Badan jaring webbing terbuat dari bahan PA monofilament berwarna putih transparan dengan nomor benang 20-26 dan berdiameter 0,3 mm. Besar
mata jaring mesh size berkisar 3 – 3,5 inchi atau 7,5 – 8,75 cm dalam keadaan tegang. Panjang setiap pis jaring adalah 35 m sesudah terpasang pada tali
pelampung dan pemberat atau sekitar 467 mata. Lebar jaring adalah 0,45 – 0,53 m atau 6 – 7 mata jaring Miskiya 2003.
Tali ris adalah tempat untuk menggantungkan badan jaring webbing. Dilihat dari penempatannya badan jaring terdapat dua macam, yaitu tali ris atas
head rope dan tali ris bawah ground rope. Fungsi tali ris atas adalah agar jaring tidak terbelit sewaktu dioperasikan dan tali ris bawah berfungsi untuk
meletakkan pemberat. Tali pelampung befungsi sebagai tempat pengikat pelampung dan dirangkap dengan tali ris atas Miskiya 2003.
Pada pengoperasian jaring rajungan terdapat perlengkapan tambahan, seperti pelampung tanda dan pemberat tambahan. Pelampung tanda berfungsi
sebagai tanda tempat dipasangnya jaring rajungan di laut. Pemberat tambahan berfungsi sebagai jangkar agar jaring rajungan yang telah terpasang tidak
berpindah tempat atau hanyut terbawa arus Miskiya 2003.
2.2.2 Kapal jaring rajungan
Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan, kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lainnya yang dipergunakan untuk
melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan
dan penelitianeksplorasi perikanan. Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung,
menyimpan, mendinginkan, danatau mengawetkan. Kapal ikan dilihat dari cara metode pengoperasian alat tangkap yang digunakan dibedakan dalam 4 kelompok
besar, yaitu towed gear kapal dengan alat tangkap ikan yang ditarik, encircling - gear kapal dengan alat tangkap yang dilingkarkan, static gear kapal dengan alat
tangkap yang dioperasikan secara statis, multi purpose kapal dengan lebih dari satu alat tangkap Iskandar 1992.
Kapal jaring insang merupakan kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap jaring insang yang dilengkapi dengan perlengkapan
penangkapan ikan berupa pangsi penggulung jaring Badan Standardisasi Nasional, 2006. Kapal jaring insang dapat mengoperasikan berbagai jenis jaring
insang seperti jaring insang hanyut, jaring insang tetap, yang pemasangannya dapat berupa jaring insang permukaan, jaring insang mid water, jaring insang
dasar dan juga termasuk jaring trammel net atau jaring kantong. Pada perairan Indonesia, tonase kapal gillnet yang dianggap baik beroperasi tidak lebih besar
dari 15 GT dan luas geladak kapal harus disesuaikan dengan alat yang dipergunakan Soekarsono 1995a.
2.2.3 Nelayan
Menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan.
Penangkapan ikan yang dilakukan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan atau mengawetkannya.
Berdasarkan waktu yang digunakan untuk melakukan operasi penangkapan ikan, nelayan diklasifikasikan sebagai berikut:
1 Nelayan penuh, yaitu nelayan yang seluruh waktu kerjanya digunakan untuk
melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikan atau binatang air lainnya atau tanaman air;
2 Nelayan sambilan utama, yaitu nelayan yang sebagian waktu kerjanya
digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikan atau binatang air lainnya atau tanaman air. Selain melakukan pekerjaan
penangkapan, nelayan kategori ini dapat mempunyai pekerjaan lain; dan 3
Nelayan sambilan tambahan, yaitu nelayan yang sebagian kecil waktunya digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikan.
2.3 Metode Pengoperasian