1. Karyawan, pengetahuan dimanfaatkan untuk memproduksi produk dan jasa yang
menghasilkan value bagi customer sehingga pengetahuan menjadi produktif. 2.
Manajemen, pengetahuan dimanfaatkan untuk melakukan pengelolaan organisasi sehingga pengetahuan menjadi berkinerja Mulyadi 2007.
2.5 Modal Insani, Pendidikan dan Pelatihan
Pada era perekonomian sekarang ini, berinvestasi pada modal insani sama pentingnya dengan berinvestasi pada properti. Salah satu perwujudan investasi pada
modal insani adalah melalui pendidikan dan pelatihan karyawan. Pelatihan karyawan memberikan kontribusi perbaikan kinerja perusahaan dengan meningkatkan
keterampilan karyawan yang akan tertuju pada produktivitas kerja Bartel 1994. Lebih lanjut Mincer 1974 yang disitasi oleh Ming Au dan Altman 2007
mengatakan bahwa dengan berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan, seseorang akan mengembangkan modal insaninya, seperti keterampilan dan pengetahuan akan
membawa mereka pada pekerjaan yang memiliki bayaran yang bagus.
2.5.1 Modal Insani dan Pendidikan Formal
Pada masa sekarang ini kita dihadapkan dengan informasi yang berbasis ekonomi di mana teknologi dan metode produksi berubah secara cepat. Modal tak
berwujud intangible dan pengetahuan menghasilkan nilai tambah yang paling baik dalam mengatasi perubahan tersebut dan karenanya pembentukan modal insani harus
ditindaklanjuti seperti halnya pembentukan modal fisik tangible. Pendidikan memainkan peran yang penting dalam pembentukan modal insani Nadrag Mitran
2011. Sikula 1981 yang disitasi oleh Samsudin 2006 berpendapat bahwa
pendidikan jangka panjang merupakan bagian dari pengembangan seseorang seperti berikut ini,
“development is a long term educational process utilizing a systematic and organized procedure by which managerial personnel learn conceptual and
theoretical knowledge for general purpose.” Pendidikan berbeda dengan pelatihan karena pendidikan lebih bersifat filosofis dan teoritis. Pendidikan dan pelatihan
memiliki tujuan yang sama, yaitu pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat pemahaman secara implisit. Melalui pemahaman, karyawan dimungkinkan untuk
menjadi inovator, pengambil inisiatif, pemecah masalah yang kreatif, dan menjadi karyawan yang efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaan.
Komponen pembentuk modal insani, yaitu latar belakang pendidikan merupakan kunci kualitas tenaga kerja. Denison 1962 yang disitasi oleh Hawlet
2002 menyatakan pendidikan memberikan kontribusi pada produktivitas pada dua muka. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan dari karyawan, lebih
produktif dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Meningkatkan pendidikan cenderung dapat meningkatkan tingkat pengembangan intelektual yang
juga akan menambah pengetahuan yang sudah ada. Teori modal insani menekankan bagaimana pendidikan dapat meningkatkan
produktivitas dan efisiensi pekerja melalui peningkatan level stok kognitif kemampuan manusia secara ekonomis yang mana merupakan suatu produk dari
kemampuan bawaan dan investasi manusia. Ketentuan pendidikan formal dilihat sebagai investasi yang produktif pada modal manusia, dimana beberapa teori
menyebutkan bahwa modal insani setara atau bahkan satu tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan modal fisik Olaniyan Okemakinde 2008.
Peningkatan modal insani pada individu akan tertuju pada besarnya output dan meningkatkan pendapatan seorang pekerja. Hal ini juga akan meningkatkan
peluang pekerja di pasar tenaga kerja, dan memungkinkan mereka dalam memperoleh uang dan pengembalian dalam bentuk non-uang dan memberikan mereka peluang
dalam mobilitas pekerjaan Olaniyan Okemakinde 2008.
Kompensasi yang diterima oleh karyawan merupakan elemen penting yang menghubungkan antara pendapatan dan pendidikan. Jika seseorang mempunyai
tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka akan mendapatkan benefit tunjangan yang lebih tinggi dibandingkan yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
Psacharopoulos 1975, yang disitasi oleh Hawlett 2002, dalam analisis yang dilakukannya di Inggris dan Amerika Serikat menyatakan bahwa seseorang yang
memiliki pekerjaan jika didukung dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan meningkatkan tunjangan yang akan diterimanya.
Penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa dengan pendidikan atau sekolah formal yang dimiliki oleh seseorang akan mempengaruhi kualitas modal
insani yang dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Penelitian-penelitian Mengenai Pendidikan dan Modal Insani
No. Penulis
Variabel Hasil
1. Odit et al. 2010
Modal insani, pendidikan, pertumbuhan ekonomi
Pendidikan yang dimiliki oleh modal insani merupakan faktor
yang penting dalam mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.
2. Olaniyan
Okemakinde 2008 Pendidikan, modal insani
Investasi pada
pendidikan mempunyai korelasi yang positif
terhadap pertumbuhan
dan pengembangan perekonomian.
3. Iqbal
Waqas 2011
Modal insani,
peningkatan pendapatan dan gaji
Terdapat hubungan yang positif antara
modal insani
dengan peningkatan pendapatan dan gaji
seorang karyawan. 4.
Vural Gulcan
2008 Pendidikan, peningkatan
pendapatan karyawan Pendidikan
menentukan pendapatan
seorang individu.
Dengan demikian,
peluang pendidikan
yang setara
akan memberikan peluang yang besar
pula pada
pendapatan yang
didapatkan oleh seorang individu.
2.5.2 Modal Insani dan Pelatihan