Pengaruh Gas Karbon Dioksida

dingin daripada matahari yang diserap oleh gas rumah kaca, yang selanjutnya memancarkan sebagian energi pada panjang gelombang panjang kembali ke bumi, sehingga lebih memanaskan bumi lagi. Pemanasan permukaan bumi tersebut dalam waktu ratusan tahun akan mencairkan cukup banyak es di daerah kutub sehingga permukaan air laut akan naik dan menggenangi banyak kota pantai. Perubahan iklim lain yang menyertainya terutama pada pola curah hujan, akan sangat banyak mengubah pertanian dan vegetasi alam.

2.7 Pengaruh Gas Karbon Dioksida

Pada umumnya karbon menyusun 45 – 50 bahan kering dari tanaman. Sejak kandungan karbondioksida meningkat secara global dari atmosfer akan dianggap sebagai masalah lingkungan selanjutnya berbagai ekolog tertarik untuk menghitung karbon yang tersimpan di hutan. Hutan tropika mengandung biomassa dalam jumlah besar sehingga hutan tropika merupakan cadangan simpanan karbon yang penting Whitmore 1985. Menurut Fardiaz 1992, pengaruh gas rumah kaca terbentuk dari interaksi antara CO 2 atmosfer yang jumlahnya meningkat dengan radiasi sinar matahari. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer. Sebagian besar sisanya akan diabsorpsi oleh benda-benda seperti batu karang dan benda lainnya. Sinar yang diabsorpsi tersebut akan diradiasi kembali dalam bentuk inframerah dengan panjang gelombang lebih panjang dari sinar tampak yang dapat dirasakan sebagai panas jika bumi menjadi dingin. Sinar dengan panjang gelombang yang lebih tinggi tersebut akan diabsorpsi oleh CO 2 atmosfer dan membebaskan panas sehingga suhu akan meningkat. Kenaikan suhu ini akan mengakibatkan bertambahnya perolehan gunung es dan kemungkinan menyebabkan bertambahnya kedalaman laut. Gas rumah kaca yang terdiri dari karbon dioksida CO 2 , metana CH 4 , nitrous oxide N 2 O dan beberapa gas lainya merupakan gas yang terperangkap dalam atmosfir. Menurut data UNFCCC konsentrasi global karbon dioksida dan beberapa gas rumah kaca lainnya terjadi peningkatan. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca diatas akan menyebabkan peningkatan temperatur sehingga suhu udara atmosfer menjadi lebih panas Pambudi 2008. Tanaman atau biomassa akan mengurangi konsentrasi karbondioksida dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Karbon dioksida CO 2 yang diserap untuk tumbuh dan berkembang. Ketika biomassa dibakar, karbon C akan diubah kedalam bentuk karbon dioksida dan kembali ke atmosfer. Proses ini berlangsung secara terus menerus sehingga jumlah konsentrasi karbon dioksida di atmosfer akan selalu seimbang bila sejumlah biomassa menyerap sejumlah karbon dioksida yang seimbang. Tetapi bila konsumsi energi fosil menjadi meningkat maka konsentrasi karbon dioksida akan meningkat. Sehingga penambahan biomassa dibutuhkan untuk menyeimbangkan kembali jumlah karbon dioksida yang diserap dan dilepaskan Pambudi 2008. Kenyataannya, peningkatan sejumlah energi fosil seperti gas, minyak yang terjadi belakangan ini tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah biomassa, yang terjadi adalah apa yang dinamakan deforestasi atau penggundulan hutan, pembalakan dan sebagainya. Hal tersebut makin meningkatkan konsentrasi karbon dioksida. Penggunaan biomassa sebagai pengganti bahan bakar dapat mengurangi konsentrasi karbon dioksida Pambudi 2008. BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1 Luas dan Lokasi