Hak Pemilikan Kelembagaan dan Peran Kelembagaan

10 institusi menciptakan suatu sistem sosial yang kompleks. Kontribusi utama kelembagaan dalam proses pembangunan adalah mengkoordinasikan para pemilik input berupa tenaga kerja, kapital, manajemen dan lain lain, dalam proses transformasi dari input menjadi output. Pada saat yang bersamaan kelembagaan juga mengkoordinasikan distribusi output kepada pemilik input berupa individu, organisasi pemerintah dan lain lain, tergantung dari suatu analisis yang digunakan. Kemampuan suatu institusi dalam mengkoordinasikan, mengendalikan atau mengontrol interdependensi antar partisipan sangat ditentukan oleh kemampuan institusi tersebut mengendalikan sumber interdependensi.

2.1.1 Hak Pemilikan

Hak pemilikan seperti dijelaskan oleh Schmid 1998 adalah menggambarkan hubungan individu dengan yang lainnya terhadap sumberdaya alam atau sesuatu yang lainnya. Hak merupakan instrumen masyarakat untuk mengendalikan hubungan saling ketergantungan manusia dan merupakan pemecahan terhadap siapa memperoleh apa. Hak adalah sesuatu yang disepakati, tidak statis, ia berangsur-angsur berubah dan sebagian sejalan dengan proses kesepakatan politis. Bromley 1991 dalam Hanna dan Munasinghe 1995, menyatakan bahwa hak pemilikan merupakan kumpulan hak yang diberikan dimana telah didefinisikan secara jelas hak dan kewajiban didalam pemanfaatan sumberdaya alam. Menurut Lynch 1993, hak pemilikan sumberdaya alam terdiri atas 6 enam kelompok besar yaitu: 1 hak menggunakan secara langsung; 2 hak memperoleh keuntungan ekonomi secara tidak langsung; 3 hak untuk mengendalikan; 4 hak memindahtangankan; 5 hak-hak residual, mewariskan; 6 hak simbolik. Hal pemilikan sumberdaya alam berdasarkan hubungan segitiga sosial pemberi hak, penerima hak dan pengakuan masyarakat terdiri atas hak pemilikan perorangan, hak pemilkan bersama, hak milik negara dan bebas akses atau akses terbuka Stevenson 1991; Ostrom 1991; McKean 2000; Ellsworth 2004. Hak pemilkan bersama merupakan mekanisme institusi untuk mengandalikan sumberdaya alam yang dimanfaatkan secara beragam oleh masyarakat. Stevenson 1991 11 menyatakan bahwa prasyarat melakukan pengaturan hak pemilikan bersama adalah : 1 bebas dari intervensi pihak luar; 2 memiliki batas yang jelas; 3 memiliki anggota yang jelas; 4 memiliki kebebasan membuat dan menerapkan aturan main; 5 laju pemanfaatan sumberdaya alam relative rendah dan seragam; 6 aturan main fleksibel; 7 hak dapat ditegakkan; 8 distribusi manfaat berkeadilan; 9 solusi konflik yang murah; 10 institusi secara berjenjang fleksibel dan mudah dikendalikan. Terdapat dua karakteristik kunci dalam hak pemilikan bersama, yaitu teridentifikasinya pengguna dan dipahaminya hak serta kewajiban di dalam memanfaatkannya. Pemilikan perorangan didefinisikan oleh McKean 2000 adalah bentuk pengelolaan sumberdaya alam dimana pemiliknya memiliki kemampuan untuk mengeluarkanmengecualikan pihak lain atas sesuatu yang telah menjadi haknya. Gibson, McKean, dan Ostrom 2000 menyatakan bahwa pemilikan swasta sangat bergantung pada keberadaan dan kemampuan untuk menegakkan peraturan dengan terlebih dahulu mendefinisikan siapa yang berhak mengerjakan atas sumberdaya alam. Ellsworth 2004, menyatakan bahwa hak pemilikan negara adalah bentuk pengelolaan sumberdaya alam dimana pemiliknya adalah pemerintah atau lembaga publik yang diberi kuasa oleh negara. Hak pemilikan negara memiliki karakteristik dikuasai dan pengaturannya dilaksanakan pemerintah, pengaturan oleh pemerintah harus menjamin masyarakat untuk memperoleh hak untuk memanfaatkan secara berkeadilan. Bebas akses atau akses terbuka adalah suatu bentuk pengelolaan sumberdaya alam dengan karakteristik tidak adanya pembatasan dan pemilikan. Sumberdaya alam bebas akses merupakan konsekuensi kebijakan pemerintah yang memberikan jaminan kepada seluruh warga negaranya untuk memperoleh akses terhadap sumberdaya alam Stevenson 1991; Gibson, McKean, dan Ostrom 2000. 12 Tabel 1 Hubungan sosial pemanfaatan sumberdaya alam Bentuk pengaturan Hak Pemilikan Milik perorangan Milik bersama Milik negara Bebas akses Pembatasan Tidak dibatasi Pelaku Satu orang Anggota Anggota Anggota Terbuka Pemanfaatan Individu Dibatasi peraturan Dibatasi peraturan Tidak terbatas Tidak terbatas Sumber: Ostrom dan Stevenson 1991 dan Ellswotrh 2004

2.1.2 Batas Kewenangan