122
5.11 Analisis Karakteristik, Persepsi, dan Preferensi Pengunjung
5.11.1 Karakteristik Pengunjung
Berdasarkan hasil kuisioner pada pengunjung wisata di Kecamatan Sulamu didapati bahwa kawasan didominasi oleh pengunjung dengan kategori dewasa 25-55
tahun 56, pengunjung jenis kelamin pria 61, dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi 60, pekerjaan wiraswasta 37, pendapatan 2 juta rupiah
41, pengeluaran untuk wisata Rp 50.000,00 - 100.000,00 38, dan kunjungan ke lokasi lebih dari ketiga kali 32, serta sebagian besar pengunjung berasal dari
Kota Kupang 54. Dengan adanya data ini maka rencana pengelolaan wisata pertanian pada kawasan seperti misalnya, bentuk usaha pertanian, bentuk kegiatan
wisata, dan fasilitas pengelolaan wisata harus lebih diarahkan pada pengunjung dengan karakteristik tersebut.
5.11.2 Persepsi dan Preferensi Pengunjung
Persepsi adalah suatu gambaran, pengertian, dan interpretasi seseorang mengenai suatu objek, terutama bagaimana orang tersebut menghubungkan informasi
itu dengan dirinya dan lingkungan tempat ia berada. Respon seseorang terhadap lingkungan bergantung pada bagaimana ia mempersepsikan lingkungannya Laurens,
2004.
Hasil uji Chi-square hubungan persepsi pengunjung tentang tujuan wisata dan pemahaman wisata pertanian dengan karakteristik pengunjung dapat dilihat pada
Tabel 44 terdapat keterkaitan antara
pengeluaran untuk wisata per bulan dengan pemahaman tentang agrowisata. Jika dihubungkan dengan persentase pengeluaran untuk
wisata per bulan, pengunjung dengan pengeluaran Rp 50.000,00-100.000,00 memilih datang ke lokasi wisata untuk membeli produksi pertanian tanaman sayuranbuahan serta
membeli hasil perikanan. Hal ini juga berarti bahwa pengelolaan agrowisata pada tapak sebaiknya diarahkan pada bentuk kegiatan yang memungkinkan pengunjung dapat
menikmati pemandangan kawasan sekaligus membeli produk pertanian.
Keterkaitan yang kuat juga terlihat dari jumlah kunjungan dan tujuan pengunjung ke lokasi agrowisata. Pengunjung yang telah mengetahui lokasi wisata, akan datang
kembali untuk melakukan aktivitas wisata yang biasa dilakukannya seperti memancing, membeli udang, atau melihat pemandangan kawasan.
Tabel 44 Hasil uji Chi-square hubungan persepsi pengunjung tentang tujuan wisata dan pemahaman wisata pertanian dengan karakteristik pengunjung
Karakteristik pengunjung Nilai Pearson Chi-Square persepsi pengunjung
Tujuan pengunjung Pemahaman agrowisata
Umur 0,534
0,265 Jenis kelamin
0,652 0,344
Tingkat pendidikan 0,585
0,317 Pekerjaan
0,065 0,361
Pendapatan per bulan 0,818
0,693 Pengeluaran untuk wisata per
bulan 0,640
0,051 Jumlah kunjungan
0,001 0,714
Asal 0,07
0,355 Terdapat keterkaitan antara karakteristik pengunjung dan persepsi pengunjung
123
Hasil uji Chi-square hubungan antara preferensi pengunjung terhadap sifat aktivitas agrowisata, bentuk kegiatan agrowisata perikanan dan peternakan dengan
karakteristik pengunjung dapat dilihat pada Tabel 45 terdapat keterkaitan antara umur pengunjung dan kegiatan agrowisata peternakan. Pengunjung dewasa dengan
kategori umur 25-55 tahun lebih memilih melihat aktivitas peternakan di lahan penggembalaan. Juga terdapat keterkaitan yang jelas antara jenis pekerjaan
pengunjung dengan bentuk kegiatan agrowisata perikanan pada kawasan. Pengunjung dengan jenis pekerjaan PNS dan wiraswasta tertarik untuk melakukan
kegiatan perikanan aktif seperti pemancingan ikan bandeng atau membeli udang.
