Pengelolaan Lanskap Landscape Management Strategy for Integrated Agricultural Tourism at Sulamu Sub District, Kupang, East Nusa Tenggara.

32 biasanya berbasis agroindustri Mugnisjah 2007. Pengembangan usaha pertanian terpadu dapat dilakukan di lahan yang sama misalnya peternakan domba dan mina padi untuk memperluas cakupan diversifikasi usaha secara horizontal, atau dengan memasukkan komponen usaha seperti penetasan itik dan pembesaran ikan untuk memperluas cakupan diversifikasi usaha secara vertikal Mugnisjah et al. 2000. Kegiatan usaha tani terpadu padi-ikan-itik merupakan kegiatan produksi yang dapat meningkatkan penggunaan sumber daya lokal petani, serta menekan penggunaan masukan eksternal buatan dan biaya produksi yang dikeluarkan Mugnisjah et al. 2004.

2.4 Pengelolaan Lanskap

Pengelolaan atau manajemen lanskap adalah kegiatan yang bertujuan memulihkan, melindungi, dan memelihara segala elemen dalam lanskap yang lebih terfokus dengan perencanaan jangka panjang dengan membuat konsep dasar pengelolaan, peraturan atau kebijakan, organisasi tenaga kerja, fasilitas dan peralatan, serta rencana anggaran biaya untuk mencapai pemeliharaan yang efektif. Pengelolaan lanskap merupakan sebuah proses yang terdiri dari penetapan konsep dan tujuan pengelolaan, penyusunan rencana operasional pengelolaanpemeliharaan, pelaksanaan program pengelolaan, pemantauan pekerjaan pengelolaan, evaluasi, dan penyusunan ulang perencanaan pengelolaan jika diperlukan. Dalam mempersiapkan suatu rencana pengelolaan lanskap, diperlukan proses survei dan perekaman data mengenai kondisi lanskap saat ini kemudian merumuskan kebutuhan lanskap Parker dan Bryan 1989. Pengelolaan lanskap adalah tindakan yang dilakukan untuk mengamankan dan menyelamatkan suatu lanskap secara efisien dan terarah, dalam upaya pelestarian dan keberlanjutannya, yang meliputi sumber daya fisik, biofisik, dan lingkungan binaan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku Wardiningsih 2005. Pengelolaan lanskap berkelanjutan secara umum bertujuan mengurangi input dan output yang tidak diperlukan dalam upaya melindungi sumber daya alam Kendle et al. 2000. Dinyatakan juga bahwa secara lebih spesifik pengelolaan lanskap berkelanjutan mempunyai tujuan 1 menghemat penggunaan energi dan menyediakan sumber energi yang dapat diperbaharui; 2 menurunkan limbah cair, memilih tanaman yang sesuai dengan kondisi hidrologis setempat, serta mengumpulkan dan menggunakan kembali air limbah; 3 mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk buatan; 4 menghindari pemadatan tanah dan mendaur ulang limbah organik dalam tanah. 33 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kecamatan Sulamu secara geografis terletak pada 123°43‟12 BT - 123°50‟12 BT dan 9°59‟27 LS - 10°05‟14 LS, yang memiliki batas sebelah utara dan timur dengan Kecamatan Fatuleu, sebelah selatan dengan Kecamatan Kupang Timur, dan sebelah barat dengan Laut Sabu. Kecamatan Sulamu Gambar 3 adalah satu dari dua puluh empat kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Kupang, yang membawahi satu kelurahan dan enam desa, yaitu Kelurahan Sulamu, Desa Pantulan, Desa Pitay, Desa Pantai Beringin, Desa Pariti, Desa Oeteta, dan Desa Bipolo. Gambar 3 Lokasi penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan selama delapan bulan, dimulai pada bulan Desember 2012 sampai Juli 2013, yang terdiri atas prasurvei, perijinan lokasi, pengumpulan data, analisis dan pengolahan data, penyusunan rencana pengelolaan, dan penyusunan laporan. 34

3.2 Bahan dan Alat