Model SEM Analisis Structural Equation Modeling SEM

untuk mengukur pengaruh hubungan-hubungan yang secara teoritis ada. Analisis SEM pada penelitian ini dilakukan untuk menganalisis model pengembangan modal insani.

3.7.2.1 Model SEM

Model SEM berisi dua jenis model, yaitu measurement model dan structural model. Measurement model adalah bagian dari model SEM yang menggambarkan hubungan antara variabel laten dengan indikator-indikatornya. Sedangkan structural model adalah bagian dari model SEM yang menggambarkan hubungan antar variabel- variabel laten atau antar variabel eksogen dengan variabel laten. Model SEM dalam pengambarannya menggunakan beberapa simbol, diantaranya: Konstruk laten dibagi menjadi: a Konstruk eksogen, dengan simbol dibaca „ksi‟, dalam penelitian ini konstruk eksogen ada empat, yaitu 1 sekolah atau pendidikan formal, 2 pelatihan umum, 3 pelatihan khusus, 4 pengetahuan lainnya b Konstruk endogen, dengan simbol dibaca „eta‟, dalam penelitian ini konstruk endogen ada tiga, yaitu 1 modal insani, 2 peningkatan produktivitas dan laba, 3 peningkatan pendapatan dan gaji karyawan Model struktural dibagi menjadi: a Parameter untuk meggambarkan hubungan konstruk endogen dengan konstruk eksogen dengan simbol dibaca „gama‟ b Parameter untuk menggambarkan hubungan konstruk endogen dengan konstruk endogen lainnnya dengan simbol β dibaca „beta‟ Kesalahan pengukuran measurement error dibagi menjadi: a Measurement error yang berhubungan dengen konstruk eksogen yang diberi simbol dibaca „delta‟ b Measurement error yang berhubungan dengan konstruk endogen yang diberi simbol dibaca „epsilon‟ Parameter yang menggambarkan hubungan konstruk eksogen dengan variabel manifesnya, disebut dengan loading , yang diberi simbol λ dibaca „lamda‟ Variabel manifes manifest variable dibagi menjadi: a Variabel manifes yang berhubungan dengan konstruk eksogen diberi simbol X. Beberapa varibel manifes pada konstruk eksogen dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. 1. Konstruk eksogen sekolah atau pendidikan formal 1 diukur oleh: X 1 : Latar belakang pendidikan formal direfleksikan oleh jabatanposisi karyawan saat ini. X 2 : Latar belakang pendidian formal direfleksikan oleh kesuaian beban kerja karyawan saat ini. X 3 : Latar belakang pendidikan formal direfleksikan oleh pertimbangan gaji kepada karyawan saat ini 2. Konstruk eksogen pelatihan umum 2 diukur oleh: X 4 : Pengetahuan dan keterampilan umum direfleksikan oleh hasil pelatihan dan pembelajaran dari atasan karyawan. X 5 : Pengetahuan dan keterampilan umum direfleksikan oleh hasil diskusi dan pembelajaran dari rekan kerja. X 6 : Pengetahuan dan keterampilan umum direfleksikan oleh hasil pembelajaran dari luar koperasi penyuluh, dinas terkait, mitra, perpustakaan, media komunikasi, dan informasi. 3. Konstruk eksogen pelatihan khusus 3 diukur oleh: X 7 : Pelatihan khusus karyawan direfleksikan oleh bimbinganmentoring khusus dari atasan. X 8 : Pelatihan khusus karyawan direfleksikan oleh hasil umpan balik dari penilaian kinerja karyawan. X 9 : Pelatihan khusus karyawan direfleksikan oleh perolehan sertifikasi keahlian khusus. 4. Konstruk eksogen pengetahuan lainnya 4 diukur oleh: X 10 : Pengetahuan karyawan direfleksikan oleh hasil pembelajaran secara mandiri dari sumber lain buku, internet, literatur. X 11 : Pengetahuan karyawan mengenai pemecahan masalah direfleksikan oleh diskusi dengan rekan kerja selama waktu luang. X 12 : Pengetahuan karyawan di luar pekerjaannya direfleksikan oleh saran peningkatan wawasan dan pengembangan diri kepemimpinan, kewirausahaan, memahami psikologi pelanggan, dan lain-lain. b Variabel manifes yang berhubungan dengan konstruk endogen diberi simbol Y. Beberapa variabel manifes pada konstruk endogen dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. 1. Konstruk endogen modal insani 1 diukur oleh: Y 1 : Modal insani direfleksikan oleh karyawan dalam melakukan pengembangan diri. Y 2 : Modal insani direfleksikan oleh kesadaran karyawan untuk melakukan peningkatan kapasitas secara terus menerus continuous improvement. Y 3 : Modal insani direfleksikan oleh pembuatan rencana pengembangan bagi setiap individu organisasi dan menerapkan organisasi pembelajar. 2. Konstruk endogen peningkatan produktivitas dan laba 2 diukur oleh: Y 4 : Peningkatan produktivitas direfleksikan oleh program pengembangan diri karyawan dalam bentuk pelatihan untuk peningkatan kompetensi. Y 5 : Peningkatan produktivitas direfleksikan oleh peningkatan kinerja secara terus menerus. Y 6 : Keuntungan koperasi direfleksikan oleh team work seluruh karyawan. 3. Konstruk endogen peningkatan pendapatan dan gaji karyawan 3 diukur oleh: Y 7 : Peningkatan gaji dan pendapatan karyawan direfleksikan oleh telah terpenuhinya standar kehidupan minimum karyawan. Y 8 : Peningkatan gaji dan pendapatan karyawan direfleksikan oleh layaknya insentif yang diterima karyawan. Y 9 : Peningkatan gaji dan pendapatan karyawan direfleksikan oleh ketersediaan fasilitas kompensasi non finansial, seperti program kebersamaan, jaminan kesehatan, ketersediaan tempat tinggal atau transportasi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penerapan kerangka konseptual terhadap model SEM dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini. λx1 λx2 λx3 λx4 Peningkatan produktivitas dan laba 2 Y4 Y5 Y6 4 5 6 Peningkatan gaji dan pendapatan karyawan 3 Y7 Y8 Y9 7 8 9 β 1 β 2 Modal Insani 1 Y1 Y2 Y3 1 2 3 1 2 3 4 Sekolah atau pendidikan formal 1 X1 X3 X2 1 2 3 Pelatihan Khusus 3 X7 X8 X9 7 8 9 Pengetahuan lainnya 4 X10 X11 X12 10 11 12 Pelatihan Umum 2 X4 X5 X6 4 5 6 λx5 λx6 λx7 λx8 λx9 λx λx λx Gambar 3. Penerapan Kerangka Konseptual pada Model SEM

3.7.2.2 Tahapan dalam Analisis SEM