Majalah SWA pada tahun 2006. Pada tanggal 13 Juli 2008 KPSBU Lembang diresmikan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menjadi KPSBU Jabar.
4.2 Visi dan Misi KPSBU Jabar
Setiap organisasi mempunyai visi dan misi dalam menjalankan usahanya agar terarah dan tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. KPSBU Jabar
mempunyai visi yaitu menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam menyejahterakan anggota. Untuk mencapai visi tersebut KPSBU Jabar memiliki misi-
misi yang mendukung. Misi-misi KPSBU Jabar adalah :
a. Menyejahterakan anggota melalui layanan prima dalam industri persusuan
dengan manajemen yang berkomitmen. b.
Meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pendidikan, pemberdayaan SDM dan kemitraan strategis.
Visi dan misi yang dimiliki oleh KPSBU sejalan dengan nilai-nilai yang dianut oleh KPSBU, yaitu inovatif, dinamis, berorientasi pada kualitas, keterbukaan,
keadilan, demokratis, dan mandiri.
4.3 Keadaan KPSBU Jabar
Struktur organisasi KPSBU Jabar terdiri dari pengurus dan badan pengawas. Pengurus bertujuan mengelola koperasi yang dibantu oleh para karyawan, sedangkan
badan pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi. Rapat Anggota Tahunan RAT memegang kekuasaan tertinggi dalam
organisasi koperasi. RAT dilaksanakan satu tahun sekali yang berisi laporan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya, menetapkan kebijakan
umum dan membuat rencana kerja. Seiring dengan berjalannya waktu, KPSBU Jabar mengalami pengembangan struktur organisasi yang terdiri dari berbagai unit kerja
agar dapat mencapai kinerja organisasi dan juga pelayanan kepada anggota yang efektif. Secara singkat struktur organisasi KPSBU digambarkan pada Gambar 4.
ANGGOTA PENGEMBANGAN
PUSPAMEKAR PENYULUHAN
KELEMBAGAAN PEMBIBITAN
PENGEMBANGAN CIATER
IB KESWAN
PELAYANAN KEUANGAN
PERSONALIA ADMINKEU
MAKANAN TERNAK
WASERDA PENGOLA
HAN SUSU PRODUKSI
SUSU PROGRAMMER
LABORATORIUM QUALITY CONTROL
MANAJER PENGURUS
PENGAWAS RAT
Gambar 4. Struktur Organisasi KPSBU
Berdasarkan hal tersebut jumlah karyawan yang terdapat pada KPSBU juga mengalami peningkatan. KPSBU Jabar memiliki karyawan tetap, karyawan harian
dan karyawan kontrak dari berbagai tingkat pendidikan. Jumlah karyawan KPSBU pada tahun 2010
dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini. Tabel 9. Jumlah karyawan tetap KPSBU Jabar tahun 2010
No. Unit Kerja
Jumlah
1 Manajer
1 2
Korwil 13
3 Personalia dan Kesekreriatan
18 4
Administrasi dan Keuangan 10
5 Pelayanan Keuangan
7 6
Pembinanaan dan Kelembagaan 3
7 Pengembangan Wilayah Ciater
2 8
COO Puspa Mekar 1
9 Makanan Ternak
14 10
IBKeswan 21
11 Produksi Susu
133 12
Laboratorium dan QC 8
13 Pengolahan Susu
15 14
Waserda 9
15 Internal Audit
4 Jumlah
260
Sumber: RAT KPSBU Jabar 2010
4.3.1 Bidang Usaha KPSBU Jabar
KPSBU Jabar bergerak di bidang usaha yang terdiri dari: a.
Produksi susu Pada tahun 2010 KPSBU Jabar dapat menampung susu dari anggota
49.571.627, 50 liter atau 135.812, 7 liter per hari. Pemasaran susu di KPSBU masih bergantung pada IPS. Sebanyak 82,91 susu segar dari
KPSBU dikirim ke pabrik Frisian Flag Indonesia di Jakarta. b.
