Distribusi Pendapatan Tinjauan Teoritis .1 Teori Modal Manusia

37 misalnya pertanian, industri pengolahan, perdagangan, jasa-jasa juga diabaikan. Semua individu disusun menurut tingkat pendapatannya yang semakin meninggi dan kemudian membagi semua individu tersebut ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda-beda, ke dalam kuintil 5 kelompok atau desil 10 kelompok sesuai dengan tingkat pendapatannya. Kemudian menentukan proporsi dari pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing kelompok tersebut. 2. Distribusi Fungsional Ukuran distribusi pendapatan lain yang sering digunakan oleh para ekonom adalah “distribusi fungsional” atau “distribusi pangsa faktor produksi”. Ukuran distribusi ini berusaha untuk menjelaskan pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing faktor produksi. Teori ukuran distribusi pendapatan fungsional menyelidiki presentase yang diterima tenaga kerja secara keseluruhan dibandingkan dengan presentase dari pendapatan nasional yang terdiri dari: sewa, bunga dan laba. Sehubungan dengan pendidikan, mudah untuk dipahami mengapa pendidikan meningkatkan upah dari perspektif penawaran dan permintaan. Perusahaan, yang meminta tenaga kerja, bersedia membayar lebih untuk pekerja berpendidikan tinggi karena pekerja berpendidikan tinggi memiliki produk marjinal yang lebih tinggi. Dari sisi pekerja, pekerja bersedia membayar biaya pendidikan lebih tinggi jika ada harapan imbalan atau insentif untuk melakukannya. Pada dasarnya, perbedaan upah antara pekerja berpendidikan tinggi dan pekerja berpendidikan rendah dapat dianggap sebagai kompensasi perbedaan biaya untuk menjadi terdidik. Ketimpangan pendapatan adalah suatu kondisi dimana distribusi pendapatan yang diterima masyarakat tidak merata. Todaro dan Smith 2006 menyatakan bahwa ketimpangan pendapatan yang ekstrim akan menyebabkan beberapa hal, antara lain: i inefisiensi ekonomi; ii melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas; serta iii umumnya dianggap tidak adil. 38 Beberapa ukuran ketimpangan yang sering digunakan antara lain: Indeks Gini, Indeks Theil dan ukuran ketimpangan dari Bank Dunia. Dalam penelitian ini, ukuran ketimpangan yang digunakan adalah Indeks Gini. Indeks Gini bisa dihitung dengan menggunakan Kurva Lorenz. Indeks Gini dirumuskan sebagai rasio antara luas bidang yang terletak antara Kurva Lorenz dan garis diagonal dengan luas separuh segi empat dimana Kurva Lorenz berada. Seperti di ilustrasikan pada Gambar 2.5, maka: Gambar 2.5 Kurva Lorenz

2.1.7 Kemiskinan

Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks karena banyak faktor yang mempengaruhi. Variasi konsep mengungkapkan sifat multidimensi kemiskinan. Kemiskinan dapat dipahami sebagai kemiskinan absolut atau relatif, sebagai kurangnya pendapatan atau kegagalan untuk mencapai kemampuan. Kemiskinan dapat kronis atau sementara, kadang-kadang terkait erat dengan ketidakadilan, dan sering berhubungan dengan kerentanan dan pengucilan sosial. Konsep yang digunakan untuk mendefinisikan kemiskinan menentukan metode yang digunakan untuk mengukurnya dan kebijakan paket program berikutnya untuk mengatasinya. Indeks Gini = Luas bidang A Luas bidang BCD 39 Kemiskinan yaitu suatu kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasar dalam kebutuhan pokok, seperti makanan,