Tabel 45 Hasil uji Chi-square hubungan preferensi pengunjung tentang sifat aktivitas wisata, bentuk kegiatan perikanan, dan peternakan dengan karakteristik
pengunjung
Karakteristik pengunjung
Nilai Pearson Chi-Square preferensi pengunjung Sifat aktifitas
Bentuk kegiatan perikanan
Agrowisata peternakan
Umur 0,706
0,498 0,022
Jenis kelamin 0,543
0,935 0,186
Tingkat pendidikan 0,258
0,339 0,788
Pekerjaan 0,649
0,009 0,246
Pendapatan per bulan 0,985
0,935 0,708
Pengeluaran untuk wisata per bulan
0,102 0,268
0,478 Jumlah kunjungan
0,014 0,628
0,093 Asal
0,251 0,776
0,108 Terdapat keterkaitan antara karakteristik pengunjung dan preferensi pengunjung
Pada hasil
nilai Pearson Chi-Square, preferensi pengunjung ini juga dapat dilihat keterkaitannya antara jumlah kunjungan dan sifat aktivitas agrowisata yang
dilakukan. Pengunjung yang telah lebih dari satu kali datang ke lokasi wisata memilih untuk melakukan kegiatan wisata aktif seperti pemancingan, membeli udangikan, dan
berbelanja produk hortikultura sayuranbuahan. Ini berarti bahwa sebaiknya dalam pengembangan agrowisata pada tapak, prioritas bentuk kegiatan agrowisata perikanan
adalah pemancingan tambak dan perikanan tangkap
Hasil uji Chi-square hubungan preferensi pengunjung tentang usaha pertanian tanaman pangan dan buah dengan karakteristik pengunjung dapat dilihat
pada Tabel 46. Dari tabel tersebut diketahui adanya keterkaitan antara jumlah kunjungan dan usaha pertanian tanaman pangan yang dilihat dari nilai uji Chi-
Square. Berdasarkan wawancara, pengunjung telah mendatangi kawasan lebih dari satu kali sesuai dengan waktu panen usaha tanaman pangan jagung dan padi sawah.
Usaha pertanian tanaman hortikultura buah dan sayur tidak terdapat keterkaitan dengan karakteristik pengunjung. Jika dihubungkan dengan preferensi pengunjung
terhadap tanaman hortikultura buah, diketahui bahwa mayoritas pengunjung lebih menyukai tanaman mangga. Ini berarti bahwa usaha pertanian hortikultura buah
dalam pengelolaan agrowisata pada tapak sebaiknya diutamakan pada mangga.
124
Tabel 46 Hasil uji Chi-square hubungan preferensi pengunjung tentang usaha pertanian tanaman pangan dan buah dengan karakteristik pengunjung
No Karakteristik
pengunjung Nilai Pearson Chi-Square preferensi pengunjung
Menurut usaha pertanian tanaman Pangan
Buah Sayur
1 Umur
0,778 0,509
0,731 2
Jenis kelamin 0,135
0,515 0,447
3 Tingkat pendidikan
0,521 0,115
0,364 4
Pekerjaan 0,078
0,220 0,643
5 Pendapatan per bulan
0,122 0,274
0,115 6
Pengeluaran untuk wisata per bulan
0,190 0,255
0,604 7
Jumlah kunjungan 0,022
0,063 0,379
8 Asal
0,554 0,155
0,091 Terdapat keterkaitan antara karakteristik pengunjung dan preferensi pengunjung
Pada Tabel 47 menunjukkan ada keterkaitan antara hubungan preferensi pengunjung tentang tempat parkir, kios cenderamata, tempat peristirahatan, dan jenis
kendaraan yang digunakan ke lokasi dengan karakteristik pengunjung. Dari tabel terdapat keterkaitan antara jenis pekerjaan pengunjung terhadap tempat parkir.