Pakan konsentrat Kondisi sapi yang sehat sangat mempengaruhi produksi susu. Salah
satu yang perlu diperhatikan adalah asupan makanannya. Dengan pertimbangan lahan hijau yang sudah semakin sempit maka
dibutuhkan konsentrat bagi pakan sapi perah tersebut. KPSBU Jabar
memproduksi pakan konsentrat yang siap dipasarkan pada tahun 2010 sebanyak 30.946.152 kg.
c. Pengolahan susu
Pendapatan pengolahan susu terdiri dari penjualan susu eceran, pendapatan produksi yoghurt dan susu sterilisasi. Produk hasil
pengolahan ini diberi merk Freshtime. Produk susu sterilasasi dikemas dalam kemasan dengan rasa coklat dan strawberi sedangkan untuk
yoghurt KPSBU menawarkan lima rasa yang berbeda, yaitu melon, durian, anggur, moka dan strawberi. Pada tahun 2010 penjualan susu
eceran dan susu olahan sebesar Rp 17.759.035.760 atau naik 32,21 dari target yang sudah ditetapkan pada tahun sebelumnya. Produksi
yoghurt dari KPSBU Jabar termasuk dalam skala kecil karena masih manual dalam pembuatannya.
d. Waserda
Warung serba ada waserda menyediakan barang-barang keperluan rumah tangga dan kandang bagi anggota. Hasil penjualan barang pada
tahun 2010 sebesar Rp 11.283.905.000, 20 atau melebihi target dari tahun sebelumnya sebesar 60,28.
e. Pembibitan sapi
Dalam rangka menjaga kualitas sapi, maka peran pembibitan sapi sangat penting. Pada tahun 2010 hasil penjualan pembibitan sapi
sebesar Rp 2.189.640.000,00 atau turun 7,20 dari tahun 2009, hal ini disebabkan oleh harga jual ternak sapi mengalami penurunan.
4.3.2 Pelayanan KPSBU Jabar
Sesuai dengan tujuannya untuk menyejahterakan anggotanya, maka KPSBU memiliki beberapa aktivitas pelayanan, yaitu:
a. Pemasaran susu kepada IPS
KPSBU Jabar mengumpulkan susu segar dari peternak anggota untuk dikirimkan ke IPS, misalnya PT. Frisian Flag Indonesia, PT. Danone
Dairy Indonesia, Unican, PT. ISAM. b.
Pelayanan simpan pinjam anggota Pelayanan simpan pinjam memberikan kesempatan kepada anggota
untuk meminjam uang kepada koperasi tanpa beban bunga. Pembayaran pinjaman dilakukan dengan sistem pemotongan berkala
pada saat pembayaran susu kepada peternak. c.
Waserda Waserda yang dikelola oleh koperasi menyediakan barang-barang
kebutuhan rumah tangga dan kandang. Waserda menyediakan layanan antar langsung kepada peternak. Pembayaran terhadap waserda juga
dilakukan dengan sistem pemotongan pada saat pembayaran susu. d.
Pelayanan kesehatan anggota Untuk menjamin kesehatan peternak, KPSBU Jabar juga menyediakan
program pelayanan kesehatan. Program ini adalah hasil kerja sama KPSBU Jabar dengan tenaga medis yang berada di wilayah kerja
KPSBU Jabar. e.
Pelayanan inseminasi buatan dan kesehatan hewan Pelayanan ini berupa pelayanan dokter hewan dan obat-obatan secara
gratis untuk ternak yang sakit. Peternak juga mendapatkan pelayanan gratis dalam melakukan inseminasi buatan.
f. Pabrik makanan ternak
Selain pakan utama berupa rumput atau yang biasa disebut dengan istilah hijauan, peternak sapi di Indonesia khususnya memerlukan
suplemen makanan bagi sapi ternaknya berupa pakan konsentrat. Hal ini disebabkan lahan peternakan yang semakin sempit maka produksi
hijauan pun menurun. Dalam hal ini, KPSBU Jabar menyediakan pelayanan berupa produksi makanan ternak.
g. Pelayanan program sapi bergulir mandiri
Pada tahun 2010 KPSBU Jabar telah memberikan kredit sapi bergulir mandiri kepada anggota sebanyak 48 ekor dengan dana yang
dikeluarkan sebesar Rp 518.250.000, 00.
4.4 Modal Insani yang Ada di KPSBU Jabar
Modal insani yang dimiliki oleh setiap organisasi berbeda-beda tergantung bagaimana organisasi tersebut mengelolanya. Pengelolaan modal insani yang baik
akan berdampak pada keunggulan bersaing organisai bersangkutan. Selain sekolah atau pendidikan formal dan pengetahuan atau wawasan yang sudah merupakan modal
dasar yang dimiliki oleh setiap individu dalam bekerja, faktor pelatihan sangat berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia.
