Pada umumnya kapal jaring rajungan yang digunakan oleh nelayan di PPP Karangantu adalah jenis kapal motor tempel dengan tenaga penggerak 20 PK.
Mesin penggerak tersebut bertipe outboard engine. Bahan bakar mesin penggerak yang digunakan dalam operasionalnya adalah solar. Kapal jaring rajungan tidak
memiliki palka. Hasil tangkapan yang didapat tidak langsung dilepaskan dari jaring namun tetap dibiarkan menyangkut pada jaring. Hasil tangkapan akan
dilepaskan dari jaring setelah sampai di darat. Umur teknis dari kapal jaring rajungan dapat mencapai 10 tahun, namun
umur teknis tersebut sangat relatif karena tergantung pada perawatan dan pemeliharaan setiap pemilik kapal. Perawatan kapal yang biasa dilakukan oleh
nelayan jaring rajungan adalah pengecatan, penggantian papan, dan lain-lain. Perawatan tersebut dilakukan setiap 6 bulan sekali yang dilakukan di PPP
Karangantu.
6.1.1.3 Nelayan
Nelayan jaring rajungan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu nelayan pemilik dan nelayan ABK nelayan penyewa kapal. Nelayan penyewa kapal yang
dimaksud adalah nelayan yang ikut menumpang pada kapal jaring rajungan dengan membayar biaya sewa berupa iuran solar dan komisi hasil tangkapan per-
kg. Setiap nelayan membawa jaring rajungan yang dimilikinya masing-masing sebanyak tiga jaring rajungan.
Pada pengoperasiannya, nelayan jaring rajungan terdiri atas empat orang, dengan pembagian kerja yang terdiri atas satu orang sebagai juru mudi, satu orang
petawur, dan dua orang bertugas mempersiapkan jaring, menggulung atau mengatur tali ris, dan pelampung tanda. Pembagian kerja tersebut tidak dilakukan
secara monoton atau terus-menerus, akan tetapi disesuaikan dengan kondisi dan situasi saat pengoperasian.
6.1.2 Metode pengoperasian jaring rajungan
Jaring rajungan merupakan alat tangkap yang pengoperasiannya dilakukan secara one day fishing atau dilakukan hanya dalam waktu satu hari, sehingga
nelayan jaring rajungan tidak perlu membawa atau mempersiapkan segala
persiapan dan perbekalan pengoperasian dalam jumlah banyak. Waktu berangkat pengoperasian jaring rajungan dari Pelabuhan Perikanan Pantai Karangantu pukul
00.30 WIB. Persiapan sebelum menuju daerah penangkapan atau fishing ground dilakukan di fishing base yaitu PPP Karangantu sekitar pukul 23.30 – 00.15 WIB
dan memerlukan waktu sekitar 30 – 45 menit. Metode pengoperasian diawali dengan tahap persiapan di fishing base,
seperti melakukan persiapan yang meliputi persiapan jaring, perbekalan makanan, minuman, bahan bakar, dan air tawar, pemeriksaan keadaan kapal,
mesin, dan persediaan bahan bakar. Setiap nelayan membawa jaring rajungan yang dimilikinya, rata-rata tiap nelayan memiliki tiga jaring rajungan. Seluruh
jaring rajungan yang akan dioperasikan diletakkan di sebelah kanan buritan kapal, sedangkan pelampung tanda dan pemberat batu diletakkan di haluan kapal.
Pemberangkatan menuju fishing ground dimulai setelah seluruh persiapan dilakukan dan ABK yang akan menumpang sudah berkumpul.
Perjalanan dari
fishing base menuju fishing ground seperti daerah sekitar Pulau Tunda menempuh waktu sekitar 1 jam sampai dengan 1 jam 30 menit dan
Pulau Pamuyan menempuh waktu sekitar 30 menit. Informasi daerah penangkapan rajungan tersebut umumnya didasarkan pada pengalaman nelayan
dan kondisi cuaca, seperti kondisi gelombang, arah arus, substrat dasar perairan dan kecerahan perairan. Selain itu pencarian fishing ground juga dapat didasari
oleh informasi nelayan lain yang menyatakan bahwa terdapat banyak rajungan yang tertangkap di daerah penangkapan tersebut.
