93
4.10.1 Vegetasi
Kepekaan vegetasi merupakan ukuran kualitatif ketahanan vegetasi kawasan terhadap gangguan manusia pengunjung. Ketujuh desa di Kecamatan Sulamu
memiliki karakter lanskap yang hampir sama yaitu area hutan semak belukar pada sebagian besar kawasan setiap desa dengan jenis tanaman dominan yang sama.
Berdasarkan klasifikasi kepekaan vegetasi dilakukan penilaian kepekaan vegetasi dan daya dukung pada kawasan Tabel 36. Dari 18 jenis tanaman dominan yang
diamati, 15 tanaman memiliki kemampuan daya dukung sedang dan 3 tanaman memiliki kemampuan daya dukung tinggi, yaitu kombidara, gewang, dan lontar.
Tabel 36 Jenis tanaman dominan dan klasifikasi daya dukung pada kawasan
Nama Lokal Nama Botani
Jenis Kepekaan
Daya dukung
Gamal Gliricidia sepium
Pohon kayu Agak peka
Sedang Kapuk
Ceiba pentandra Pohon kayu
Agak peka Sedang
Gewang Corypha utan
Palem Tidak peka
Tinggi Lontar
Borassus flabellifer Palem Tidak peka
Tinggi Lamtoro
Leucaena leucocephala
Pohon kayu Agak peka
Sedang Nyamplung C. inophyllum
Pohon kayu Agak peka
Sedang Jati
Tectona grandis Pohon kayu
Agak peka Sedang
Beringin Ficus benjamina
Pohon kayu Agak peka
Sedang KomBidara Ziziphus
mauritiana Pohon kayu
Tidak peka Tinggi
Angsana Pterocarpus
indicus Pohon kayu
Agak peka Sedang
Rasamala Altingia excelsa
Pohon kayu Agak peka
Sedang Flamboyan
Delonix regia Pohon kayu
Agak peka Sedang
Bunga kupu-kupu
Bauhinia purpurea Pohon kayu
Agak peka Sedang
Kusambi Schleichera Oleasa Pohon kayu
Agak peka Sedang
Turigala S. grandiflora
Pohon kayu Agak peka
Sedang Bambu
Bambusa vulgaris Pohon kayu
Agak peka Sedang
Bakau R. stylossa
Pohon kayu Agak peka
Sedang Rumput
A. compressus Rumput
Agak peka Sedang
Sumber: Survei, 2013 4.10.2
Kondisi Tanah
Tanah adalah faktor penting yang mempengaruhi kondisi dan kualitas sumber daya lanskap pada tapak. Penilaian terhadap sifat dan kondisi tanah pada kawasan
sangat penting untuk melihat berapa besar daya dukung tanah yang dapat diberikan terhadap kawasan. Kondisi tanah yang erat kaitannya dengan daya dukung kawasan
wisata adalah tingkat kepekaannya terhadap erosi yang selanjutnya akan mempercepat terjadinya kerusakan lingkungan akibat adanya kegiatan kunjungan
wisatawan. Kondisi sifat tanah yang diamati pada kawasan adalah lokasi di jalan besar dan jalan setapak yang memiliki keterkaitan erat dengan keberadaan
pengunjung. Sifat tanah pada lokasi jalan di kawasan, memiliki drainase tanah yang
94
agak cepat dengan kedalaman air tanah lebih dari 50 cm namun dengan frekuensi banjir 2-3 kali setahun dan kemiringan lereng 0-8. Beberapa faktor ini masuk
dalam kelas kesesuaian lahan sedang untuk jalan setapak USDA 1968.
Terdapat beberapa kondisi jalan di kawasan Gambar 40. Jalan lokal di Desa Bipolo, Oeteta, dan Pariti dalam kondisi baik dengan lebar 5-6 meter, beraspal
hotmix, memiliki vegetasi penahan angin di kiri kanan jalan. Jalan lokal di Desa Pantai Beringin, Pitay, Sulamu, dan Pantulan dalam kondisi rusak yang berupa
batuan lepas dengan lebar jalan 4-5 meter, tanpa vegetasi penahan angin.
Gambar 40 Kondisi jalan lokal desa, jalan desa kondisi baik a, jalan desa yang rusak b, jalan sekunder menuju lokasi tambak c, jalan sekunder di
sawah desa d, jalan setapak di tambak garam e, jalan setapak di tambak ikan f
4.10.3 Ketersediaan air