Kondisi mangrove di Kabupaten Tangerang

63 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kondisi mangrove di Kabupaten Tangerang

Persebaran hutan mangrove Kabupaten Tangerang tersebar di tujuh Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Ketujuh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kosambi, Kecamatan Teluknaga, Kecamatan Paku Haji, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Mauk dan Kecamatan Kronjo, dan Kecamatan Sukadiri. Hampir sama dengan kondisi Indonesia pada umumnya, kondisi hutan mangrove di Kabupaten Tangerang juga sedang mengalami degradasi. Pada tahun 1996 tercatat luas ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang seluas 487.5 ha. Namun dalam perkembangannya pada tahun 2012 luas mangrove tersebut tersisa hanya 222.9 ha yang tersebar di beberapa desa dalam tujuh kecamatan yaitu Kosambi, Teluknaga, Paku Haji, Sukadiri, Kemiri, Mauk dan Kronjo. Pengurangan luasan ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang tersebut selama kurun waktu 16 tahun yaitu sekitar 264.60 ha atau 54 dari luas tahun 1996. Pengurangan tertinggi terjadi dalam periode tahun 2002-2003 yakni sebesar 134 ha. Penyebab kerusakan mangrove di Kabupaten Tangerang akibat adanya konversi mangrove menjadi tambak. Hasil ini sejalan dengan penjelasan Nybakken 1998; Dahuri 2001 dan Bengen 2002, bahwa kerusakan ekosistem mangrove selain disebabkan faktor alam, juga dikarenakan akibat campur tangan manusia dengan mengkonversi lahan mangrove menjadi tambak, permukiman, industri dan lain-lain. Tabel 6 memperlihatkan perubahan luasan mangrove di Kabupaten Tangerang dari tahun 1996 sampai tahun 2012 yang bersumber dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten. 64 Tabel 6 Perubahan luas kawasan mangrove di Kabupaten Tangerang Tahun Luas mangrove Ha Penyusutan Ha 1996 487.5 -- 1997 469.59 17.91 1998 464.27 5.32 1999 422.12 42.15 2000 400.54 21.58 2001 398.31 2.23 2002 388.60 9.71 2003 254.98 133.62 2004 230.44 24.54 2005 228.70 1.74 2012 222.90 -- Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang 2012 Hasil analisis sistem informasi geografi menunjukkan perubahan tutupan lahan mangrove pada tahun 1999, 2003, dan 2004 yang signifikan. Laju perubahan luas hutan mangrove di tiap Kecamatan pesisir Tangerang bebeda-beda. Dari analisis tutupan mangrove diperoleh permasalahan berkurangnya luasan mangrove yang selanjutnya dianalisis dengan melakukan observasi langsung di lapangan sehingga diperoleh beberapa gambaran di lapangan tentang penyebab hilangnya areal mangrove. Daerah penelitian dipilih Pantai Utara Pantura Kabupaten Tangerang lokasinya terletak di sepanjang Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Teluknaga sampai Kecamatan Kosambi berada sebelah Utara Pelabuhan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng. Panjang pantai ketiga lokasi ini mencapai lebih dari 50 panjang pantai pesisir Tangerang. Pada lokasi penelitian setidaknya terdapat 6 enam kategori tutupan lahan. Keenam tutupan lahan tersebut adalah: mangrove, tambak, lahan kering, lahan terbuka, permukiman dan sawah. Luas Mangrove pada tiga lokasi, Kecamatan Pakuhajii, Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi pada tahun 1990 adalah 115. 83 ha. Lebih lengkap tentang luasan penutup lahan lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 7. 65 Tabel 7 Luas Penutup Lahan Daerah Penelitian Kategori Tahun 1990 Tahun 2007 Ha Ha Mangrove 115.83 4.75 76.45 3.05 Tambak 1859.25 76.31 1987.23 79.28 Lahan kering 160.28 6.58 186.41 7.44 Lahan terbuka 96.87 3.98 49.38 1.97 Permukiman 113.35 4.65 129.45 5.16 Sawah 90.90 3.73 77.56 3.09 Sumber: Suwargana 2010 Berdasarkan perhitungan Tabel 7 diketahui ada perubahan penutup lahan selama tahun 1990 hingga 2007, penurunan lahan mangrove dan lahan sawah diikuti oleh meningkatnya lahan tambak. Lahan mangrove turun dari seluas 115.83 hektar 4.57 menjadi seluas 76.45 hektar 3.05 dan lahan sawah turun dari seluas 90.90 hektar 3.73 menjadi seluas 77.56 hektar 3.09 sedangkan lahan tambak naik dari seluas 1859.25 hektar 76.31 menjadi seluas 1987.23 hektar 79.28 . Berdasarkan hasil tumpang tindih antara hasil klasifikasi tahun 1990 dengan tahun 2007 dapat terlihat perubahan luas lahan masing-masing kategori lahan menjadi kategori lahan lain. Perubahan luas lahan mangrove menjadi lahan lain disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Perubahan Luas Hutan Mangrove Hasil Tumpang-tindih tahun 2007 ke tahun 1990 Tahun Luas 1990 2007 Ha Mangrove Mangrove 76.45 3.14 Mangrove Tambak 22.26 0.91 Mangrove Lahan kering 1.90 0.08 Mangrove Lahan terbuka 1.75 0.07 Mangrove Permukiman 5.85 0.24 Mangrove Sawah 0.00 0.00 Mangrove Laut 7.62 0.31 Jumlah 115.83 4.75 Sumber: Suwargana 2010 Pada Tabel 8 terlihat luas dan persentase perubahan lahan dari lahan mangrove menjadi lahan tambak yaitu sebesar 22.26 hektar 0.91. Perubahan dikarenakan kegiatan penduduk yang menggarap kawasan lahan mangrove menjadi lahan tambak. Kemudian terlihat ada perubahan dari lahan 66 mangrove menjadi laut 7.62 hektar 0.31 . Perubahan dikarenakan terjadi pengikisan abrasi pantai di wilayah penelitian. Adapun jenis vegetasi mangrove yang ditemukan yaitu jenis Avicennia, Rhizophora. Avicennia merupakan jenis tumbuhan yang dominan di kawasan Tanjung Pasir. Sedangkan Rhizophora mendominasi tumbuhan mangrove di Kecamatan Paku Haji dan Kosambi.

5.2 Abrasi pantai