Pengembangan sumber daya manusia sangat penting dan menjadi prioritas utama di KPSBU Jabar untuk menghadapi persaingan yang ketat saat ini dituntut
untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Produk yang berkualitas tersebut dihasilkan oleh sumber daya manusia yang terampil, professional dan berkomitmen.
Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, pada tahun 2010 KPSBU Jabar telah melaksnakan beberapa kegiatan sebagai berikut ini.
1. Peningkatan SDM Anggota
a. Pendidikan dasar-dasar perkoperasian
Pendidikan dasar-dasar perkoperasian Diksarkop merupakan prioritas utama calon anggota yang sudah memenuhi syarat untuk
menjadi anggota, hal ini sesuai dengan Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART bahwa Diksarkop adalah
pendidikan dasar-dasar perkoperasian yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan anggota atau pengetahuan anggota
mengenai organisasi koperasi, dengan harapan anggota KPSBU Jabar mengerti dan melaksanakan aturan-aturan KPSBU Jabar.
b. Penyuluhan teknis peternakan
Penyuluhan teknis peternakan sapi perah merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas susu segar dan menyelesaikan berbagai
permasalahan teknis peternakan, diantaranya tata laksana peternakan sehingga kualitas susu yang dihasilkan oleh peternak
mengalami peningkatan.
2. Peningkatan SDM Karyawan
a. Pelatihan komputer
Seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi yang begitu pesat, KPSBU Jabar dituntut untuk mengikuti perubahan tersebut apabila
ingin tetap bertahan. Berdasarkan hal tersebut KPSBU Jabar mengadakan pelatihan komputer bagi karyawanya.
b. Pelatihan perpajakan
Dalam kaitannya dengan masalah keuangan khususnya perpajakan KPSBU jabar pada tahun 2010 telah berpartisipasi dalm pelatihan
perpajakan yang diselenggrakan oleh kantor pajak. c.
Pelatihan tester Karyawan yang bertugas untuk menerima susu dari daerah tester
berkewajiban melakukan pengujian dengan beberapa tahapan standar, yang salah satunya adalah tes organoleptik rasa, warna,
bau. d.
Pelatihan manajemen pemasaran Pada saat ini KPSBU Jabar memerlukan karyawan yang cukup
handal dalam hal memasarkan produk. Berdasarkan hal tersebut, KPSBU Jabar melaksanakan pelatihan pemasaran produk yang
bekerja sama dengan Rabobank Foundation.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Deskriptif Responden
Dari 105 kuesioner yang dikembalikan oleh responden, dapat diketahui bahwa karyawan terbagi dalam beberapa unit kerja di KPSBU Jabar, yaitu unit inseminasi
buatan dan kesehatan hewan, pengolahan susu, produksi susu, administrasi dan keuangan, pelayanan keuangan, pengembangan wilayah, waserda, personalia dan
kesekretariatan, makanan ternak, laboratorium dan quality control, pembibitan, dan internal audit. Berdasarkan hal tersebut dari pendapat 105 responden yang dilibatkan
dalam penelitian ini, dapat memberikan gambaran mengenai model pengembangan modal insani yang dapat memberikan dampak pada peningkatan produktivitas
organisasi dan peningkatan pendapatan yang diterima oleh karyawan.
5.1.1 Jenis Kelamin Responden
Dari 105 responden yang merupakan karyawan KPSBU Jabar, bahwa terdapat 15 responden berjenis kelamin perempuan atau sekitar 14 dari responden dan 90
responden berjenis kelamin laki-laki atau sekitar 86. Jumlah responden laki-laki yang ternyata 6 kali lipat lebih banyak dibandingkan responden yang berjenis
kelamin perempuan salah satunya disebabkan oleh jenis pekerjaan yang terdapat di KPSBU Jabar sebagaian besar merupakan jenis pekerjaan lapangan yang
membutuhkan tenaga dan keahlian yang dimiliki laki-laki. Seperti misalnya pada unit Produksi susu, Pengolahan susu, Inseminasi Buatan dan Kesehatan Hewan.
Berdasarkan hasil wawancara, karyawan berjenis kelamin perempuan lebih banyak dipekerjakan sebagai staf administrasi di kantor KPSBU Jabar.
5.1.2 Unit Kerja Responden
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang didapat, jumlah 105 responden berasal dari unit kerja yang berbeda. Setiap unit kerja rata-rata terbagi dalam empat
klasifikasi posisi, misalnya kepala bagian, kepala sub bagian, kepala urusan, dan staf