api dapat menjalar cepat meluas dan sangat sulit dikendalikan karena api dapat menjalar mencapai lapisan dalam Noor 2001.
Kejadian kebakaran hutan yang terus terjadi di Indonesia dapat menyebabkan terjadinya penurunan luas areal hutan yang berperan sebagai
penyerap dan penyimpan karbon yang dapat mempengaruhi perubahan iklim global. Salah satu wilayah di Indonesia yang sering terjadi kebakaran hutan di
areal gambut adalah Provinsi Sumatera Selatan sehingga daerah tersebut berkontribusi terhadap pelepasan karbon yang cukup besar.
Kandungan karbon terikat pada suatu tegakan diduga berkorelasi positif dan signifikan dengan besarnya biomassa suatu tegakan, namun saat ini belum
banyak penelitian mengenai kandungan biomassa dan karbon terikat di areal gambut. Mengingat begitu pentingnya peran hutan terhadap penurunan emisi gas
rumah kaca dan kurangnya penelitian mengenai penghitungan potensi biomassa dan karbon terikat di areal gambut maka diperlukan suatu kajian tentang
pendugaan potensi biomassa dan simpanan karbon dimana cadangan karbon pada hutan gambut dipengaruhi oleh jenis vegetasinya.
1.2 Perumusan Masalah
Hutan berperan penting dalam menyerap CO
2
yang digunakan dalam proses fotosintesis yang akan menghasilkan O
2
dan sebagian besar energi tersebut berada dalam bentuk biomassa. Api yang cukup panas sebagai hasil dari
terjadinya kebakaran hutan dapat mematikan 100 tumbuhan hijau, 75 tumbuhan bawah, dan 80 organisme penutup tanah sehingga menyebabkan
fungsi hutan sebagai penyerap karbondioksida CO
2
menjadi menurun. Pada umumnya lahan gambut di dunia menyimpan sekitar 329 - 525 giga
ton Gt karbon dan sekitar 14 70 Gt terdapat di daerah tropis. Cadangan karbon yang besar ini pulalah yang menyebabkan tingginya jumlah karbon yang
dilepaskan ke atmosfer ketika lahan gambut terbakar yang pada akhirnya memicu percepatan pemanasan global.
Dari uraian tersebut dapat dikemukakan beberapa permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana komposisi jenis dan struktur hutan gambut bekas terbakar?
b. Bagaimana model penduga biomassa dan karbon terikat pada hutan
gambut bekas terbakar? c.
Bagaimana profil serapan karbon terikat pohon dan bagaimana penyebarannya pada bagian pohon batang, cabang, ranting dan daun
pada setiap kelas diameter?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Membuat model penduga biomassa dan kandungan karbon terikat pada hutan gambut merang bekas terbakar berdasarkan bagian-bagian pohon
batang, cabang, ranting dan daun 2.
Membuat model hubungan antara biomassa dengan karbon terikat pada setiap bagian pohon.
3. Menghitung potensi biomassa dan karbon terikat pada hutan gambut
merang bekas terbakar.
1.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada penelitian ini adalah kandungan karbon terikat pada pohon berdasarkan bagian-bagiannya akan berkorelasi positif dan signifikan terhadap
diameter dan tinggi pohon pada setiap kelas diameter.
1.5 Manfaat Penelitian
Apabila model penduga kandungan karbon terikat hutan gambut merang bekas terbakar dapat disusun maka dapat membantu dalam menduga kandungan
karbon terikat dari hutan gambut bekas terbakar tanpa harus menebang pohonnya yang diharapkan menjadi masukan bagi berbagai pihak terkait sebagai bahan
pertimbangan dalam mengelola hutan gambut untuk mencapai pengelolaan hutan secara lestari.
1.6 Kerangka Pemikiran