Berdasarkan hasil analisis parameter biologi dari ketiga model yaitu Schnute, CYP, dan W-H, maka dapat diketahui model yang paling mendekati dengan
keadaan aktual atau keadaan sebenarnya di lapangan yaitu model Schnute.
6.2.6 Estimasi produksi lestari
Produksi lestari dapat diestimasi setelah mendapatkan koefisien parameter biologi dan teknik. Estimasi produksi lestari dapat dilakukan dengan cara
mensubstitusikan parameter biologi yang telah didapat ke dalam persamaan 2.8, kemudian dari data ini dapat diperoleh kurva produksi lestari sustainable yield
effort curve. Hasil estimasi produksi lestari sumberdaya rajungan setiap tahunnya selama periode 2000-2008 dengan menggunakan model Schnute, CYP, dan W-H
disajikan pada Tabel 15, Lampiran 7, 11 dan 15.
Tabel 15 Hasil estimasi produksi lestari Tahun 2000-2008 berdasarkan estimasi Schnute, CYP, dan W-H
Tahun Schnute CYP W-H
Aktual ton
Produksi Produksi Produksi lestari lestari Lestari
ton ton ton
2000 53,59
-125,15 44,67
51,58 2001
55,42 -231,62
46,79 35,10
2002 71,20 -2.009,99 70,06 50,39 2003
79,85 -6.157,67
101,26 102,63
2004 77,94
-4.151,69 88,04
108,91 2005
26,79 441,10
19,40 17,13
2006 20,17
397,46 14,23
7,99 2007
32,19 435,31
23,86 35,18
2008 53,63
-127,41 44,72
20,31
Rata2 52,31
-1.281,07 50,34
47,69
Sumber: Data diolah dari Statistik PPP Karangantu Tahun 2000-2008 pada Lampiran 7, 11 dan 15
6.2.6.1 Estimasi produksi lestari dengan model estimasi Schnute
Berdasarkan hasil estimasi produksi lestari yang diperoleh sebagaimana telah disajikan pada Tabel 15, dengan menggunakan model estimasi Schnute
dapat diketahui bahwa produksi aktual sumberdaya rajungan di Perairan Teluk Banten, khususnya di perairan sekitar PPP Karangantu hampir setiap tahunnya
selama Tahun 2000-2008 tidak melebihi batas produksi lestarinya, kecuali pada Tahun 2003, 2004, dan 2007 dengan nilai produksi aktualnya berturut-turut
sebesar 102,63 ton, 108,91 ton, dan 35,18 ton, sedangkan nilai produksi lestarinya berturut-turut sebesar 79,85 ton, 77,94 ton, dan 32,19 ton. Nilai rata-rata produksi
aktual sumberdaya rajungan di PPP Karangantu adalah sebesar 47,69 ton, sedangkan nilai produksi lestarinya adalah sebesar 52,31 ton, sehingga
mengindikasikan produksi aktual tidak melebihi batas produksi lestari. Nilai rata- rata produksi aktual sumberdaya rajungan di PPP Karangantu adalah sebesar
47,69 ton, sedangkan nilai produksi pada kondisi optimal MSY adalah sebesar 79,92 ton, sehingga mengindikasikan produksi aktual tidak melebihi produksi
optimal MSY. Ditinjau dari kedua hal tersebut, dapat diartikan bahwa sumberdaya rajungan di Perairan Teluk Banten, khususnya di perairan sekitar PPP Karangantu
selama periode Tahun 2000-2008 terindikasi belum mengalami overfishing secara biologi atau biological overfishing. Hal tersebut sesuai dengan kondisi Gambar
23, yang menunjukkan bahwa hubungan CPUE dan effort sumberdaya rajungan di Pelabuhan Perikanan Pantai Karangantu Tahun 2000-2008 memiliki tren
meningkat, yang dapat diartikan bahwa peningkatan upaya penangkapan effort tidak akan menurunkan produktivitas hasil tangkapan CPUE, sehingga
sumberdaya rajungan belum terindikasi untuk mengalami keadaan overfishing secara biologi. Perbandingan kontras antara produksi aktual dan produksi lestari
sumberdaya rajungan yang ditangkap dan didaratkan di PPP Karangantu dapat dilihat pada Gambar 24.
Berdasarkan Gambar 24, terlihat bahwa selama periode Tahun 2000-2008 grafik produksi aktual dan produksi lestari mengalami fluktuasi. Nilai produksi
aktual maksimum terjadi pada Tahun 2004 yaitu sebesar 108,91 ton, sedangkan nilai produksi aktual minimum terjadi pada Tahun 2006 yaitu sebesar 7,99 ton.
Nilai produksi lestari maksimum terjadi pada Tahun 2003 yaitu sebesar 79,85 ton, sedangkan nilai produksi lestari minimum terjadi pada Tahun 2006 yaitu sebesar
20,17 ton. Kondisi pada Gambar 24 dapat juga dijelaskan sebagaimana yang terlihat pada Gambar 25.
Gambar 24 Perbandingan produksi aktual dengan produksi lestari sumberdaya rajungan dengan model estimasi Schnute.
Gambar 25 Kurva hubungan produksi aktual, produksi lestari, dan effort sumberdaya rajungan dengan model estimasi Schnute.
Berdasarkan Gambar 25, terlihat bahwa sepanjang Tahun 2000-2008 sebagian besar nilai produksi aktual sumberdaya rajungan berada di dalam kurva
produksi lestari. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan sumberdaya rajungan di Perairan Teluk Banten, khususnya di perairan sekitar PPP Karangantu
terindikasi belum mengalami biological overfishing.
6.2.6.2 Estimasi produksi lestari dengan model estimasi CYP