sekitar 3 jam dan selama proses drifting nelayan tidak kembali ke fishing base. Selain itu, metode pengoperasian jaring rajungan menurut Miskiya 2003
dilaksanakan dengan pembagian kerja yang meliputi, satu orang juru mudi, satu orang petawur, dan dua orang bertugas mempersiapkan jaring, menyimpul tali ris,
dan pelampung tanda, sedangkan dalam penelitian ini metode pengoperasian dilaksanakan tanpa adanya pembagian kerja, karena setiap nelayan membawa
jaring rajungan masing-masing sebanyak tiga jaring dan proses pengoperasiannya dilaksanakan secara tolong-menolong antar nelayan tidak ada pembagian kerja
yang monoton.
6.1.3 Daerah penangkapan
Daerah penangkapan atau fishing ground jaring rajungan berada di Pulau Tunda dan Pulau Pamuyan. Umumnya fishing base nelayan jaring rajungan
adalah di PPP Karangantu. Peta lokasi Karangantu secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Lama waktu untuk mencapai fishing ground di Pulau
Tunda adalah sekitar 1 jam hingga 1 jam 30 menit dengan jarak tempuh sekitar 4 mil, sedangkan waku tempuh untuk mencapai fishing ground di Pulau Pamuyan
adalah sekitar 30 menit dengan jarak tempuh sekitar 1,5 mil. Peta daerah penangkapan jaring rajungan di Perairan Teluk Banten dapat dilihat pada Gambar
19.
Gambar 19 Peta daerah penangkapan jaring rajungan di perairan Teluk Banten.
Penentuan fishing ground dilakukan hanya dari pengalaman nelayan dan perkiraan cuaca. Perkiraan cuaca diperoleh dengan pengamatan sendiri
berdasarkan berbagai gejala alam, seperti angin besar, gelombang tinggi, dan lain- lain.
6.1.4 Musim penangkapan
Musim penangkapan rajungan di Perairan Teluk Banten terdiri atas tiga musim, yaitu musim puncak, musim sedang, dan musim paceklik. Musim puncak
Tahun 2008 terjadi pada Bulan Januari - Februari. Musim sedang terjadi pada Bulan November – Desember. Musim paceklik terjadi pada bulan Maret –
Oktober. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Produksi rajungan per bulan di PPP Karangantu Tahun 2008
No Bulan Rajungan
ton Total produksi ton
Persentase rajungan
1 Januari 19,761
396,365 4,99
2 Februari 13,403
272,042 4,93
3 Maret
4,730 108,927
4,34 4
April 5,325
261,645 2,04
5 Mei
3,928 95,397
4,12 6
Juni 1,624
98,032 1,66
7 Juli
3,328 72,260
4,61 8
Agustus 4,144
113,186 3,66
9 September
4,710 146,319
3,22 10 Oktober
3,359 203,769
1,65 11 November
15,519 384,342
4,04 12 Desember
7,669 202,100
3,79
Sumber: Data diolah dari Laporan Statistik Perikanan PPP Karangantu 2008
Berdasarkan Tabel 9, persentase rajungan terbesar pada Bulan Januari sebesar 4,99 dari total hasil tangkapan sebesar 396,365 ton dan Bulan Februari
sebesar 4,93 dari total hasil tangkapan sebesar 272,042 ton, sehingga terbukti bahwa rajungan mencapai musim puncaknya yaitu pada Bulan Januari - Februari.
Persentase rajungan pada Bulan November – Desember memiliki persentase yang sedang yaitu sebesar 4,04 - 3,79 dari total hasil tangkapan sebesar 384,342 –
202,1 ton, sehingga dapat diketahui pula bahwa rajungan mengalami musim
sedang pada Bulan November – Desember. Persentase rajungan pada Bulan Maret – Oktober memiliki persentase yang kecil yaitu sebesar 4,34 - 1,65 dari total
hasil tangkapan sebesar 108,927 – 203,769 ton, sehingga dapat diketahui pula bahwa rajungan mengalami musim paceklik pada Bulan Maret - Oktober.
6.1.5 Komposisi hasil tangkapan jaring rajungan