Tahapan Penelitian Teknik Pengumpulan Data

39 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di pesisir Kabupaten Tangerang. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan kondisi kawasan mangrove di pesisir Kabupaten Tangerang mengalami degradasi yang masih terus berlangsung. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Juli 2012.

3.2 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dibagi dalam beberapa kegiatan yaitu: 1 mengetahui kondisi ekosistem mangrove 2 mengetahui berbagai peraturan dan permasalahan serta stakeholders dalam pengelolaan mangrove, dan 3 mengoptimasi kelembagaan pengelolaan mangrove serta menyusun alternatif kebijakan. Analisis spasial vegetasi mangrove dilakukan untuk mengetahui kondisi ekosistem mangrove saat ini dan perubahannya dengan menggunakan sistem informasi geografi. Hasil analisis ini memberikan gambaran kondisi mangrove berupa perubahan tutupan lahan di wilayah tersebut. Analisis peraturan perundangan pengelolaan mangrove di pesisir Tangerang mencakup kebijakan yang telah dirumuskan selama ini. Hasil analisis ini berupa deskripsi peran peraturan serta kepastian hak pemilikan dalam mengatasi kerusakan mangrove. Selanjutnya dilakukan analisis stakeholder dalam pengelolaan mangrove di Kabupaten Tangerang. Hasil analisis tersebut selanjutnya digunakan sebagai masukan dalam perumusan optimasi kelembagaan serta alternatif kebijakan. 40 Tabel 1 Jenis dan Sumber Data Penelitian NO JENIS DATA SUMBER DATA METODE ANALISIS Vegetasi mangrove Citra landsat, observasi dan studi pustaka Analisis spasial -Peran Peraturan terhadap degradasi mangrove Dokumen peraturan, Riwayat kawasan hutan di Tangerang Analisis Kesenjangan -Peran kepastian hak pemilikan dalam mengatasi degradasi mangrove Penggarap Surat kontrak Organisasi Analisis hak pemilikan Analisis idealis Analisis organisasi Kelembagaan Instansi Literatur Analisis Stakeholder Interpratative Structural Modeling ISM

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara survei dan melalui pengamatan serta wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun terhadap stakeholder dan instansi atau pihak-pihak yang terkait. Menurut Nazir 1988, metode survei adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual baik tentang instansi sosial dan ekonomi dari usaha kelompok atau suatu daerah. Sedangkan data sekunder diperoleh dari catatan yang berupa laporan atau arsip hasil-hasil penelitian yang relevan dari lembaga- lembaga atau instansi yang terkait. Sumber data adalah responden dari berbagai stakeholder, yaitu: 1 Instansi atau lembaga pemerintah yang terkait dengan pengelolaan mangrove, seperti Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perum Perhutani, KPH Bogor, BKPH Parung Panjang, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang, Kecamatan-Kecamatan Pesisir Kabupaten Tangerang. 2 Pelaku yang terkait secara langsung dengan kebijakan pengelolaan hutan mangrove yaitu: penggarap dan nelayan. Data yang berasal dari 41 masyarakat sekitar mangrove, terdiri dari: a karakteristik masyarakat; b ketaatan terhadap kontrak; c aktivitas ekonomi harian; d persepsi terhadap mangrove; e keinginan terhadap penyelamatan mangrove. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: 1 Wawancara baik wawancara terstruktur, maupun wawancara semi terstruktur 2 Diskusi kelompok yang diutamakan untuk kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan analisis stakeholder 3 Pengisian kuesioner untuk data proses pengambilan keputusan. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari beberapa dokumen kebijakan pengelolaan mangrove, laporan-laporan, bulletin, jurnal dan dokumen- dokumen lainnya yang relevan. 3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Kondisi mangrove