Biomassa Pendugaan Biomassa dan Potensi Karbon Terikat di Atas Permukaan Tanah Pada Hutan Gambut Merang Bekas Terbakar di Sumatera Selatan

pohon yang berminyak, atau karena pemanasan dari permukaan. Kadangkala bara api yang berasal dari tajuk pohon akan jatuh menimpa lantai hutan, sehingga menimbulkan kebakaran permukaan. Kebakaran ini sangat sulit untuk ditanggulangi karena menjalar sangat cepat.

2.2 Biomassa

Biomassa adalah berat bahan organik suatu organisme per satuan unit area pada suatu saat, berat bahan organik umumnya dinyatakan dengan satuan berat kering dry weight atau kadang-kadang dalam berat kering bebas abu ash free dry weight Chapman 1976. Menurut Brown 1997, biomassa merupakan jumlah total dari bahan organik yang hidup di atas tanah pada pohon termasuk daun, ranting, cabang, batang utama dan kulit yang dinyatakan dalam berat kering oven ton per unit area. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi bahan bakar Anonim 2008. Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui renewable sehingga dapat menyediakan sumber energi secara berkesinambungan sustainable. Di Indonesia, biomassa merupakan sumber daya alam yang sangat penting dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor dan menjadi tulang punggung penghasil devisa negara Anonim 2008. Menurut Atiek 2003, hutan memiliki cadangan karbon yang sangat besar. Biomassa hutan menyediakan penaksiran gudang karbon dalam tumbuhan hutan karena sekitar 50 nya adalah karbon. Karena itu, biomassa menunjukkan jumlah potensial karbon yang dapat dilepas ke atmosfer sebagai karbon dioksida ketika hutan ditebang dan atau dibakar. Sebaliknya, melalui penaksiran biomassa dapat dilakukan perhitungan jumlah karbondioksida yang dapat dipindahkan dari atmosfer dengan cara melakukan reboisasi atau dengan penanaman Brown 1997. Biomassa dapat dibedakan ke dalam dua kategori yaitu, biomassa tumbuhan di atas permukaan tanah above ground biomass dan biomassa di bawah permukaan tanah below ground biomass. Lebih jauh dikatakan biomassa di atas permukaan tanah adalah berat bahan unsur organik per unit luas pada waktu tertentu yang dihubungkan ke suatu fungsi sistem produksi, umur tegakan hutan dan distribusi organik Kusmana 1993 dalam Onrizal 2004. Biomassa tumbuhan bertambah karena tumbuhan menyerap CO 2 dari udara dan mengubah zat tersebut menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis. Laju pengikatan biomassa disebut produktivitas primer bruto. Hal ini tergantung pada luas daun yang terkena sinar matahari, intensitas penyinaran, suhu, dan ciri-ciri jenis tumbuhan masing-masing. Sisa dari hasil respirasi yang dilakukan tumbuhan disebut produktivitas primer bersih. Peningkatan penyerapan cadangan karbon dapat dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan biomassa hutan secara alami, menambah cadangan kayu pada hutan yang ada dengan penanaman pohon atau mengurangi pemanenan kayu, dan mengembangkan hutan dengan jenis pohon yang cepat tumbuh. Karbon yang diserap oleh tanaman disimpan dalam bentuk biomassa kayu, sehingga cara yang paling mudah untuk meningkatkan cadangan karbon adalah dengan menanam dan memelihara pohon Rahayu et al., 2004. Komponen cadangan karbon daratan terdiri dari cadangan karbon di atas permukaan tanah, cadangan karbon di bawah permukaan tanah dan cadangan karbon lainnya. Cadangan karbon di atas permukaan tanah terdiri dari tanaman hidup batang, cabang, daun, tanaman menjalar, tanaman epifit dan tumbuhan bawah dan tanaman mati pohon mati tumbang, pohon mati berdiri, daun, cabang, ranting, bunga, buah yang gugur, arang sisa pembakaran. Cadangan karbon di bawah permukaan tanah meliputi akar tanaman hidup maupun mati, organisme tanah dan bahan organik tanah. Pemanenan hasil kayu kayu bangunan, pulp, arang atau kayu bakar, resin, buah-buahan, daun untuk makanan ternak menyebabkan berkurangnya cadangan karbon dalam skala plot, tetapi belum tentu demikian jika kita perhitungkan dalam skala global. Demikian juga halnya dengan hilangnya bahan organik tanah melalui erosi Rahayu et al., 2004. Tabel 1. Biomassa tonha pada Berbagai Tipe Hutan Lokasi dan Jenis Pohon Biomassa tonha Metode Sumber Hutan Tegakan Mahoni 1,891 Destruktif Adinugroho 2002 Hutan Rawa Gambut Primer di Atas Permukaan Tanah , Riau Destruktif Istomo 2002 1. Ketebalan gambut 2 – 3 m 206,10 2. Ketebalan gambut 4 – 5 m 277,92 3. Ketebalan gambut 6 – 7 m 304,15 Hutan Mangrove Destruktif Hilmi 2003 1. Rhizopora apiculata 926,2 2. Rhizopora muconata 23,56 3. Bruguiera spp 71,26 Hutan Kerangas, Kalimantan Barat 874,87 Destruktif Onrizal 2004 Tegakan Puspa di PT. MHP Sumatera Selatan Destruktif Salim 2005 1. Kelas diameter 2 – 10 cm 18,190 2. Kelas diameter 10 – 20 cm 13,687 3. Kelas diameter 20 cm 34,678 Hutan Sekunder Bekas terbakar di Kalimantan Timur 36,826 Destruktif Adinugroho 2006 Hutan Rakyat Cempaka dan Wasian Destruktif Langi 2007 1. Tegakan Murni di Masarang 504,799 2. Tegakan Campuran di Tareran 142,991 Hutan Sekunder Puspa di Jasinga Bogor Destruktif Rahma 2008 1. Areal tidak terbakar 2,618 2. Areal terbakar 2 kali 1,221 Tegakan Acacia crassicarpa, Sumsel Destruktif Limbong 2009 1. Umur 2 tahun 127,153 2. Umur 4 tahun 100,569 3. Umur 6 tahun 138,317 Hutan Gambut bekas Tebangan, Sumsel 287,13 Destruktif Novita 2010 Beberapa sistem penilaian karbon global memperhitungkan aliran karbon khususnya yang berkaitan dengan pohonkayu dan dekomposisi yang terjadi. Tetapi memperoleh hasil penilaian yang konsisten cukup sulit apabila metode penilaian tidak memperhitungan keseluruhan cadangan karbon yang ada, khususnya di daerah perkotaan. Sebagai contoh, memperhitungkan lama hidup alat-alat rumah tangga yang terbuat dari kayu yang tetap tersimpan dalam bentuk kayu untuk jangka waktu yang lama dan tidak menjadi sumber emisi karbon. Untuk memperoleh potensial penyerapan karbon yang maksimum perlu ditekankan pada kegiatan peningkatan biomassa di atas permukaan tanah bukan karbon yang ada dalam tanah, karena jumlah bahan organik tanah yang relatif lebih kecil dan masa keberadaannya singkat. Hal ini tidak berlaku pada tanah gambut Rahayu et al .,2004.

2.3 Karbon