sedang pada Bulan November – Desember. Persentase rajungan pada Bulan Maret – Oktober memiliki persentase yang kecil yaitu sebesar 4,34 - 1,65 dari total
hasil tangkapan sebesar 108,927 – 203,769 ton, sehingga dapat diketahui pula bahwa rajungan mengalami musim paceklik pada Bulan Maret - Oktober.
6.1.5 Komposisi hasil tangkapan jaring rajungan
Hasil tangkapan utama jaring rajungan adalah rajungan. Rajungan yang ditangkap oleh jaring rajungan terdiri atas beberapa jenis, seperti rajungan bintang
Portunnus sanguinolentus, rajungan karang Carybdis feriatus, rajungan swimming crab Portunnus pelagicus, dan rajungan angin Podopthalmus vigil.
Rajungan yang dipilih oleh nelayan untuk dijual hanya rajungan jenis swimming crab Portunnus pelagicus, karena rajungan ini memiliki nilai ekonomis tinggi
dan tertangkap dalam jumlah banyak. Rajungan yang tertangkap oleh jaring rajungan Tanggal 17 Januari 2010 disajikan pada Tabel 10 dan Lampiran 21.
Berdasarkan Tabel 10 yang menunjukkan bahwa ukuran panjang dan lebar rata- rata rajungan tertangkap pada Tanggal 17 Januari 2010 berturut-turut sebesar 6,5
cm dan 13,3 cm. Hal tersebut sesuai dengan penentuan ukuran layak tangkap rajungan menurut Moosa dan Juwana 1996 yaitu panjang karapas minimum
sebesar 3,7 cm dan menurut Kumar et al 2000, ukuran lebar layak tangkap minimum sebesar 7 hingga 9 cm.
Hasil tangkapan sampingan jaring rajungan adalah ikan pari, ikan sebelah, ikan cucut, dan ikan sembilang, namun seluruh hasil tangkapan sampingan
tersebut tidak dijual karena jumlah tertangkapnya hanya sedikit tidak memenuhi jumlah minimal untuk dijual. Umumnya nelayan menjual hasil tangkapan dengan
jumlah minimal 4 kg.
6.1.6 Produktivitas
Produktivitas merupakan kemampuan suatu unit penangkapan ikan untuk mendapatkan hasil tangkapan per satuan upaya penangkapan trip. Produktivitas
alat tangkap jaring rajungan di PPP Karangantu yang diukur adalah jumlah produksi rajungan per unit, jumlah produksi rajungan per trip, dan jumlah
produksi rajungan per biaya operasional.
Tabel 10 Ukuran rajungan swimming crab Portunnus pelagicus Tanggal 17 Januari 2010
No. Lebar karapas cm
Panjang karapas cm
1. 13,5 6,5
2. 14,0 7,0
3. 14,5 7,5
4. 11,0 5,0
5. 12,5 7,0
6. 15,5 8,0
7. 14,0 7,0
8. 14,0 5,0
9. 10,0 4,5
10. 13,0 5,0
11. 13,0 5,5
12. 11,0 6,0
13. 14,5 7,0
14. 15,0 6.5
15. 14,0 6,0
Rata-rata 13,3 6,5
Sumber: Penelitian Januari 2010
Produktivitas alat tangkap dihitung berdasarkan data sekunder dari PPP Karangantu Tahun 2008. Produktivitas per unit penangkapan jaring rajungan
diukur dengan menggunakan perbandingan antara jumlah produksi per unit penangkapan jaring rajungan dengan jumlah unit jaring rajungan. Produktivitas
per trip jaring rajungan diukur dengan menggunakan perbandingan antara jumlah produksi per unit penangkapan jaring rajungan dengan jumlah trip jaring
rajungan. Produktivitas per biaya operasional diukur dengan menggunakan perbandingan antara jumlah produksi per unit penangkapan jaring rajungan
dengan rata-rata biaya operasional jaring rajungan. Nilai produktivitas alat tangkap jaring rajungan di PPP Karangantu dapat dilihat pada Tabel 11.
Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa nilai produktivitas per unit data sekunder sebesar 209,37 kg per unit, sedangkan produktivitas per unit data primer
sebesar 320 kg per unit. Nilai produktivitas per trip data sekunder sebesar 10,72 kg per trip, sedangkan produktivitas per trip data primer sebesar 5,33 kg per trip.
Nilai produktivitas Tahun 2008 dengan nilai produktivitas Tahun 2010 memiliki perbedaan yang cukup besar, hal tersebut disebabkan oleh produktivitas pada data
primer Tahun 2010 hanya menggunakan data jumlah unit selama 5 hari masa
penelitian yang dihitung dalam satu tahun, sedangkan data sekunder telah menggunakan jumlah unit total yang beroperasi selama satu tahun. Produktivitas
per biaya operasional pada data primer Tahun 2010 sebesar 0,0000676 kg per rupiah, sedangkan produktivitas per biaya operasional pada data sekunder Tahun
2008 tidak dapat diperoleh karena biaya operasional hanya dapat diperoleh dari hasil penelitian selama 5 hari.
Tabel 11 Nilai produktivitas alat tangkap jaring rajungan di PPP Karangantu Tahun 2008 dan Tahun 2010
Komponen Data sekunder
Data primer Tahun 2008
Tahun 2010
Produktivitas per unit kg per unit
209,37 320,00
Produktivitas per trip kg per trip
10,72 5,33
Produktivitas per biaya -
0,00006 Operasional kg per rupiah
Sumber: Data diolah dari Laporan Statistik PPP Karangantu Tahun 2008
6.2 Analisis Bioteknik
Analisis bioteknik merupakan analisis gabungan dari dua aspek yaitu aspek biologi dan aspek teknik. Analisis yang dilakukan di Perairan Teluk Banten,
khususnya PPP Karangantu meliputi analisis terhadap unit penangkapan rajungan termasuk produksi dan effort aktual rajungan, analisis CPUE, estimasi parameter
biologi, dan analisis hasil tangkapan lestari serta effort lestari dalam kondisi Maximum Sustainable Yield MSY.
6.2.1 Produksi Rajungan
Produksi rajungan yang dihasilkan oleh alat tangkap jaring rajungan di PPP Karangantu dari Tahun 2000-2008 cenderung fluktuatif. Perkembangan
produksi rajungan di PPP Karangantu dari Tahun 2000-2008 dapat dilihat pada Gambar 20.
Berdasarkan Gambar 20, terbukti bahwa perkembangan produksi rajungan di PPP Karangantu dari Tahun 2000-2008 mengalami fluktuasi. Berfluktuasinya
hasil tangkapan tersebut, dipengaruhi oleh jumlah unit penangkapan jaring