156
Untuk wilayah Bogor, penurunan terbesar adalah sektor perdagangan QDAGB yaitu sebesar negatif 7.75 persen. Sedangkan terhadap wilayah Tangerang,
dampak signifikan kebijakan ini terlihat dari turunnya pertumbuhan sektor perumahan-bangunan QRUMT sebesar negatif 8.60 persen. Demikian pula di
wilayah Bekasi, pertumbuhan sektor perumahan-bangunan QRUMK menurun sebesar negatif sebesar 4.24 persen. Dari analisis terlihat bahwa, sektor
perumahan-bangunan wilayah Tangerang QRUMT adalah sektor wilayah yang mengalami dampak terbesar dibandingkan dengan tiga wilayah lainnya.
Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. dan Tabel 8.2.
8.2.2. Kebijakan Infrastruktur Jalan Tol
Kebijakan infrastruktur jalan tol adalah kebijakan menaikkan investasi jalan tol sebesar 10 persen di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
Kebijakan menaikkan investasi jalan tol terlihat di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Seperti pada kebijakan sebelumnya, kebijakan jalan tol
akan direspon oleh wilayah dampak melalui perubahan jumlah unit aktivitas, nilai produksi aktivitas sektor dan nilai PDRB wilayah.
Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. dan Tabel 8.3.
8.2.2.1. Dampak Kebijakan Infrastruktur Jalan Tol Wilayah Jakarta
Dampak atas kebijakan menaikkan investasi infrastruktur jalan tol Jakarta berakibat meningkatnya pertumbuhan PDRB di wilayah Jakarta sendiri sebesar
2.60 persen. Persentase pertumbuhan ini tertinggi dibanding wilayah Bogor, Tangerang dan Bekasi, demikian juga dampak terhadap keseluruhan wilayah di
kawasan JABODETABEK mengalami pertumbuhan sebesar 1.57 persen.
157
Kontribusi terbesar dari pertumbuhan PDRB wilayah Jakarta ini berasal dari produksi aktivitas sektor perangkutan QANGJ sebesar 906.426 juta rupiah
atau dengan persentase kenaikkan sebesar 23.14 persen. Selanjutnya berturut- turut dari sektor industri QINGJ sebesar 3.70 persen atau 541.485 juta
rupiah, sektor perdagangan QDAGJ sebesar 3.34 persen atau 548.818 juta rupiah, serta produksi sektor perumahan-bangunan QRUMJ sebesar 0.29
persen atau 97.739 juta rupiah. Kebijakan inves tasi tol Jakarta juga berperan penting menaikkan
pertumbuhan PDRB wilayah sekitarnya, yaitu wilayah Tangerang pertumbuhan PDRBnya meningkat sebes ar 1.45 persen. Wilayah lain berturut-turut Bogor
tumbuh sebesar 0.85 persen dan Bekasi tumbuh sebesar 0.54 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. dan Tabel 8.3.
8.2.2.2. Dampak Kebijakan Infrastruktur Jalan Tol Wilayah Bogor
Untik wilayah Bogor, kebijakan ini secara signifikan menaikkan PDRB wilayah Bogor sendiri sebesar 0.62 persen. Dampak terhadap pertumbuhan
wilayah Tangerang sebesar 2.77 persen, besarnya persentase pertumbuahan wilayah Tangerang terbesar dibandingkan dengan wilayah lainnya. Kontribusi
terbesar dari pertumbuhan PDRB Tangerang tersebut berasal dari sektor perumahan-bangunan Tangerang QRUMT yaitu sebesar 15.62 persen atau
dengan nilai nominal 79.854 juta rupiah. Selanjutnya sektor industri QINDT 258.536 juta rupiah dengan persentase pertumbuhan sebesar 4.41 persen.
Sekalipun produksi aktivitas unit rumah-bangunan Tangerang QRUMT pertumbuhannya sebesar 15.62 persen namun besaran nominalnya lebih kecil
dibanding QINDT tersebut. Diikuti dengan pertumbuhan sektor perdagangan Tangerang QDAGT sebesar 0.71 persen. Sekalipun produksi aktivitas
158
perangkutan Tangerang QANGT pertumbuhannya negatif menurun sebesar 4.24 persen, hal ini tidak menurunkan pertumbuhan PDRB Tangerang secara
keseluruhan. Terhadap wilayah Bogor sendiri, kebijakan ini hanya menaikkan
pertumbuhan PDRB sebesar 0.62 persen, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor industri QINDB, dengan nilai nominal serbesar 55.202 juta rupaih atau
bertumbuh sebesar 1.14 persen. Sedangkan untuk wilayah Jakarta dan Bekasi pertumbuhan PDRB meningkat positip masing-masing sebesar 0.71 persen, dan
0.55 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. dan Tabel 8.3. Tabel 8.3. Hasil Simulasi Kebijakan Infrastruktur
Jalan Tol Terhadap PDRB Wilayah
Wilayah Injeksi Wilayah Dampak
Jakarta Bogor
Tangerang Bekasi
JABODETABEK
Jakarta 2.60
0.85 1.45
0.54 1.57
Bogor 0.71
0.62 2.77
0.55 0.77
Tangerang 0.75
1.59 2.75
0.47 0.81
Bekasi - 0.39
-1.2 - 0.61
- 0.16 - 0.35
JABODETABEK
1.83 - 0.26
1.10 0.32
1.03
8.2.2.3. Dampak Kebijakan Infrastruktur Jalan Tol Wilayah Tangerang