Pendugaan dan Pengukuran Biomassa

Semua tipe hutan mempunyai kemampuan untuk mengabsorpsi karbon. Adapun lokasi utama cadangan karbon terbesar adalah di hutan tropika, baik di permukaan tanah maupun di bawah permukaan tanah. Hutan tropika merupakan tipe hutan yang mengandung biomassa dalam jumlah yang besar sehingga memiliki cadangan simpanan karbon yang sangat penting. Pada umumnya potensi pertumbuhan di hutan tropis lebih tinggi dan lebih cepat dibandingkan dengan tipe hutan lain, sehingga dapat mempercepat akumulasi karbon di dalam tanaman. Vegetasi hutan mempunyai kemampuan untuk menyerap CO 2 . Hutan mampu menyerap karbon sekitar 16,5 juta metrik ton karbon selama 40 tahun melalui pertambahan bersih dari biomassa karbon dan inventarisasi tegakan dan penyerapan melalui tegakan hutan. Selain itu, karbon juga tersimpan dalam material yang telah mati sebagai serasah, batang pohon yang jatuh ke permukaan tanah, dan sebagai material yang sukar lapuk di tanah Whitmore 1985. Pada ekosistem daratan karbon tersimpan dalam 3 komponen pokok Hairiah dan Rahayu 2007 yaitu: a. Biomassa yaitu masa dari bagian vegetasi yang masih hidup yaitu tajuk pohon, tumbuhan bawah atau gulma dan tanaman semusim. b. Nekromasa yaitu massa dari bagian pohon yang telah mati baik yang masih tegak di lahan atau telah tumbang tergeletak di permukaan tanah, tonggak atau ranting dan daun-daun gugur serasah yang belum terlapuk. c. Bahan organik tanah yaitu sisa makhluk hidup tanaman, hewan dan manusia yang telah mengalami pelapukan baik sebagian maupun seluruhnya dan telah menjadi bagian dari tanah. Ukuran partikel biasanya lebih kecil dari 2 mm.

2.4 Pendugaan dan Pengukuran Biomassa

Menurut Brown 1997, berdasarkan cara memperoleh data terdapat dua pendekatan untuk menduga biomassa dari pohon, yaitu berdasarkan penggunaan dugaan volume kulit kayu sampai batang bebas cabang yang kemudian diubah menjadi kerapatan biomassa tonha dan pendekatan dengan menggunakan persamaan regresi biomassa atau lebih dikenal dengan persamaan allometrik. Pendugaan biomassa pada pendekatan pertama menggunakan persamaan berikut: Biomassa di atas tanah tonha = VOB x WD x BEF.............Brown et al.,1997 Keterangan: VOB = Volume batang bebas cabang dengan kulit m 3 ha WD = Kerapatan kayu m 3 BEF = Biomassa Expansion Factor Pendekatan kedua penentuan kerapatan biomassa dengan menggunakan persamaan regresi biomassa berdasarkan diameter batang pohon. Dsar dari persamaan regresi ini adalah hanya mendekati biomassa rata-rata per pohon menurut sebaran diameter, dengan menggabungkan sejumlah pohon pada setiap kelas diameter dan menjumlahkan total seluruh pohon untuk seluruh kelas diameter. Biomassa di atas tanah Y = aD b Keterangan: Y = Berat kering per pohon kg D = Diameter setinggi dada 130 cm, a dan b merupakan konstanta Menurut Chapman 1976 terdapat dua metode pendugaan biomassa di atas tanah, yaitu: 1 Metode Pemanenan a Metode pemanenan individu tanaman Metode ini diterapkan pada kondisi tingkat kerapatan tumbuhanpohon cukup rendah dan komunitas tumbuhan dengan jenis sedikit. Nilai total biomassa diperoleh dengan menjumlahkan biomassa seluruh individu dalam suatu unit area tertentu. b Metode pemanenan kuadrat Metode ini mengharuskan memanen semua individu pohon dalam suatu unit area contoh dan menimbangnya. Nilai total biomassa diperoleh dengan mengkonversi berat bahan organik yang dipanen didalam suatu unit area tertentu. c Metode pemanenan individu pohon yang mempunyai luas bidang dasar Lbds rata-rata Metode ini biasanya diterapkan pada tegakan yang memiliki ukuran individu yang seragam. Pohon ditebang dan ditentukan berdasarkan rata- rata diameternya dan kemudian menimbangnya. Nilai total biomassa diperoleh dengan menggandakan nilai berat rata-rata dari pohon contoh yang ditebang dengan jumlah individu pohon atau jumlah berat dari semua individu pohon dalam suatu unit area tertentu atau jumlah berat dari semua pohon contoh yang digandakan dengan rasio antara Lbds dari semua pohon dalam suatu unit area dengan jumlah Lbds dari semua pohon contoh. 2 Metode Pendugaan tidak langsung a Metode hubungan alometrik Persamaan alometrik dibuat dengan mencari korelasi yang paling baik antara diameter pohon dengan biomassanya. Untuk membuat persamaan alometrik, pohon-pohon yang mewakili sebaran kelas diameter ditebang dan ditimbang. Nilai total biomassa diperoleh dengan menjumlahkan semua berat individu pohon dalam suatu unit area contoh tertentu. b Crop meter Pendugaan biomassa dengan metode ini dilakukan dengan cara menggunakan seperangkat peralatan elektroda listrik yang kedua kutubnya diletakkan di atas permukaan tanah pada jarak tertentu. Biomassa tumbuhan antara dua elektroda dipantau dengan memperhatikan electrical capacitance yang dihasilkan alat tersebut.

2.5 Model Pendugaan Biomassa dan Karbon