69
jenjang pendidikan dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai, dinyatakan dalam persen . Indikator ini digunakan untuk mengetahui
banyaknya anak usia sekolah yang telah bersekolah di semua jenjang pendidikan. APS yang tinggi menunjukkan terbukanya peluang yang lebih
besar dalam mengakses pendidikan secara umum. Pada kelompok umur mana peluang tersebut terjadi dapat dilihat dari besarnya APS pada setiap kelompok
umur. 4 Rata-rata lama sekolah adalah nilai rata-rata bagi tiap penduduk usia 15 tahun
ke atas dalam menempuh pendidikan di sekolah. Variabel rata-rata lama sekolah ini digunakan sebagai proksi tingkat pendidikan. Tingginya angka
rata-rata lama sekolah menunjukkan jenjang pendidikan yang pernahsedang diduduki oleh seseorang. Semakin tinggi angka rata-rata lama sekolah maka
semakin lamatinggi jenjang pendidikan yang ditamatkannya. Satuan yang digunakan dalam menghitung rata-rata lama sekolah adalah tahun.
5 Rasio anggaran pendidikan terhadap total anggaran digunakan sebagai proksi pengeluaran pemerintah daerah untuk investasi publik bidang pendidikan.
Satuan yang digunakan adalah persen . 6 Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan yang telah ditempuh penduduk
sampai lulus dan mendapatkan bukti kelulusan berupa ijazahSTTB. 7 Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu termasuk
pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usahakegiatan ekonomi pada lapangan usaha pertanian. Jumlah pekerja sektor pertanian
dihitng dalam satuan ribu orang. 8 Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja 15 tahun dan lebih yang bekerja,
atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. 9 Rasio yang bekerja terhadap total angkatan kerja menurut tingkat pendidikan
adalah proporsi orang yang bekerja menurut tingkat pendidikan terhadap jumlah total angkatan kerja. Digunakan sebagai proksi tingkat kesempatan
kerja TKK, yaitu peluang seorang penduduk usia kerja yang termasuk angkatan kerja untuk bekerja. Satuan yang digunakan adalah persen .
70
Angka tersebut juga menggambarkan peluang seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja untuk bisa terserap dalam pasar kerja atau dapat bekerja sesuai
dengan jenjang pendidikan yang ditamatkan. Semakin besar angka TKK, semakin baik pula kondisi ketenagakerjaan dalam suatu wilayah.
10 PDRB per kapita adalah penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas
produksinya dihitung berdasarkan harga konstan tahun 2000 dibagi jumlah penduduk dalam suatu wilayah per periode tertentu. Berguna untuk
mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara, dapat digunakan sebagai proksi pertumbuhan ekonomi. Satuan PDRB per
kapita adalah juta rupiah 11 Indeks gini adalah ukuran distribusi pendapatan yang dihitung berdasarkan
kelas pendapatan. Nilai indeks gini terletak antara 0 nol dan 1 satu, dimana nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan
ketidakmerataan sempurna. Nilai indeks gini ini digunakan sebagai proksi ukuran ketimpangan pendapatan.
71
IV.
GAMBARAN UMUM
4.1 Pendidikan
Faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara diantaranya adalah ketersediaan sumber daya manusia SDM yang berkualitas. Pendidikan
merupakan salah satu jalan bagi peningkatan kualitas SDM tersebut. Oleh sebab itu pemerintah secara terus menerus berupaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dimulai dengan pemberian kesempatan yang seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan terutama pada tingkat dasar hingga pada
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Upaya yang saat ini masih digalakkan diantaranya mengupayakan anggaran pendidikan sesuai
dengan amanat amandemen Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31, agar program sekolah gratis minimal pada tingkat dasar di seluruh wilayah di Indonesia dapat
terwujud sehingga tidak ada hambatan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tersebut.
Untuk mengukur keberhasilan dalam implementasi kebijakan bidang pendidikan diantaranya dapat diukur melalui tiga indikator, seperti angka melek
huruf literacy rate, angka partisipasi sekolah school enrollment ratio dan lama studi yang ditempuh mean years of schooling. Ketiga indikator tersebut akan
dipakai sebagai instrumen analisis untuk menilai sejauh mana keberhasilan atau kinerja implementasi kebijakan pembangunan pendidikan.
4.1.1 Angka Melek Huruf AMH
Menurut UNESCO 2009, melek huruf adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat, mengkomunikasikan dan
mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan tulisan yang berkaitan dengan berbagai situasi. Kemampuan baca-tulis dianggap
penting karena melibatkan pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat mencapai tujuannya, dimana hal ini berkaitan langsung
dengan bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas.
72
Definisi singkat dari angka melek huruf adalah proporsi dari populasi orang dewasa berusia 15 tahun ke atas yang melek huruf, dan dinyatakan dalam satuan
persentase . Melek huruf sering diukur melalui melek huruf anak kelompok usia 15-24 khususnya terkait keberhasilan kebijakan pendidikan dalam hal
cakupan sekolah dan pencapaian pendidikan; serta melalui melek huruf orang dewasa kelompok usia 15 tahun ke atas berfokus pada orang dewasa sebagai
warga negara dan angkatan kerja produktif. Indikator ini dapat memberikan ukuran mengenai stok orang yang melek huruf dalam populasi orang dewasa yang
mampu menggunakan kata-kata yang ditulis dalam kehidupan sehari-hari dan untuk terus belajar. Hal ini mencerminkan prestasi akumulasi pendidikan dalam
menyebarkan melek huruf. Setiap kekurangan dalam melek huruf akan memberikan indikasi upaya yang diperlukan di masa depan untuk memperluas
melek huruf pada populasi orang dewasa buta huruf yang tersisa. Melek
huruf sangat
penting untuk
mempromosikan dan
mengkomunikasikan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah pembangunan. Melek huruf
memfasilitasi pencapaian kesadaran lingkungan dan etika, nilai-nilai, dan keterampilan yang konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan partisipasi
publik yang efektif dalam pengambilan keputusan. Melek huruf berhubungan erat dengan indikator yang mencerminkan kebutuhan dasar seperti pendidikan,
pembangunan kapasitas, informasi dan komunikasi. Berdasarkan data BPS, Gambar 4.1 memperlihatkan box plot angka melek
huruf AMH penduduk usia 15 tahun ke atas di Indonesia selama periode tahun 2006-2010. Box plot menggambarkan kelompok data numerik melalui lima
ringkasan: pengamatan terkecil minimum sampel, kuartil bawah Q1, median Q2, kuartil atas Q3, dan observasi terbesar maksimum sampel. Box plot juga
bisa menunjukkan pengamatan yang dianggap outlier, jika ada. Jarak antara bagian yang berbeda dari box plot menunjukkan derajat dispersi penyebaran.
Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa rata-rata AMH KBI lebih tinggi dari KTI, serta sebaran di KBI lebih merata dibandingan KTI. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi AMH di KBI lebih baik dan lebih homogen antarprovinsi, dibandingkan wilayah KTI yang lebih heterogen. Hal ini dapat