97
Berdasarkan Tabel 39 didapati bahwa kawasan didominasi oleh pengunjung dengan kategori dewasa 25-55 tahun 56, jenis kelamin pria 61, tingkat
pendidikan perguruan tinggi 60, pekerjaan wiraswasta 37, pendapatan 2 juta rupiah 41, pengeluaran untuk wisata Rp. 50.000,00-100.000,00 38,
kunjungan ke lokasi lebih dari ketiga kali 32, dan pengunjung berasal dari Kota Kupang 54.
4.11.2 Persepsi Pengunjung
Persepsi pengunjung kawasan pada tapak tentang tujuan kunjungan ke lokasi dan pemahaman wisata pertanian penting untuk diketahui sebagai bahan
pertimbangan dalam rencana pengelolaan wisata pertanian pada tapak agar mendapat respons positif dari pengunjung bagi keberlanjutan kawasan agrowisata. Dari hasil
kuisioner yang dibagikan kepada pengunjung, diketahui sebagai berikut. a.
Persentase tertinggi tujuan pengunjung ke kawasan adalah memperluas pengetahuanpengalaman 37 dan yang terendah adalah menyegarkan tubuh
9. b.
Pemahaman pengunjung tentang wisata pertanian yang tertinggi adalah agrowisata merupakan kegiatan berwisata di kawasan pertanian, melihat
pemandangan pertanian, mengikuti aktifitas petani, dan membeli produk pertanian 44 dan yang terendah adalah agrowisata merupakan kegiatan untuk sekedar
jalan-jalan di kawasan pertanian 16.
c. Pengunjung mengetahui informasi tentang kawasan wisata dari teman atau
kerabat 100 dan tidak ada promosi apa pun terhadap tapak yang berupa brosur-brosur, spanduk, ataupun informasi dari radio atau media tulis.
d. Sifat aktivitas agrowisata memperlihatkan persentase tertinggi pada aktivitas
agrowisata aktif 65.
4.11.3 Preferensi Pengunjung
Hasil kuisioner tentang persepsi dan preferensi pengunjung pada kawasan dapat dilihat pada Tabel 40 dan 41 adalah sebagai berikut.
a. Preferensi pengunjung tentang bentuk kegiatan agrowisata perikanan
memperlihatkan persentase keinginan pengunjung tertinggi untuk kegiatan pemancingan 51 dan yang terendah untuk perikanan pantaitangkap 16.
b. Preferensi pengunjung tentang bentuk kegiatan agrowisata peternakan
memperlihatkan bahwa persentase keinginan pengunjung tertinggi adalah untuk melihat ternak lepas 49 dan yang terendah adalah kegiatan pasca panen
pengolahan 14.
c. Preferensi pengunjung tentang bentuk kegiatan agrowisata tanaman pangan
memperlihatkan bahwa persentase tertinggi pengunjung adalah untuk melihat jagung 41 dan yang terendah untuk melihat padi gogo 7.
d. Preferensi pengunjung tentang bentuk kegiatan agrowisata tanaman hortikultura
buahan memperlihatkan bahwa persentase tertinggi pengunjung adalah melihat mangga 31 dan yang terendah adalah melihat pisang beranga dan lontar 7.
e. Preferensi pengunjung tentang adanya fasilitas tempat parkir di lokasi agrowisata
memperlihatkan bahwa persentase tertinggi pengunjung 56 memilih fasilitas
98
parkir beratap rambatan tanaman dan yang terendah 18 fasilitas parkir terbuka.
f. Preferensi pengunjung tentang adanya fasilitas tempat istirahat memperlihatkan
bahwa persentase tertinggi pengunjung 65 memilih tempat istirahat gazebolopo dan yang terendah 5 pengunjung tidak menginginkan fasilitas
tempat istirahat.
g. Preferensi pengunjung tentang adanya kendaraan menuju kawasan
memperlihatkan bahwa persentase tertinggi pengunjung 63 memilih angkutan umum dan yang terendah 2 adalah pengunjung tidak menginginkan adanya
kendaraan karena dapat menggunakan kendaraan pribadi.
h. Preferensi pengunjung tentang adanya kios cenderamata memperlihatkan bahwa
persentase tertinggi pengunjung 49 memilih pondok sayurbuah dan yang terendah 2 adalah tidak menginginkan adanya kios cenderamata.
i. Preferensi pengunjung tentang adanya fasilitas penginapan memperlihatkan
bahwa persentase tertinggi pengunjung 58 memilih villa klas ekonomi dan yang terendah 4 memilih hotel sebagai tempat menginap di lokasi.
j. Preferensi pengunjung tentang adanya warung makan memperlihatkan bahwa
persentase tertinggi pengunjung 47 memilih warung berbentuk gazebolopo dan yang terendah 2 memilih warung makan dalam ruangan dengan
menggunakan kursi, serta tidak menginginkan adanya warung makan.
k. Preferensi pengunjung tentang adanya sarana wisata memperlihatkan bahwa
persentase tertinggi pengunjung 37 memilih sarana pendidikan dan yang terendah 17 memilih arena bermain di lokasi wisata.
l. Preferensi pengunjung tentang bentuk arsitektur wisata memperlihatkan bahwa
persentase tertinggi pengunjung 91 memilih arsitektur khas tradisional dan yang terendah 9 memilih arsitektur modern.
m. Preferensi pengunjung tentang desa yang dipilih pengunjung dari ketujuh desa
untuk melakukan kegiatan wisata pertanian memperlihatkan bahwa persentase tertinggi pengunjung 44 memilih Desa Bipolo dan Oeteta; 15 pengunjung
memilih Kelurahan Sulamu; dan persentase terendah 0 pengunjung tidak memilih ketiga desa lainnya Desa Pantai Beringin, Pitay, dan Pantulan.
