wilayah yang memiliki kekurangan dalam satu faktor mungkin perlu menyediakan atau mensubstitusi atau bahkan mendatangkan faktor lainnya agar lebih optimal. Suatu wilayah yang mengandalkan sektor pertanian secara ekstensif dengan sendirinya memerlukan faktor lahan dan tenaga kerja. Sementara itu, wilayah yang miskin lahan mengharuskan penyediaan sumberdaya manusia yang berkualitas dan jiwa kewirausahaan. 18

2.4. Peranan Infrastruktur Transportasi dalam Pertumbuhan Ekonomi Wilayah