49
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Kondisi geografi 4.1.1 Letak geografi
Lokasi penelitian berada di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang yang terletak di bagian Timur Propinsi Banten pada koordinat 106°20106°43
Bujur Timur dan 6°00 6°20 Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Tangerang 959,6 km atau 9,93 dari seluruh luas wilayah Propinsi Banten
dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang,
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak.
4.1.2 Topografi
Secara Topografi, Kabupaten Tangerang berada pada wilayah dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran rendah sebagian besar berada di wilayah
Utara yaitu Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan Sepatan. Sedangkan dataran tinggi berada di wilayah bagian
tengah ke arah Selatan. Secara administratif, Kabupaten Tangerang terdiri dari 29 kecamatan, 28 kelurahan dan 246 desa.
4.1.3 Iklim
Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di BMKG, Stasiun Geofisika Klas III Budiarto, Curug, yaitu berupa data temperatur suhu udara,
kelembaban udara dan intensitas matahari, curah hujan dan rata rata kecepatan angin. Temperatur udara rata rata berkisar antara 21,5 -34,1°C,
temperatur maksimum tertinggi pada Bulan Oktober dan Desember yaitu 35,4°C dan temperatur minimum terendah pada bulan Agustus yaitu 20,2°C.
Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 79,9 dan 54,5. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Juni dan November yaitu 17
mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 10,9 mm. Hari hujan tertinggi pada Bulan Januari dengan hari hujan sebanyak 24 hari dan
50
terendah pada Bulan Agustus sebanyak 3 hari. Rata rata kecepatan angin dalam setahun adalah 3,5 kmjam dengan kecepatan maksimum 24 kmjam.
4.1.4 Karakter Pantai dan Kondisi Perairan Laut
Berdasarkan panjang pantai sebesar 49 km dan kewenangan wilayah laut Kabupaten Tangerang sesuai dengan UU RI No. 20 Tahun 1999 sampai
dengan 4 mil maka wilayah laut Kabupaten Tangerang adalah seluas 326,4 km2. Laut di Kabupaten Tangerang termasuk dalam katagori laut dangkal
yang memiliki kedalaman rata-rata kurang dari 100 m dengan arus permukaan dipengaruhi oleh perubahan angin muson. Pantai dengan perairan
dangkal, pengaruh gelombang laut terhadap bentuk batimetri akibat fenomena gelombang pecah sangat besar. Pantai yang memiliki lapisan dasar terdiri dari
lumpur atau pasir mengalami perubahan yang cepat akibat aksi gelombang tersebut, posisi gemuk pasir berubah dan anal-kanal yang tertolak oleh
gerakan turbulensi dasar. Wilayah pantai di Kabupaten Tangerang terdiri atas lingkungan teluk dari batas Cidurian sampai dengan Cisadane dan lingkungan
dataran pasir atau lumpur dari batas Cisadane sampai Dadap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2004.
Potensi kelautan di Kabupaten Tangerang berupa keragaman jenis ikan dari golongan demersal dan moluska jenis kerang dan udang serta memiliki
satu pulau yaitu pulau Cangkir, yang termasuk kedalam wilayah Kronjo, yang cukup potensial untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Kawasan
perairan laut Kabupaten Tangerang selain kawasan budidaya perikanan dan pariwisata yang cukup potensial, juga merupakan daerah pelintasan
pelayaran, baik nusantara maupun penumpang. Pasang surut air laut di perairan laut Kabupaten Tangerang memiliki tipe harian, yaitu selama 24
jam. Perairan laut tersebut mengalami 1kali permukaan laut pasang dan 1 kali permukaan laut surutturun. Periode pasang tertinggi rata-rata terjadi pada
pukul 12.30 dan surut terendah terjadi pada pukul 00.00 WIB.
51
4.1. 5 Kualitas Air