Tugas Pokok Stakeholder Stakeholder pengelolaan mangrove di Kabupaten Tangerang .1

93 Berdasarkan daftar stakeholder terlihat pengelolaan mangrove di Tangerang melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah sampai masyarakat lokal. Beragamnya stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan mangrove ini dengan berbagai kepentingannya akan membawa konsekwensi terhadap semakin kompleksnya pengelolaan mangrove. Olehkarena itu diperlukan suatu kelembagaan untuk mengatur perilaku stakeholder agar bersepakat untuk bersama-sama mewujudkan pengelolaan mangrove sesuai dengan tujuan pengelolaan yang telah ditetapkan oleh peraturan perundangan-undangan.

5.4.2 Tugas Pokok Stakeholder

Tugas pokok adalah sasaran utama yang dibebankan kepada organisasi untuk dicapai. Adapun tugas pokok stakeholder di Kabupaten Tangerang yang terlibat dalam pengelolaan mangrove dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Tugas Pokok Stakeholder No Stakeholder Tugas Pokok 1 Dinas Perikanan dan Kelautan Melakukan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. Bertanggungjawab pengelolaan penggunaan lahan pertambakan, pemberian izin 2 BLHD Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik pada lingkup pengelolaan di bidang lingkungan hidup. 3 Bupati Memimpin dan penyelenggaraan daerah 4 Perhutani Perencanaan, pengurusan, pengusahaan, perlindungan, pengelolaan hutan. 5 Penggarap Bekerja menggarap lahan 6 Perguruan Tinggi Melaksanakan tridarma perguruan tinggi 7 Bappeda Merencanakan, melaksanakan, pembinaan, koordinasi, pengendalian Perencanaan Pembanguanan Daerah. Melakukan kerjasama dengan berbagai instansi. Membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidangperencanaan pembangunan 8 Dinas Pekerjaan Umum Melaksanakan kewenangan di dinas PU dan menyusun perencanaan penataan ruang 9 DPRD Melaksanakan proses legislasi, dan pengawasan 10 LSM Memberdayakan masyarakat, penyuluhan, menyampaikan aspirasi 11 Kepala desa Memberikan pelayanan, pembinaan dan pengawasan pada masyarakat 12 Tokoh masyarakat Memberikan pembinaan dan pengawasan 13 Masyarakat lokal Pelaku subyek dalam kegiatan pengelolaan ekosistem mangrove. Memberikan masukan kepada pemerintah untuk pengembangan pengelolaan ekosistem mangrove Sumber: Hasil penelitian 2013 94 Analisis tugas pokok sangat diperlukan untuk melihat sejauh mana kewenangan organisasi pemerintah daerah dalam pengelolaan mangrove sekaligus melihat sejauh mana kepentingan dan pengaruh organisasi dalam pengelolaan mangrove di Kabupaten Tangerang. Tugas pokok menentukan pola koordinasi antar organisasi karena berkaitan dengan hak dan tanggung jawab organisasi dan bentuk keterlibatan sebuah organisasi dalam kegiatan. Menurut Uphoff 1986 bahwa kinerja suatu lembaga dapat diukur melalui bagaimana lembaga dapat menyelesaikan tugas pokoknya. Tabel 19 Aspek pengelolaan mangrove berdasarkan tugas pokok No Aspek Lembagaorganisasi pengelolaan mangrove 1 Penetapan dan Pemantapan Bappeda, PU, DKP 2 Pengelolaan DKP, BLH, Perhutani 3 Pembinaan dan Pengawasan BLH, DPRD, Perhutani, Kepala desa, tokoh masyarakat, Sumber: Hasil penelitian 2013 Hasil identifikasi terhadap lembaga yang terkait dengan pengelolaan mangrove di Kabupaten Tangerang Tabel 19 menunjukkan terjadi tumpang tindih kewenangan dalam pengelolaan kawasan mangrove. Pada tugas pokok pengelolaan beberapa lembaga terlibat. Menurut Manan 2001 secara umum ketidakjelasan kewenangan yang terjadi dalam pengelolaan hutan disebabakan oleh; 1 terdapat lebih dari satu lembaga pemerintah yang memiliki tanggung jawab terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan hutan 2 belum jelas dan tegasnya pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah. Banyaknya kantor kantor pusat di daerah sangat mempengaruhi kewenangan otonomi.

5.4.3 Klasifikasi dan Partisipasi Kelembagaan