Analisis Daya Dukung Kawasan

44

3.4.3.7 Analisis Daya Dukung Kawasan

Menurut Hendee et al. 1978, daya dukung suatu kawasan wisata alam adalah tingkat penggunaan sumber daya alam suatu kawasan untuk kegiatan rekreasi dengan tetap mempertahankan kualitas sumber daya alam yang digunakan. Gangguan dari pengunjung akan mempengaruhi kondisi dan kualitas sumber daya alam dan lingkungan pada kawasan wisata, umumnya akan terjadi pada; 1 vegetasi yang berupa kerusakan atau kehilangan, 2 tanah, contohnya kepadatan akibat injakan pengunjung atau erosi akibat pembukaan tanah dan lain-lain, 3 kualitas air, contohnya dengan adanya limbah atau pencemaran air, dan 4 hidupan liar, misalnya menurunnya jumlah jenis spesies lokal kawasan. Klasifikasi kepekaan vegetasi yang digunakan adalah menurut Ruhiyat 2008 yang terdapat pada Tabel 8. Tabel 8 Klasifikasi kepekaan vegetasi Tidak peka Agak peka Cukup peka Peka Sangat peka Vegetasi tidak langka Perakaran dalam tunggang Vegetasi tidak langka Perakaran tidak dalam serabut Vegetasi agak langka Perakaran tidak dalam serabut Vegetasi langka Perakaran tidak kokoh Vegetasi sangat langka Perakaran tidak kokoh Batang kokoh, berduri, dan beracun Batang mudah bertunas, tidak beracun dan tidak berduri Batang semu Batang sukulen Batang sangat menarik Toleransi tanaman tinggi terhadap gangguan Toleran tanaman tinggi terhadap gangguan Toleran tanaman kurang tinggi terhadap gangguan Toleransi tanaman rendah terhadap gangguan Toleransi sangat rendah Pertumbuhan vegetatif cepat Pertumbuhan vegetatif dan reproduktif cepat Pertumbuhan vegetatif lambat Ada faktor pembatas pertumbuhan Pertumbuhan vegetatif lambat Masa reproduktif sangat sulit Pertumbuhan vegetatif dan reproduktif sangat sulit Beraroma tidak disukai Dapat berupa semak, perdu, dan pohon Beraroma tidak disukai Dapat berupa semak, perdu, dan pohon Beraroma tidak disukai Dapat berupa semak, perdu, dan pohon Beraroma disukai 1 Dapat berupa semak, perdu, dan pohon Beraroma disukai Sumber: Ruhiyat 2008 Daya dukung tinggi Daya dukung sedang Daya dukung rendah 1 Vegetasi tertentu tidak ditentukan oleh aroma, misalnya bunga bangkai yang aromanya tidak disukai, tapi belum tentu tidak peka Konsep daya dukung didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung suatu perubahan. Analisis daya dukung lingkungan dilakukan melalui analisis deskriptif dan spasial pada saat observasi di lapang. Melakukan analisis daya dukung kawasan terutama dilihat dari kondisi fisik 45 kawasan, yang dimaksudkan untuk menganalisis tingkat maksimum penggunaan suatu kawasan. Kondisi tanah yang erat kaitannya dengan daya dukung kawasan wisata adalah tingkat kepekaannya terhadap erosi yang selanjutnya akan mempercepat terjadinya kerusakan lingkungan akibat adanya kegiatan kunjungan wisatawan. Kondisi sifat tanah yang diamati pada kawasan adalah lokasi di jalan besar dan jalan setapak yang memiliki keterkaitan erat dengan keberadaan pengunjung yang merujuk pada kesesuaian lahan untuk jalan setapak dari USDA 1968 dan Lynch 1971 serta persyaratan jalan lokal dari Chiara dan Koppelman 1978. Ketersediaan air bersih air tawar merupakan faktor yang sangat penting dalam pengembangan kawasan agrowisata oleh karena itu dilakukan estimasi daya dukung berdasarkan ketersediaan air bersih yang merujuk pada WTO 1981. Kondisi kunjungan yang berlebihan over capacity dari pengguna wisata dapat menyebabkan gangguan terhadap kehidupan liar, terutama pada keberadaan habitat dan perilaku satwa liar dalam kawasan. Untuk itu, pembatasan parameter satwa liar umumnya dilakukan terhadap jenis satwa langka atau yang dilindungi. Klasifikasi kelangkaan satwa dibagi dalam lima kategori, yaitu 1 satwa yang telah mendekati kepunahan, 2 satwa yang populasinya jarang atau terbatas dan mempunyai resiko untuk punah, 3 satwa yang mengalami penurunan pesat di alam, 4 satwa yang belum dapat ditetapkan tingkat kelangkaannya karena kekurangan data undeterminate, dan 5 satwa tidak langka. Kategori 1, 2, dan 3 memiliki peringkat daya dukung rendah, kategori 4 memiliki peringkat daya dukung sedang, dan kategori 5 memiliki peringkat daya dukung tinggi. Penentuan kelangkaan satwa dikonsultasikan dengan staf dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT BBKSDA 2012 dan juga merujuk pada IUCN 2013. 3.4.3.8 Analisis Karakteristik, Persepsi, dan Preferensi Pengunjung Analisis karakteristik, persepsi, dan preferensi pengunjung dilakukan terhadap pengunjung yang ditemui di ketujuh desa pada kawasan Kecamatan Sulamu yang dimintai kesediaannya mengisi kuisioner tentang karakteristik, persepsi, dan preferensi pengunjung. Jumlah pengunjung yang dapat dimintai kesediaannya mengisi kuisioner adalah 43 orang. Pengunjung adalah orang yang membeli dan menikmati wisata serta terlibat langsung dalam proses pembentukan wisata Suyitno 2001. Agar pengunjung dapat menikmati suatu wisata sesuai dengan keinginannya, dalam pengelolaan agrowisata perlu diketahui bagaimana karakteristik pengunjung kawasan dari aspek umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan per bulan, pengeluaran untuk wisata, kunjungan ke lokasi, dan asal pengunjung. Analisis persepsi tentang tujuan pengunjung ke kawasan dan pemahaman tentang agrowisata, serta preferensi pengunjung terhadap usaha pertanian sebagai bentuk kegiatan dan fasilitas agrowisata, dilakukan dengan uji pearson chi-square. Menurut Santoso 2002, uji pearson chi-square dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel tertentu atau tidak. Uji ini dilakukan dengan software SPSS 16 dengan α = 0,05. Dari uji ini diketahui nilai uji pearson chi-square. Jika nilai uji pearson chi-square 0,05, antar kategori yang diuji tidak saling terkait bebas, yang dapat diartikan bahwa besarnya frekuensi nilai profil pada suatu kategori tidak dipengaruhi profil pada kategori lainnya. Jika nilai pearson 46 chi-square 0,05, antarkategori yang diuji saling terkait, yang dapat diartikan bahwa besarnya frekuensi nilai profil pada suatu kategori dipengaruhi oleh profil pada kategori lainnya. Rumus analisis yang digunakan adalah sebagai berikut Johnson and Wichern 1998: � 2 = O ij – E ij 2 E ij dengan X 2 = khi kuadrat, O ij = jumlah pilihan jawaban pada kolom i sampai baris j, dan E ij = nilai harapan pada kolom i dan baris j. Dari uji ini didapatkan gambaran persepsi pengunjung tentang tujuan ke lokasi dan pemahaman agrowisata dan preferensi pengunjung terhadap usaha pertanian, bentuk kegiatan, dan fasilitas agrowisata yang akan dikelola.

3.4.4 Penyusunan Rencana Pengelolaan Kawasan