Tabel 40 Persepsi pengunjung pada kawasan Persepsi
Minat pengunjung
Tujuan kunjungan
Memperluas pengetahuan 37 Membangun minat pertanian 20
Menikmati pemandangan 34 Menyegarkan tubuh 9
Informasi kawasan
Temankerabat 100 Iklanradio 0
Brosur 0
Pemahaman agrowisata
Sekedar jalan-jalan 16 Memanfaatkan usaha petanian 40
Membeli produk pertanian 44
99
Tabel 41 Preferensi pengunjung pada kawasan
Preferensi Minat pengunjung
Sifat aktivitas
agrowisata Aktif 65
Pasif 35 Kegiatan
perikanan Kegiatan Budidaya 33
Pemancingan 51 Ikan pantaitangkap 16
Kegiatan peternakan
Ternak lepas 49 Ternak kandang 37
Pasca produksi 14 Usaha
pertanian tanaman pangan
Padi sawah 35 Padi gogo 7
Jagung 41 Kacang tanah 8
Ubi kayu 9
Usaha pertanian
tanaman hortikultura
buahan Jambu mete 12
Pepaya 19 Kelapa 12
Pisang beranga 7 Mangga 31
Lontar 7
Jenis tempat parkir Terbuka 18 Beratap material keras 26
Beratap rambatan tanaman 56 Jenis
kios cenderamata
Pondok buahsayur 49 Produk olahan 23
Kerajinan tenun 26 Tidak ingin 2
Jenis tempat
istirahat Gazebolopo 65
Pondokan 30 Tidak ingin 5
Jenis kendaraan Bus mini 16
Angkutan umum 63 Ojek 19
Tidak ingin 2 Jenis penginapan
Di rumah penduduk 30 Villa klas ekonomi 58
Hotel 4 Tidak ingin 6
Jenis sarana
wisata Sarana pendidikan 37
Arena berkemah 27 Arena bermain 17
Pelayanan kesehatan 19 Tidak ingin 0
Jenis warung
makan Terbuka di bawah pohon 33
Dalam ruanglesehan 16 Dalam ruang kursi 2
Di gazebolopo 47 Tidak ingin 2
Bentuk arsitektur wisata
Khas tradisional 91 Modern 9
Lokasi desa yang disukai
Bipolo 44 Oeteta 44
Pariti 12 Pantai Beringin 0
Pitay 0 Sulamu 15
Pantulan 0
100
V PEMBAHASAN
5.1
Aspek Fisik 5.1.1
Letak Wilayah dan Aksesibilitas
Dari aspek letak wilayah, lokasi tapak yang memiliki jarak cukup jauh dari Kota Kupang sebenarnya kurang strategis untuk pengembangan agrowisata. Namun
dari aspek daya tarik kawasan yang didominasi oleh lahan pertanian, view pemandangan indah yang beragam, jauh dari kebisingan, dan produksi ikan dan
udang yang disukai masyarakat, membuat lokasi ini berpotensi sebagai daerah agrowisata dengan tidak mengganggu sirkulasi aktivitas pertanian masyarakat lokal.
Kecamatan Sulamu dapat dicapai melalui jalan darat dan jalan laut dari Kota Kupang. Apabila melewati jalan darat dengan rute Kupang menuju kecamatan
Sulamu Desa Bipolo sebagai pintu masuk kawasan akan menempuh jarak sejauh 30 km dengan lama perjalanan satu jam, sedangkan apabila menggunakan jalan laut
kapal boat dengan rute Kupang menuju Kelurahan Sulamu akan menempuh waktu perjalanan selama 30 menit. Namun pada kondisi saat ini, akses menuju kawasan
hanya menggunakan perjalanan darat, dan belum memanfaatkan akses perjalanan laut, sehingga disarankan agar dapat memanfaatkan akses perjalanan laut yang
memiliki waktu perjalanan dan jarak yang lebih efisien daripada perjalanan darat.
Dari aspek kelayakan kondisi jalan darat menuju kawasan, jaringan jalan yang menghubungkan antara Kota Kupang menuju Desa Pariti adalah jalan dengan
kondisi baik, sedangkan jaringan jalan yang menghubungkan antara Desa Pantai Beringin sampai Desa Pantulan adalah jalan dengan kondisi kurang baik dan rusak.
Kondisi ini menyulitkan akses warga desa menuju kota dan menyulitkan pengunjung untuk dapat mencapai kawasan, terutama apabila pengunjung memanfaatkan akses
jalan laut dari Kota Kupang - Kelurahan Sulamu yang dilanjutkan menuju Desa Bipolo.
5.1.2 Iklim