Estimasi produksi lestari dengan model estimasi W-H

rajungan di Perairan Teluk Banten, khususnya di perairan sekitar PPP Karangantu terindikasi telah mengalami biological overfishing. Gambar 26 Perbandingan produksi aktual dengan produksi lestari sumberdaya rajungan dengan model estimasi CYP. Gambar 27 Kurva hubungan produksi aktual, produksi lestari, dan effort sumberdaya rajungan dengan model estimasi CYP.

6.2.6.3 Estimasi produksi lestari dengan model estimasi W-H

Berdasarkan hasil estimasi produksi lestari yang diperoleh sebagaimana telah disajikan pada Tabel 15, dengan menggunakan model W-H dapat diketahui bahwa produksi aktual sumberdaya rajungan di Perairan Teluk Banten, khususnya di perairan sekitar PPP Karangantu hampir setiap tahunnya selama Tahun 2000- 2008 tidak melebihi batas produksi lestarinya, kecuali pada Tahun 2000, 2003, 2004, dan 2007 dengan nilai produksi aktualnya berturut-turut sebesar 51,58 ton, 102,63 ton, 108,91 ton, dan 35,18 ton, sedangkan nilai produksi lestarinya berturut-turut sebesar 44,67 ton, 101,26 ton, 88,04 ton, dan 23,86 ton. Nilai rata- rata produksi aktual sumberdaya rajungan di PPP Karangantu adalah sebesar 47,69 ton, sedangkan nilai produksi lestarinya adalah sebesar 50,34 ton, sehingga mengindikasikan produksi aktual tidak melebihi batas produksi lestari. Nilai rata- rata produksi aktual sumberdaya rajungan di PPP Karangantu adalah sebesar 47,69 ton, sedangkan nilai produksi optimalnya adalah sebesar 2.966,26 ton, sehingga mengindikasikan produksi aktual tidak melebihi produksi optimal. Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya rajungan di Perairan Teluk Banten, khususnya di perairan sekitar PPP Karangantu selama periode Tahun 2000-2008 terindikasi belum mengalami overfishing secara biologi atau biological overfishing. Perbandingan kontras antara produksi aktual dan produksi lestari sumberdaya rajungan yang ditangkap dan didaratkan di PPP Karangantu dapat dilihat pada Gambar 28. Berdasarkan Gambar 28, terlihat bahwa selama periode Tahun 2000-2008 grafik produksi aktual dan produksi lestari mengalami fluktuasi. Nilai produksi aktual maksimum terjadi pada Tahun 2004 yaitu sebesar 108,91 ton, sedangkan nilai produksi aktual minimum terjadi pada Tahun 2006 yaitu sebesar 7,99 ton. Nilai produksi lestari maksimum terjadi pada Tahun 2003 yaitu sebesar 101,26 ton, sedangkan nilai produksi lestari minimum terjadi pada Tahun 2006 yaitu sebesar 14,23 ton. Kondisi pada Gambar 28 dapat juga dijelaskan sebagaimana yang terlihat pada Gambar 29. Berdasarkan hasil estimasi produksi lestari dari ketiga model yaitu Schnute, CYP, dan W-H, maka dapat diketahui model yang paling mendekati dengan keadaan aktual atau keadaan sebenarnya di lapangan yaitu Model Schnute. Model yang cocok untuk menganalisis kondisi sumberdaya rajungan di Perairan Teluk Banten, khususnya perairan sekitar PPP Karangantu adalah Model Schnute. Gambar 28 Perbandingan produksi aktual dengan produksi lestari sumberdaya rajungan dengan model estimasi W-H. Gambar 29 Kurva hubungan produksi aktual, produksi lestari, dan effort sumberdaya rajungan dengan model estimasi W-H.

6.2.7 Analisis laju degradasi