Kandungan Karbon Terikat Tumbuhan Bawah dan Serasah

menyebabkan kelas diameter yang lebih besar akan memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi pula. Karbon merupakan suatu unsur yang diserap dari atmosfer melalui proses fotosintesis dan disimpan dalam bentuk biomassa. Tingkat penyerapan karbon di hutan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antaralain iklim, topografi, karakteristik lahan, umur dan kerapatan vegetasi, komposisi jenis serta kualitas tempat tumbuh. Tempat penyimpanan utama karbon adalah terdapat dalam biomassanya termasuk bagian atas yang meliputi batang, cabang, ranting, daun, bunga, dan buah serta bagian bawah yang meliputi akar, bahan organik mati, tanah dan yang tersimpan dalam produk kayu yang nantinya dapat diemisikan untuk produk jangka panjang.

5.2.4.2 Kandungan Karbon Terikat Tumbuhan Bawah dan Serasah

Kandungan karbon terikat pada tumbuhan bawah tidak berkayu lebih besar dibandingkan dengan tumbuhan bawah berkayu karena akibat adanya kebakaran hutan maka tajuk pohon menjadi lebih terbuka sehingga mendukung pertumbuhan tumbuhan tidak berkayu. Sedangkan rendahnya kandungan karbon terikat pada tumbuhan bawah berkayu disebabkan oleh kurangnya kesempatan anakan mendapatkan cahaya matahari karena pesatnya pertumbuhan tumbuhan tidak berkayu sehingga anakan menjadi tertekan dan akhirnya tidak bisa tumbuh dengan baik, hanya beberapa jenis tumbuhan bawah berkayu yang mampu bertahan sehingga kandungan karbon terikat pun akan lebih kecil. Selain itu, kejadian kebakaran hutan juga dapat mengakibatkan terjadinya penurunan jenis tumbuhan bawah berkayu karena kondisi tajuk hutan lebih terbuka sehingga dapat mendukung pertumbuhan tumbuhan bawah tidak berkayu, sementara kondisi tumbuhan bawah berkayu pertumbuhannya menjadi tertekan karena pengaruh persaingan dalam memperoleh hara maupun cahaya matahari. Fenomena tersebut selain dapat mempengaruhi komposisi jenis tumbuhan bawah berkayu dimana pada masa mendatang dapat berpotensi menjadi pohon di hutan tersebut juga dapat mengurangi potensi kandungan biomassa dan karbon terikat dari areal tersebut. Kandungan karbon terikat terbesar kedua adalah pada serasah yaitu sebesar 1.795,75 kgha 40,99, hal tersebut disebabkan karena setelah terjadi gangguan berupa kebakaran hutan biasanya banyak menyisakan limbah pohon berupa serasah sehingga kandungan biomassa akan besar begitupula pada kandungan karbon terikatnya. Besarnya kandungan biomassa pada serasah menggambarkan secara tidak langsung CO 2 yang tidak dilepaskan ke udara lewat pembakaran dan hal ini berarti bahwa jumlah karbon tersimpan pada tegakan di areal tersebut berkurang.

5.2.4.3 Kandungan Karbon Terikat Nekromasa