Sebagian besar pengunjung dari kategori PNSTNI dan karyawan swasta menyukai tempat parkir dengan rambatan tanaman karena lebih bernilai estetika dan
melindungi dari pengaruh sinar matahari langsung. Ini berarti bahwa dalam pengelolaan agrowisata pada tapak sebaiknya diprioritaskan pada fasilitas parkir
dengan rambatan tanaman. Pada tabel juga menunjukkan ada keterkaitan antara pendapatan per bulan pengunjung dengan tempat istirahat. Pengunjung mayoritas
dengan pendapatan lebih dari 2 juta rupiah lebih berminat pada tempat istirahat berbentuk gazebolopo. Ini berarti bahwa dalam pengelolaan agrowisata pada tapak
sebaiknya diprioritaskan pada tempat istirahat berbentuk gazebolopo.
Tabel 47 Hasil uji Chi-square hubungan preferensi pengunjung tentang tempat parkir, kios cenderamata, tempat peristirahatan, dan jenis kendaraan yang
digunakan ke lokasi dengan karakteristik pengunjung
Karakteristik pengunjung
Nilai Pearson Chi-Square preferensi pengunjung Tempat
parkir Kios
cenderamata Tempat
istirahat Jenis
kendaraan Umur
0,069 0,521
0,545 0,334
Jenis kelamin 0,142
0,114 0,397
0,466 Tingkat pendidikan
0,781 0,373
0,477 0,305
Pekerjaan 0,019
0,154 0,256
0,579 Pendapatan per bulan
0,196 0,263
0,036 0,221
Pengeluaran untuk wisata per bulan
0,876 0,179
0,488 0,466
Jumlah kunjungan 0,301
0,398 0,111
0,463 Asal
0,716 0,597
0,398 0,089
Tabel 48 menunjukkan adanya keterkaitan hubungan pereferensi pengunjung tentang penginapan, sarana wisata, bentuk arsitektur, warung makan, dan desa
pilihan pengunjung dengan karakteristik pengunjung. Keterkaitan terjadi antara
125
pendapatan per bulan pengunjung dan jenis penginapan. Mayoritas pengunjung dengan pendapatan per bulan lebih dari 2 juta rupiah per bulan lebih menyukai vila
kelas ekonomi sebagai tempat penginapan. Ini berarti bahwa dalam pengelolaan agrowisata pada tapak disarankan agar mengadakan penginapan vila kelas ekonomi,
selain mendorong penduduk untuk membuka usaha penginapan di rumahnya.
Tidak terdapat keterkaitan antara karakteristik pengunjung dan pilihan desa pilihan wisata. Namun, dari data preferensi pengunjung, terlihat bahwa dari tujuh
desa di Kecamatan Sulamu ini, pengunjung hanya memilih 4 desa sebagai daerah tujuan wisata, yaitu Desa Bipolo 44, Desa Oeteta 44, Desa Pariti 12, dan
Kelurahan Sulamu 15, sedangkan Desa Pantai Beringin, Desa Pitay, dan Desa Pantulan tidak dipilih sebagai desa untuk tujuan agrowisata. Dari data preferensi
pengunjung, mayoritas pengunjung 91 memilih arsitektur tradisional pada lokasi.
Tabel 48 Hasil Uji Chi-square hubungan preferensi pengunjung tentang penginapan, sarana wisata, bentuk arsitektur, warung makan, dan desa pilihan
pengunjung dengan karakteristik pengunjung
Karakteristik pengunjung
Nilai Pearson Chi-Square preferensi pengunjung Penginapan
Sarana wisata
Bentuk Arsitektur
Warung makan
Desa pilihan
Umur 0,656
0,541 0,214
0,578 0,187
Jenis kelamin 0,356
0,155 0,532
0,282 0,181
Tingkat pendidikan 0,058
0,626 0,178
0,980 0,460
Pekerjaan 0,444
0,756 0,308
0,884 0,553
Pendapatan per bulan
0,047 0,787
0,260 0,459
0,188 Pengeluaran untuk
wisata per bulan 0,197
0,645 0,255
0,694 0,076
Jumlah kunjungan 0,181
0,846 0,521
0,146 0,906
Asal 0,271
0,414 0,912
0,061 0,454
Keterangan: Terdapat keterkaitan antara karakteristik pengunjung dan preferensi pengunjung
5.12 Penyusunan Strategi Pengelolaan Kawasan