60
Data  dalam  profil  desa  di  Kecamatan  Sulamu  Tabel  17,  di  daerah  studi menunjukkan  jumlah  yang  tinggi  untuk  kelompok  masyarakat  dengan  mata
pencaharian sebagai
petani. Dua
desa dengan
jumlah warga
yang bermatapencaharian  sebagai  petani  terbanyak  adalah  Desa  Oeteta  1.068  dan  Desa
Pariti 1.008, sekitar 50 dan 60. Desa Bipolo memiliki persentase tertinggi yaitu 977  orang  atau  94  penduduk  desa  bermatapencaharian  sebagai  petani.  Kelurahan
Sulamu  memiliki  jumlah  warga  dengan  mata  pencaharian  terbesar  yaitu  sebagai nelayan 659 orang atau 13.
Tabel 17  Jenis pekerjaan masyarakat di Kecamatan Sulamu
Desa Jenis Pekerjaan
Petani PNS
Pedagang Nelayan
Buruh K. swasta
Jumlah Sulamu
615 143
55 577
178 32
1 600 Pantulan
403 143
18 45
22 2
633 Pitay
281 11
21 48
35 2
398 P.Beringin
132 9
8 20
18 2
189 Pariti
1 008 46
42 117
69 9
1 291 Oeteta
1 068 41
36 55
60 11
1 271 Bipolo
748 20
29 18
33 3
851 Jumlah
4 255 413
209 880
415 61
6 233 Persentase
68,2 6,6
3,5 14,1
6,7 0,9
1
Sumber: Profil desa 2011
4.4 Analisis Karakter Lanskap Pertanian Terpadu
4.4.1 Pertanian Terpadu Secara Horizontal dengan Tumpang Sari
Pertanian  terpadu  secara  horizontal  dengan  tumpang  sari  diamati  terhadap suatu  unit  desa  yang  memiliki  petani  individu  dengan  3  jenis  usaha  tani  tanaman  -
ternak -ikan yang dilakukan secara tumpang sari. Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran polyculture berupa pelibatan dua sampai tiga jenis usaha tani
tanaman-ternak-ikan  pada  satu  areal  pertanian.  Dari  hasil  survei  yang  dilakukan, Desa Bipolo memiliki tiga jenis usaha tani tumpang sari,  yaitu tanaman-ternak-ikan
nilai 4, Desa Oeteta, Pariti, Pantai Beringin, dan Sulamu pada umumnya memiliki dua jenis usaha tani tumpang sari, yaitu tanaman dan ternak nilai 3. Desa Pitay dan
Desa Pantulan memiliki satu jenis usaha tani tanaman, yaitu padi gogopalawija atau usaha  ternak  yang  bernilai  1.  Tumpang  sari  yang  paling  umum  di  Kecamatan
Sulamu  adalah  antara  padi  sawah  dan  ternak  sapi  Gambar  16.  Penanaman  padi sawah tadah hujan yang dimulai pada musim hujan Desember-Januari dan dipanen
empat  bulan  kemudian  April-Mei  akan  menyisakan  jerami  padi  yang  akan diberikan  pada  ternak  sapi  dan  kambing  milik  petani.  Jerami  padi  sebagai  pakan
ternak akan diberikan dengan cara 1 melepas ternak pada bekas lahan persawahan yang  telah  dipanen  Gambar  17  atau  2  membawa  jerami  ke  kandang  ternak  di
pekarangan  rumah  petani,  namun  cara  yang  pertama  lebih  sering  dilakukan  karena masyarakat pada umumnya memelihara ternak dengan sistem penggembalaan. Rata-
rata kepemilikan hewan ternak pada masyarakat  desa adalah 4-5 ekor kambing, 2-4 ekor babi, dan 1-3 ekor sapi Survei lapang, 2013. Jadwal penanaman tanaman budi
daya pertanian di Kecamatan Sulamu dapat dilihat pada Tabel 18.
61
Ternak sapi di lahan sawah Gambar 16  Tumpang sari tanaman dan ternak
Selain bahan pakan ternak dari sisa tanaman budi daya, masyarakat desa juga memberikan pakan ternak dari tanaman pepohonan. Gamal  Glirisidia sepium, turi
Sesbania  grandiflora,  dan  lamtoro  yang  digunakan  sebagai  tanaman  pagar,  dan pakan ternak. Di musim hujan petani mengumpulkan tanaman  tersebut untuk pakan
ternak,  yang  diambil  di  pekarangannya  sendiri  atau  dibeli  dari  warga  desa    dengan harga Rp 10.000,00 per ikat. Contoh pakan ternak di kawasan terdapat di Tabel 19.
Tabel 18  Jadwal penanaman tanaman budi daya pertanian di Kecamatan Sulamu
Komoditas B u l a n
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Sawah
Padi sawah
Pekarangan
Padi gogo Singkong
Jagung
Pepaya
Kelapa Pisang
Kebun
Padi gogo Jagung
Daun singkong Umbi singkong
Hortikultura sayur
sawi, kacang panjang, terung,
cabai, bayam
Kacang tanah Semangka
Pepaya Pisang
Mangga Kelapa
Jambu Mete LontarGewang
Telah ada sepanjang tahun         Jadwal tanam         Jadwal panen
62
Tabel 19  Pakan ternak pada umumnya di Kecamatan Sulamu
No Ternak
Pakan 1
Sapi Rumput king grass, Jerami padi
Daun jagung,  Daun lamtoro Daun turi Gala-Gala,  Sayuran sisa panen
Semak bunga putih
2 Babi
Dedak padi, batang pisang Buah jambu mete,  Hancuran jagung kering
Sayuran Sisa Panen, Putak Batang Gewang 3
Ayam Hancuran biji jagung kering
Dedak padi
Desa Pitay dan Desa Pantulan, pada umumnya masyarakat hanya memiliki satu jenis  usaha  tani  tanaman,  yaitu  padi  gogo,  atau  usaha  ternak  yang  bernilai  1.
Namun, pada aspek usaha tani tanaman, padi gogo ditumpangsari dengan jagung atau singkong Gambar 17.
Gambar 17  Tumpang Sari di Desa Pitay dan Pantulan
4.4.2 Pertanian terpadu secara horizontal berbasis wilayah desa