Oldeman, area ini termasuk ke dalam zona B1, yang berarti memiliki intensitas curah hujan yang cukup Solichin 2008.
Kondisi hidrologi areal MDPF dipengaruhi oleh pasang surut Sungai Lalan dan anak sungainya, yaitu Sungai Merang, Sungai Kepahyang dan Sungai
Medak yang termasuk kedalam DAS Lalan dan bermuara di Selat Bangka. Sungai tersebut memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kondisi hidrologi dan
proses pembentukan gambut serta berpengaruh terhadap fluktuasi genangan air.
Sumber: Solichin 2008
Gambar 5. Deskripsi Hidrologi Merang
Sungai Merang mengalir ditengah kubah gambut peat dome yang terletak tepat diantara Sungai Kepayang dan Medak. Sungai Merang memiliki banyak
anak sungai diantaranya adalah Sungai Cangkak, Sungai Buring, Sungai Beruhun dan Sungai Bawo. Sungai Merang mengalir dari daerah Petaling perbatasan
Provinsi Sumatera Selatan dengan Jambi sampai ke Sungai Lalan di desa Bakung, Kecamatan Bayung Lencir.
3.4 Karakteristik Gambut dan Cadangan Karbon
Berdasarkan hasil penelitian South Sumatra Forest Fire Management Project European Union SSFFMP-EU tahun 2005, diketahui bahwa gambut
yang berada di sekitar lokasi penelitian tergolong pada gambut dangkal, sedang
dan gambut dalam dengan tingkat kematangannya secara umum pada kedalaman 1 m rata-rata pada tingkat hemik - saprik, sedangkan pada kedalaman 1 m pada
tingkat kematangan saprik. Dilihat dari karakteristik kimia gambut, pH tanah tergolong masam
dimana nilai kemasaman gambut diperoleh dari hasil sumbangan ion H
+
dari proses dekomposisi bahan organik yang terjadi secara terus menerus pada lahan
gambut SSFFMP-EU 2005. Kandungan C di lahan gambut dikategorikan tinggi karena C lebih dari 5 sekaligus membuktikan tingginya ketersediaan karbon di
lahan gambut. Untuk kandungan N dan nisbah CN tergolong tinggi, sebaliknya kandungan P total relatif rendah terutama pada daerah deposisi atau endapan.
Berdasarkan kondisi kejenuhan basanya, area ini tergolong sangat rendah disebabkan karena kandungan basa pada gambut jauh lebih rendah daripada basa
di tanah mineral. Ciri kimia lain pada areal gambut ini adalah : ketersediaan unsur K tergolong dari rendah hingga sedang, unsur N tergolong sedang, Ca dan Mg
tergolong rendah hingga sangat rendah. Untuk Kapasitas Tukar Kation KTK MPDF dikategorikan memiliki kation sangat tinggi yang dapat mencerminkan
kondisi kesuburan tanah karena berhubungan dengan kemampuan tanah dalam menyerap unsur-unsur hara SSFFMP-EU 2005.
MPDF merupakan salah satu kubah gambut terluas di bagian utara Sumatera Selatan. Menurut Wetlands dan IPB 2003, hutan rawa gambut Merang
dan Kepahyang memiliki luas 210 ribu ha, dengan rata-rata kedalaman gambut 150 cm dan menyimpan 0,5 Gigaton karbon. Pada tahun 2006, SSFFMP
membangun model 3D kubah gambut berdasarkan pengeboran tanah gambut dan DEM SRTM menghasilkan 0,1 Gigaton karbon dari 140 ribu ha dengan
kedalaman rata-rata gambut 208 cm Mott 2006. Ballhorn 2007 menyatakan bahwa dengan luas 125 ribu ha dan rata-rata kedalaman gambut 2,5 meter, MPDF
mengandung 0,2 Gigaton karbon atau setara dengan 0,72 Gigaton CO
2
.
3.5 Kondisi Sosial Ekonomi