Saat kapal tiba di fishing ground, laju kapal dikurangi dan nelayan jaring rajungan memastikan bahwa di sekitar wilayah tersebut tidak terdapat pelampung
tanda milik unit penangkapan lain. Kemudian seluruh nelayan menempati posisi sesuai tugasnya masing-masing dalam kapal. Selanjutnya petawur bersiap
menurunkan jaring setting yang dilakukan dari sisi kiri buritan kapal. Penurunan satu jaring dilakukan selama sekitar 5 menit. Letak setting ditandai dengan
menggunakan pelampung tanda dan posisi menara atau benda lain yang ada di daratan sebagai patokan. Selama proses setting berlangsung, mesin kapal tetap
dinyalakan dengan kecepatan rendah yang bertujuan supaya jaring dapat terbentang sempurna. Proses setting diawali dengan menurunkan pelampung
tanda dan talinya, selanjutnya batu pemberat diikuti dengan badan jaring piece pertama hingga piece terakhir. Setelah badan jaring terbentang sempurna yaitu
berbentuk melengkung maka batu pemberat pun diturunkan dan diakhiri dengan pelampung tanda.
Setelah selesai melakukan proses setting, maka jaring dibiarkan terbentang namun tidak terbentang secara tegak lurus. Jaring rajungan yang terpasang di
perairan akan berbentuk melengkung menyerupai bentuk jaring klitik, hal ini bertujuan untuk mencegah rajungan yang berhambur ke atas saat terkejut,
sehingga rajungan pun akan tetap terjerat meskipun berhambur ke atas. Lama drifting untuk tiap jaring adalah sekitar 3 jam.
Tahap selanjutnya dari metode pengoperasian jaring rajungan adalah pengangkatan jaring hauling. Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah
memeriksa dan mengangkat hasil tangkapan dari jaring rajungan ke atas kapal. Proses hauling diawali dengan mengangkat pelampung tanda dan batu pemberat
kemudian pelampung tersebut dilepas ikatannya dari jaring rajungan, diikuti dengan pengangkatan badan jaring piece pertama hingga piece terakhir, setiap
mencapai tali sambungan jaring dilepas kemudian jaring digulungdiikat tiap set dan diletakkan di sisi kanan buritan kapal, selanjutnya pengangkatan batu
pemberat dan diakhiri dengan pelampung tanda. Pengangkatan satu jaring dilakukan selama sekitar 30 menit.
Setelah seluruh jaring rajungan selesai dirapikan maka nelayan kembali menuju fishing base dengan membawa hasil tangkapan yang belum dilepaskan
dari jaring rajungan. Pelepasan hasil tangkapan dari jaring rajungan dan penyortirannya dilakukan sesaat langsung setelah sampai di darat, umumnya
dilakukan di halaman rumah masing-masing dengan dibantu oleh anggota keluarga. Proses pengambilan hasil tangkapan ini menghabiskan waktu sekitar 45
menit sampai dengan 60 menit. Metode pengoperasian yang dilakukan nelayan jaring rajungan
berdasarkan Miskiya 2003, memiliki perbedaan dengan metode pengoperasian dalam penelitian ini. Perbedaan tersebut terdapat pada proses drifting yang
dilakukan selama sekitar 11 – 13 jam dan selama proses drifting nelayan kembali ke fishing base, sedangkan dalam penelitian ini proses drifting dilakukan selama
sekitar 3 jam dan selama proses drifting nelayan tidak kembali ke fishing base. Selain itu, metode pengoperasian jaring rajungan menurut Miskiya 2003
dilaksanakan dengan pembagian kerja yang meliputi, satu orang juru mudi, satu orang petawur, dan dua orang bertugas mempersiapkan jaring, menyimpul tali ris,
dan pelampung tanda, sedangkan dalam penelitian ini metode pengoperasian dilaksanakan tanpa adanya pembagian kerja, karena setiap nelayan membawa
jaring rajungan masing-masing sebanyak tiga jaring dan proses pengoperasiannya dilaksanakan secara tolong-menolong antar nelayan tidak ada pembagian kerja
yang monoton.
6.1.3 Daerah penangkapan