Analisis Kesiapan masyarakat Analisis Penentuan Zona Kesesuaian Wisata Pertanian Terpadu

42 Perhitungan nilai pendukung wisata ditetapkan dengan rumus berikut: Pdw = [ Faks 7 �=1 + Fpp 7 �=1 + Fpw 7 �=1 + Fik 7 �=1 + Ffw 7 �=1 + Fair 7 �=1 + Fjol 7 �=1 ] dengan Pdw = nilai pendukung wisata; Faks = faktor aksesibilitas; Fpp = faktor potensi pasar; Fpw = faktor pengelolaan dan pelayanan wisata; Fik = faktor iklim; Ffw = faktor fasilitas wisata; Fair = faktor ketersediaan air; Fjol = faktor jarak menuju objek wisata lain; 7 �=1 = jumlah skor dari ketujuh desa.

3.4.3.5 Analisis Kesiapan masyarakat

Analisis kesiapan masyarakat dilakukan melalui analisis deskriptif dan pembobotan atau scoring. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui kesiapan dan kemampuan masyarakat mendukung wisata pertanian. Analisis ini dilakukan dengan metode survei, penelaahan data sekunder dari kecamatan tingkat pendidikan dan pendapatan, dan wawancara langsung terhadap pemimpin kades dan warga masyarakat 10 orang sebagai purposive sampling pada setiap desa yang diperkirakan menjadi wakil sampel sebuah desa. Penilaian potensi kesiapan masyarakat menggunakan beberapa kriteria yang dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Kriteria potensi kesiapan masyarakat Sumber: Diadaptasi dari Yusiana 2007 Kriteria Sub kriteria Skor Pengembangan kawasan sebagai daerah agrowisata a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju d. Tidak tahu 4 3 2 1 Keyakinan bahwa agrowisata akan meningkatkan kesejahteraan a. Yakin b. Kurang yakin c. Tidak yakin d. Tidak tahu 4 3 2 1 Partisipasi masyarakat dalam agrowisata a. Bersedia b. Kurang bersedia c. Tidak bersedia d. Tidak tahu 4 3 2 1 Organisasi yang dimiliki masyarakat a. Ada, berjalan, kerja sama dengan pemerintah b. Ada, berjalan internal c. Ada, tidak berjalan d. Tidak ada organisasi 4 3 2 1 Tingkat pendidikan masyarakat a. 50 lulusan SMA b. 50 lulusan SMA c. 50 maks lulusan SMP d. 50 lulusan SDtidak sekolah 4 3 2 1 Bobot 20 43 Perhitungan nilai kesiapan masyarakat adalah sebagai berikut: Pkm = [ Fpm 7 �=1 + Fkm 7 �=1 + Fp 7 �=1 + Fom 7 �=1 + Ftp 7 �=1 ] dengan Pkm = nilai kesiapan masyarakat; Fpm = faktor persetujuan masyarakat; Fkm = faktor keyakinan masyarakat; Fp = faktor partisipasi masyarakat; Fom = faktor organisasi masyarakat; Ftp = faktor tingkat pendidikan; 7 �=1 = jumlah skor ketujuh desa.

3.4.3.6 Analisis Penentuan Zona Kesesuaian Wisata Pertanian Terpadu

Penentuan zonasi ini dilakukan dengan menggunakan sistem informasi geografis software ArcGIS 9.3 untuk memetakan kelima analisis yaitu analisis karakter lanskap pertanian terpadu, analisis kualitas lingkungan, analisis daya tarik wisata, analisis pendukung wisata, dan analisis kesiapan masyarakat. Pada masing-masing analisis tersebut, ditentukan selang nilai skor dengan menggunakan rumus; Selang nilai skor = Skor total tertinggi − Skor total terendah 3 kelas selang nilai skor ini akan menghasilkan tiga kelas skor yaitu a. lahan sangat sesuai dan tidak mempunyai faktor pembatas yang nyata terhadap penggunaan agrowisata secara berkelanjutan T, b. lahan cukup sesuai namun mempunyai faktor pembatas, dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap penggunaan agrowisata secara berkelanjutan S, dan c. lahan yang tidak sesuai karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat danatau sulit diatasi R. Selanjutnya kelima analisis tersebut yaitu analisis karakter lanskap pertanian terpadu dengan bobot 30, analisis kualitas lingkungan dengan bobot 20, analisis daya tarik wisata dengan bobot 20, analisis pendukung wisata dengan bobot 10, dan analisis kesiapan masyarakat dengan bobot 20, akan dioverlay dengan menggunakan metode weighted overlay dengan ArcGIS 9.3 untuk mendapatkan nilai potensi kawasan atau yang disebut dengan zona integratif kesesuaian wisata pertanian yang dibagi dalam tiga kelas potensi yaitu; a. Zona berpotensi tinggi T, sangat sesuai untuk pengembangan wisata pertanian, seluruh aspek bernilai sangat potensial SP atau paling tidak minimal terdapat dua aspek yang termasuk dalam klasifikasi potensial P, tidak terdapat aspek yang termasuk kategori tidak potensial TP. b. Zona berpotensi sedang S, cukup potensial untuk pengembangan wisata pertanian, minimal terdapat satu aspek yang termasuk dalam kategori tidak potensial TP. c. Zona berpotensi rendah R, tidak potensial untuk pengembangan wisata pertanian, seluruh aspek termasuk dalam klasifikasi tidak potensial TP. 44

3.4.3.7 Analisis Daya Dukung Kawasan