Hubungan Diameter dan Tinggi

5.1.6 Pendugaan Biomassa di Atas Tanah 5.1.6.1 Biomassa Pohon Bagian pohon yang digunakan untuk menentukan kandungan biomassa di atas permukaan tanah adalah batang, cabang, ranting dan daun. Biomassa pada bagian total merupakan total biomassa yang dikandung oleh seluruh bagian pohon yang diteliti. Biomassa bagian non-fotosintesis menunjukkan kandungan biomassa bagian-bagian pohon yang tidak melakukan fotosintesis. Kandungan biomassa pada setiap bagian pohon yang ditebang batang, cabang, ranting, daun, non- fotosintesis dan total maka persamaan alometrik dapat dibentuk. Persamaan tersebut didasarkan pada hubungan antara biomassa tiap bagian pohon dengan parameter diameter dan tinggi pohon Tabel 13. Tabel 13. Rekapitulasi Biomassa pada setiap Bagian Pohon Contoh yang Ditebang Dbh cm Tinggi m Biomassa kg Tiap Bagian Pohon Batang Cabang Ranting Daun Total Non-Fts 2 3,75 0,64 0,00 0,12 0,21 0,97 0,76 2,4 2,8 0,62 0,00 0,10 0,11 0,83 0,72 2,8 3,2 1,41 0,00 0,24 0,50 2,15 1,65 3 4 0,77 0,03 0,24 4,13 5,17 1,04 3,1 4,61 1,73 0,04 0,43 0,50 2,70 2,21 3,5 4,2 0,99 0,37 0,22 0,29 1,87 1,58 4 6,3 2,98 0,42 0,15 0,53 4,08 3,55 4,3 4,3 1,56 0,77 1,29 1,45 5,07 3,63 4,5 4,75 3,09 0,27 0,65 1,61 5,61 4,01 5 4,95 4,48 0,13 0,23 1,00 5,83 4,84 5,2 3,2 2,97 1,10 1,84 1,23 7,14 5,91 5,7 4,4 4,98 1,80 1,22 1,80 9,81 8,01 7,8 5 9,69 2,70 3,23 3,25 18,87 15,62 8,9 8,06 21,73 1,01 0,36 0,06 23,17 23,11 10 5,5 19,00 6,43 6,67 5,00 37,11 32,11 15,5 13,65 108,63 4,44 5,76 3,91 122,75 118,83 20 12,1 116,52 13,51 11,94 11,97 153,94 141,97 24,2 17,3 429,53 25,58 50,47 29,76 535,33 505,58 26,1 15,75 303,23 23,01 12,73 15,36 354,34 338,97 30,2 19,1 479,31 25,39 36,51 41,98 583,19 541,21 Keterangan: Dbh : Diameter pohon setinggi dada cm Non-Fts : Bagian pohon yang tidak berfotosintesis Pada Tabel 14 menyajikan persamaan hubungan antara biomassa W dengan diameter dan diameter dan tinggi untuk setiap bagian pohon yang diuji disertai dengan nilai validasi MSPE dan CV d . Adapun persamaan yang digunakan dalam menyusun persamaan alometrik biomassa pada penelitian ini adalah berdasarkan persamaan umum model penduga biomassa pohon menggunakan satu peubah bebas W = aD b dan W = exp{a+ b [ln D]+ c [ ln D] 2 + d [ln D] 3 } serta dua peubah bebas W = a D 2 H b dan W = exp{a + b[lnD 2 H] + c[lnD 2 H] 2 } dimana W = biomassa, D = diameter setinggi dada cm, H = tinggi m dan a, b = konstanta. Dari model persamaan alometrik yang telah dibuat Tabel 14 dapat diketahui bahwa hubungan antara W dan D memiliki tingkat keterandalan yang lebih baik dibandingkan dengan hubungan alometrik antara W dengan diameter dan tinggi terlihat dari nilai R 2 yang lebih tinggi dan memiliki nilai MSPE dan CV d yang lebih rendah. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Onrizal 2004, Salim 2005 dan Limbong 2009, sehingga biomassa tegakan hutan gambut merang bekas terbakar dapat diduga hanya dengan menggunakan diameter D pohon atau dengan kata lain W = f D. Persamaan tersebut mempunyai nilai lebih yaitu selain benar secara ilmiah, namun juga lebih teliti dan lebih praktis dalam pendugaan biomassa tegakan sehingga pengukuran tinggi pohon tidak harus dilakukan. Sedangkan grafik hubungan antara diameter pohon dengan biomassa tiap bagian pohon berdiameter ≥ 2 cm serta model penduganya dapat dilihat pada Gambar 22 sampai Gambar 27.