Kesempatan Kerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
84
Sumber: BPS 2006c, 2007c, 2008c, 2009c, 2010c.
Gambar 4.9 Perkembangan rasio tingkat kesempatan kerja penduduk usia 15 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang
ditamatkan di Indonesia, periode tahun 2003–2010.
Gambar 4.9 menunjukkan bahwa tingkat kesempatan kerja menurut jenjang pendidikan cenderung semakin kecil sejalan dengan makin meningkatnya jenjang
pendidikan. Hal ini juga sejalan dengan angka partisipasi sekolah ke jenjang pendidikan lebih tinggi yang cenderung menurun. Kondisi ini secara umum
menunjukkan bahwa taraf pendidikan pekerja di Indonesia sebagian besar masih berpendidikan SD. Namun demikian, perkembangan tingkat kesempatan kerja
TKK menunjukkan kecenderung yang menurun bagi pekerja tidak lulus SD dan lulusan pendidikan SD dan SMP. Sedangkan TKK bagi lulusan pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi cenderung meningkat. Semakin besar angka tingkat kesempatan kerja berpendidikan tinggi, semakin baik pula kondisi
ketenagakerjaan suatu wilayah. Pembangunan ekonomi yang telah terjadi di Indonesia telah menyebabkan
perubahan struktur ekonomi. Apabila terjadi perubahan kondisi perekonomian, secara ekonomi akan berdampak terhadap perubahan struktur ketenagakerjaan.
Meski telah terjadi perubahan struktur perekonomian di wilayah Indonesia, namun belum sepenuhnya semua wilayah mampu mengimbangi dengan pergeseran
struktur tenaga kerja terampil. Hal ini mengindikasikan bahwa laju pergeseran tenaga kerja di wilayah Indonesia relatif lebih lambat dibanding laju pergeseran
perekonomian sektoral BPS 2010f.
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
SD 035
034 034
033 035
033 026
027 SMP
018 018
018 017
017 017
017 018
SMU 012
011 011
012 012
013 013
014 SMK
005 006
005 006
005 006
007 008
D IIIIII 002
002 002
002 002
003 002
003 DIV-S123
002 003
003 003
003 004
004 005
5 10
15 20
25 30
35 40
85
Gambar 4.10 menunjukkan rata-rata tingkat kesempatan kerja menurut jenjang pendidikan masing-masing provinsi di Indonesia periode tahun 2006-
2010. Berdasarkan data yang ada, secara umum rasio pekerja dengan pendidikan SMP kebawah lebih dari 53
. , sedangkan rasio pekerja berpendidikan SMA ke
atas baru sekitar 38 .
. Provinsi dengan rasio pekerja berpendidikan dasar yang relatif besar antara lain Provinsi Kalimantan Tengah, NTT, Lampung, Sulawesi
Tengah dan Jawa Tengah. Provinsi-provinsi tersebut mempunyai struktur perekonomian sebagian besar dari sektor pertanian. Sedangkan provinsi dengan
rasio pekerja berpendidikan tinggi yang relatif besar antara lain Provinsi Kalimantan Timur, DIY, Papua, DKI dan Kepulauan Riau. Pada provinsi-provinsi
ini, struktur perekonomiannya sebagian besar adalah sektor industri dan jasa. Tingkat pendidikan pekerja bisa dianggap sebagai indikator yang mampu
mencerminkan kualitas dari para pekerja. Dengan semakin tinggi pendidikan yang ditamatkan dan semakin baik keahlian yang dimiliki angkatan kerja, diharapkan
akan dapat mengisi lapangan kerja yang menuntut kualifikasi tertentu atau diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pekerja lainnya.
Kondisi angkatan kerja antarprovinsi di Indonesia masih cukup memprihatinkan jika ditinjau dari tingkat pendidikan, dimana masih tingginya rasio pekerja
berpendidikan rendah dan masih rendahnya rasio pekerja berpendidikan tinggi. Gambar 4.11 menyajikan rata-rata perubahan tingkat kesempatan kerja
menurut pendidikan selama periode tahun 2006-2010. Terlihat bahwa pekerja dengan pendidikan dasar SD dan SMP mengalami penurunan sebesar -2,47 ,
atau masing-masing sebesar -2,23 .
dan -0,24 .
