Tabel 15. Nilai Muatan Faktor Modal Insani
Variabel Indikator
Modal Insani Nilai
Y
2
Peningkatan kapasitas aset pada sumber daya manusia secara terus menerus continuous improvement telah disadari pentingnya oleh
karyawan. 1,107
Y
1
Modal insani human capital sangat penting untuk karyawan pahami dalam rangka pengembangan diri.
1,000 Y
3
Pembuatan rencana pengembangan bagi setiap individu dalam organisasi dan menerapkan organisasi pembelajar telah disadari
pentingnya oleh koperasi. 0,701
Variabel indikator kesadaran karyawan akan pentingnya peningkatan kapasitas aset pada SDM secara terus menerus memiliki nilai muatan sebesar 1,107.
Nilai ini menunjukkan pengaruh peningkatan kapasitas aset pada SDM secara terus menerus terhadap dimensi pelatihan umum cenderung sangat tinggi. Modal insani
adalah aset yang paling berharga dalam perusahaan khususnya intellectual capital- nya. Kemampuan modal insani dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan ke dalam
pekerjaan mereka yang menjadikan suatu perusahaan memiliki keunggulan dalam bersaing. Berdasarkan hal tersebut, setiap organisasi harus menyadari bahwa faktor
sumber daya manusia haruslah dikelola dengan baik. Variabel indikator pentingnya pemahaman karyawan akan modal insani bagi
pengembangan dirinya memiliki nilai muatan sebesar 1,000. Nilai ini menunjukkan pengaruh pemahaman karyawan akan modal insani bagi pengembangan diri cukup
tinggi. Namun, variabel indikator kesadaran koperasi akan pembuatan rencana pengembangan bagi setiap individu dan menerapkan organisasi pembelajar hanya
memberikan pengaruh yang cukup terhadap modal insani yang memiliki nilai muatan sebesar 0, 701.
5.2.2.6 Konstruk Peningkatan Produktivitas dan Laba
Konstruk peningkatan produktivitas dan laba organisasi terdiri dari 3 indikator, yaitu peningkatan produktivitas koperasi diperoleh dari program
pengembangan diri karyawan dalam bentuk pelatihan untuk peningkatan kompetensi. Y
4
, peningkatan kinerja koperasi secara terus menerus sangat penting untuk
keberlangsungan koperasi. Y
5
, keuntunganlaba koperasi dihasilkan dari team work kerja sama seluruh karyawan koperasi Y
6
. Pada Tabel 16 disajikan nilai faktor muatan dari indikator-indikator pembentuk konstruk peningkatan produktivitas dan
laba organisasi. Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel peningkatan kinerja koperasi secara terus menerus sangat penting untuk
keberlangsungan koperasi Y
5
mempunyai pengaruh paling besar terhadap dimensi peningkatan produktivitas dan laba organisasi.
Tabel 16. Nilai Muatan Faktor Peningkatan Produktivitas dan Laba Organisasi
Variabel Indikator
Peningkatan Produktivitas dan Laba Organisasi Nilai
Y
5
Peningkatan kinerja koperasi secara terus menerus sangat penting untuk keberlangsungan koperasi.
1,497 Y
6
Keuntunganlaba koperasi dihasilkan dari team work kerja sama seluruh karyawan koperasi.
1,337 Y
4
Peningkatan produktivitas koperasi diperoleh dari program pengembangan diri karyawan dalam bentuk pelatihan untuk
peningkatan kompetensi. 1,000
Variabel indikator peningkatan kinerja koperasi secara terus menerus sangat penting untuk keberlangsungan koperasi dapat merefleksikan dimensi peningkatan
produktivitas dan laba organisasi dengan sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai muatan sebesar 1,497. Kinerja karyawan merujuk pada tingkat keberhasilan
dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat
tercapai dengan baik dalam hal ini adalah peningkatan produktivitas dan memperoleh laba. Akumulasi dari peningkatan kinerja karyawan akan berdampak pada
peningkatan kinerja suatu organisasi. Variabel indikator berikutnya yang dapat merefleksikan dimensi peningkatan
produktivitas dan laba organisasi adalah keuntunganlaba koperasi dihasilkan dari team work kerja sama seluruh karyawan koperasi. Varibel indikator Y
5
memiliki nilai muatan sebesar 1,337. Hal ini berarti variabel keuntunganlaba koperasi
dihasilkan dari hasil team work mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap dimensi peningkatan produktivitas dan laba organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem
yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara beruang-ulang oleh
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, dengan mensinergikan beberapa unit kerja yang terdiri dari beberapa kelompok kerja
karyawan maka tujuan perusahaan berupa keuntunganlaba akan tercapai. Nilai muatan sebesar 1,000 diperoleh dari hubungan antara variabel indikator
peningkatan produktivitas koperasi diperoleh dari program pengembangan diri karyawan dalam bentuk pelatihan untuk peningkatan kompetensi terhadap dimensi
peningkatan produktivitas dan laba organisasi. Mulyadi 2007 menyatakan bahwa sumber utama pemborosan dan rendahnya produktivitas adalah kualitas manusia.
Oleh karena itu, jika perusahaan ingin mengurangi biaya danatau meningkatkan produktivitas secara signifikan, langkah-langkah strategik yang ditempuh oleh
perusahaan perlu diarahkan pada peningkatan kualitas modal insani salah satunya adalah melalui pelatihan.
5.2.2.7 Konstruk Peningkatan Gaji dan Pendapatan Karyawan