Pemilihan Model Model Pendugaan Biomassa dan Karbon Terikat Pohon .1 Model Pendugaan Biomassa Pohon

berturut-turut dinyatakan oleh sistematika, besar dan penyebab dari simpangan tersebut. Semakin kecil simpangan maka penduga tersebut akan semakin tinggi ketepatannya. Semakin sempit sebaran simpangan maka akan semakin tinggi ketelitiannya dan semakin kecil kesalahan sistematiknya, maka penduga tersebut semakin tidak bias. Apabila Ŷ i adalah penduga bagi Y i yaitu penduga tak bebas ke-i yang diperoleh dengan penduga model maka akan diperoleh n buah simpangan Ŷ i terhadap Y i , yaitu : e i = Y i - Ŷ i untuk i = 1,2,3,...,n dari n buah e i ini dapat ditentukan : m i = e i Y i 100 untuk i = 1,2,3,...,n Selanjutnya, apabila d i = m i 2 , maka akan dihitung : n i n d MSPE 1 , n i n i i i d n n d d S 1 2 2 2 ] 1 [ 100 x d S CV d d Model akan semakin baik apabila memiliki MSPE dan CV d yang semakin kecil. Atas dasar ini maka nilai MSPE dan CV d ini selanjutnya dipakai sebagai kriteria dalam menentukan tingkat keabsahan dari model-model yang dicobakan. Uji keabsahan model merupakan uji terakhir dilakukan dalam pemilihan model yang terbaik sekaligus juga untuk menentukan cara pendekatan terbaik dalam pemecahan masalah dalam penelitian. Selain faktor-faktor dalam kekonsistenan dalam penerimaan model tertentu pada setiap kali membangun model, kepraktisan pemakaian model dan kemudahan mendapatkan modelnya.

4.7.2.5 Total Potensi Biomassa Tegakan

Berdasarkan persamaan model penduga biomassa yang terpilih maka kita dapat mengetahui besarnya total potensi biomassa dari hutan gambut bekas terbakar. Adapun cara mengkonversinya ke dalam kgha yaitu dari seluruh pohon yang ditemukan pada petak penelitian hasil analisis vegetasi dipisahkan berdasarkan tingkat pertumbuhan pohonnya karena setiap tingkat pertumbuhan pohon mempunyai luasan yang berbeda. Dari data tersebut kemudian menghitung biomassa tiap tingkat pertumbuhan pohon melalui model penduga biomassa terpilih untuk setiap bagian pohon batang, cabang, ranting dan daun. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut: W T = LPCi10.00 Wi Keterangan: W T = Total biomassa seluruh tegakan kgha ∑W i = Jumlah biomassa ke-i pancang, tiang dan pohon kg ∑LPC i = Total luas petak contoh penelitian ke-i pancang, tiang dan pohon m 2

4.7.2.6 Total Potensi Karbon Terikat Tegakan

Sama halnya dengan menghitung total potensi biomassa maka untuk mengetahui besarnya potensi kandungan karbon terikat dari hutan gambut bekas terbakar diperoleh melalui persamaan model penduga karbon terikat yang terpilih. Adapun cara mengkonversinya ke dalam kgha yaitu dari seluruh pohon yang ditemukan pada petak penelitian hasil analisis vegetasi dipisahkan berdasarkan tingkat pertumbuhan pohonnya karena setiap tingkat pertumbuhan pohon mempunyai luasan yang berbeda. Dari data tersebut kemudian menghitung karbon terikat pada setiap tingkat pertumbuhan pohon melalui model penduga karbon terikat terpilih untuk setiap bagian pohon batang, cabang, ranting dan daun. C T = LPCi10.00 Ci Keterangan: C T = Total karbon terikat seluruh tegakan kgha ∑C i = Jumlah karbon terikat ke-i pancang, tiang dan pohon kg ∑LPC i = Total luas petak contoh penelitian ke-i pancang, tiang dan pohon m 2