. Artinya bahwa kesempatan kerja atau jumlah tenaga kerja lulusan SD dan SMP semakin menurun. Penurunan
tenaga kerja berpendidikan SD relatif besar. Hal ini diduga terkait dengan program wajib belajar 9 tahun, sehingga diharapkan penduduk Indonesia dapat
menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMP dan dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari gambar tersebut juga terlihat bahwa kesempaan
kerja bagi lulusan sekolah menengah mengalami peningkatan dengan rata-rata perubahan sebesar 0,83
. . Demikian pula dengan perubahan kesempatan kerja
bagi lulusan pendidikan tinggi mengalami peningkatan, meskipun kesempatan kerja untuk lulusan pendidikan tinggi masih relatif kecil.
86
Sumber: BPS 2006c, 2007c, 2008c, 2009c, 2010c.
Gambar 4.10 Rata-rata tingkat kesempatan kerja menurut pendidikan dan provinsi di Indonesia, periode tahun 2006–2010.
Sumber: BPS 2006c, 2007c, 2008c, 2009c, 2010c diolah.
Gambar 4.11 Rata-rata perubahan tingkat kesempatan kerja menurut pendidikan di Indonesia, periode tahun 2006–2010.
016 10
20 30
40 50
60
K E
P R
I D
K I
K A
LT IM
B A
LI S
U M
U T
S U
LU T
R IA
U D
IY N
A D
M A
LU K
U S
U M
B A
R P
A P
B A
R B
A N
T E
N B
E N
G K
U LU
B A
B E
L S
U LT
R A
JA M
B I
M A
LU T
S U
LS E
L JA
B A
R S
U LT
E N
G K
A LS
E L
S U
M S
E L
JA T
IM K
A LT
E N
G S
U LB
A R
N T
B LA
M P
U N
G K
A LB
A R
G O
R O
N T
A LO
JA T
E N
G P
A P
U A
N T
T
T K
K
TKK Menengah Rata-rata TKK Menengah IND
1 8
6 6
6 005
10 20
30 40
50 60
D K
I D
IY B
A LI
K E
P R
I N
A D
P A
P B
A R
S U
M B
A R
K A
LT IM
S U
LS E
L S
U LB
A R
S U
LT R
A B
E N
G K
U LU
S U
LU T
S U
LT E
N G
B A
N T
E N
R IA
U M
A LU
T JA
B A
R K
A LS
E L
K A
LT E
N G
M A
LU K
U JA
M B
I JA
T IM
G O
R O
N T
A LO
N T
B JA
T E
N G
S U
M U
T B
A B
E L
S U
M S
E L
P A
P U
A K
A LB
A R
LA M
P U
N G
N T
T
T K
K
TKK Tinggi Rata-rata TKK Tinggi IND
-002 001
000
-03 -03
-02 -02
-01 -01
00 01
01 Dasar
Menengah Tinggi
Perubahan TKK IND 039
10 20
30 40
50 60
K A
LT E
N G
N T
T LA
M P
U N
G S
U LT
E N
G JA
T E
N G
S U
M S
E L
K A
LS E
L JA
M B
I JA
B A
R K
A LB
A R
JA T
IM M
A LU
T B
E N
G K
U LU
G O
R O
N T
A LO
S U
LB A
R B
A B
E L
S U
LT R
A M
A LU
K U
N A
D S
U M
U T
R IA
U S
U LU
T N
T B
S U
M B
A R
B A
LI B
A N
T E
N S
U LS
E L
P A
P B
A R
K A
LT IM
D IY
P A
P U
A D
K I
K E
P R
I
T K
K
TKK Dasar Rata-rata TKK Dasar IND
87