Pengambilan Contoh Nekromasa Prosedur Penelitian di Lapangan

b c Gambar 18 . Kegiatan Pengambilan Contoh Nekromasa: a1, a2 Nekromasa batang, b Pengambilan nekromasa batang, c Penimbangan nekromasa batang 4.6 Prosedur Penelitian di Laboratorium 4.6.1 Pengukuran Kadar Air Pengukuran kadar air contoh uji dari beberapa bagian pohon dilakukan berdasarkan standar TAPPI T268 OM 88 dengan tahapan sebagai berikut: a. Sebelum pengujian dimulai, cawan aluminium yang akan digunakan dipanaskan terlebih dahulu di dalam oven pada suhu 105ºC selama 1 jam. Setelah 1 jam, cawan aluminium didinginkan ke dalam eksikator, kemudian ditimbang untuk mengetahui berat cawan. b. Selanjutnya contoh uji sebanyak 1 – 2 gram ditimbang Bo, kemudian dimasukkan ke dalam cawan yang telah diketahui beratnya. Cawan aluminium yang berisi contoh uji tersebut kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 3 jam pada suhu 105ºC. c. Setelah 3 jam, cawan aluminium yang berisi contoh uji tersebut dikeluarkan dari oven, kemudian dimasukkan kedalam eksikator, selanjutnya ditimbang sebagai berat contoh uji dalam cawan aluminium. Berat contoh uji dalam cawan aluminum dikurangi berat cawan aluminium dinyatakan sebagai berat kering oven dari contoh uji BKc Nilai kadar air dapat dihitung dengan menggunakan rumus: KA = Bo – BKc x 100 BKc Keterangan: KA = Kadar air contoh uji Bo = Berat awal contoh uji gram BKc = Berat kering contoh uji gram

4.6.2 Pengukuran Biomassa

Besarnya biomassa dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan berat kering. Berat kering pada pohon contoh terpilih setiap bagian pohon batang, cabang, ranting dan daun, tumbuhan bawah, serasah dan nekromasa akan diketahui setelah dilakukan pengovenan. Selain itu, menurut Haygreen dan Bowyer 1982, apabila berat basah diketahui dan potensi air telah diperoleh dari contoh uji kecil maka berat kering dari masing-masing sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus: BK = BB Keterangan : BK = Berat kering kg 1 + KA BB = Berat basah kg 100 KA = Persen kadar air

4.6.3 Pengukuran Kadar Karbon Terikat

Kadar karbon terikat pohon dapat ditentukan melalui beberapa tahapan, antaralain: a. Pembuatan arang Pembuatan arang dilakukan dengan metode Standar Nasional Indonesia SNI 06 – 3730 – 1995. Kayu dimasukkan dalam alat reaktor pembuatan arang. Suhu yang digunakan adalah 500°C. Kayu tersebut dimasukkan kedalam reaktor mulai dari suhu 0ºC sampai suhu 500°C selama 5 jam, sampai kayu tersebut menjadi arang. Selanjutnya mengambil contoh uji berupa serbuk sebanyak 2 gram yang kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselen yang telah ditetapkan beratnya. Cawan porselen berisi serbuk tersebut dimasukkan kedalam tanur pada suhu 0ºC - 600°C selama 1 - 1,5 jam. Setelah itu cawan dikeluarkan dari tanur, kemudian didinginkan dalam eksikator dan ditimbang sampai beratnya tetap. Untuk menentukan berat arang dapat digunakan persamaan: Berat arang = berat cawan dan serbuk arang – berat cawan b. Penentuan zat terbang arang Cawan porselen diisi serbuk arang kayu, kemudian dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 950°C, dengan cara : mula-mula cawan dimasukkan di bagian depan pintu tanur pada suhu 300°C selama 2 menit, kemudian dipindahkan pada bagian sisi tanur pada suhu 500°C selama 3 menit dan akhirnya dipindahkan pada bagian dalam tanur pada suhu 950°C selama 6 menit. Selanjutnya didinginkan