Jenis Tanah Aspek Fisik .1 Letak Geografis dan Administrasi

50 Kecamatan Sulamu tergolong tipe iklim E, yakni daerah agak kering dengan bulan basah 200 mmtahun berlangsung selama 5 bulan Desember-April dan bulan kering 100 mmtahun berlangsung selama 7 bulan Mei – November. Iklim selama lima tahun ini tidak banyak mengalami perubahan, hanya dari unsur suhu rata-rata dan kecepatan angin rata-rata yang mengalami peningkatan pada tahun 2007 dan 2008. Hal ini dapat disebabkan oleh aspek pemanasan global. Data iklim rata- rata kawasan tahun 2007 – 2012 dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Data iklim rata-rata kawasan tahun 2007 - 2012 Bulan Suhu rata-rata o C Kelembaban nisbi Lama penyinaran jamhari Kecepatan angin kmjam Curah hujan mm Hari hujan hari Januari 26,60 87,20 4,70 1,11 504,00 23,00 Pebruari 26,60 89,10 5,10 1,11 271,00 13,00 Maret 26,30 87,90 6,10 0,88 177,00 12,00 April 26,70 82,30 7,30 0,56 225,00 11,00 Mei 27,10 74,70 8,90 1,41 42,00 3,00 Juni 26,40 71,50 8,70 2,42 34,00 2,00 Juli 25,70 68,40 9,20 2,70 0,00 0,00 Agustus 26,30 63,20 9,60 3,33 0,00 0,00 September 26,50 70,70 9,70 1,76 15,00 2,00 Oktober 28,5 67,70 9,20 1,91 98,00 3,00 Nopember 28,6 76,00 8,90 1,11 171,00 7,00 Desember 27,00 82,90 7,10 0,85 233,00 11,00 Jumlah 1770,00 87,00 Rata-rata 26,85 76,8 7,88 1,60 147,50 7,25

4.1.4 Jenis Tanah

Jenis tanah yang terdapat pada kawasan dilihat berdasarkan peta sistem lahan Sistem Lahan RePPProT didalam Kusnadi 2012. Jenis tanah Regosol memiliki 60 komposisi pasir dengan tekstur kasar merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan Aluvium marin muda. Jenis tanah tersebut terletak pada daerah pantai, yaitu di pesisir pantai Teluk Kupang dan sebagian besar Kelurahan Sulamu, Pitay, dan Pantulan secara potensial tanah ini kurang baik untuk pengembangan pertanian terutama tanaman musiman. Demikian pula halnya dengan budi daya perikanan tambak. Sifatnya yang porus dan lepas sehingga sulit memegang air. Namun jenis tanah tersebut prospektif untuk pengembangan tanaman kerastahunan karena banyak dijumpai jenis tanaman yang mampu beradaptasi dengannya seperti kelapa dan lontar. Jenis tanah Gleisol berkembang dari bahan endapan yang dibawa aktivitas air sungai kemudian diendapkan pada rawa yang dekat Teluk Kupang. Tanah ini memiliki ciri hidromorfik berupa bercak berwarna coklat kemerahan. Gleisol dijumpai di sekitar pesisir Desa Bipolo yang dipengaruhi pasang surut kawasan. 51 Lahan ini berupa rawa yang sebagian telah dimanfaatkan untuk pengembangan tambak garam. Jenis tanah grumusol terletak di Desa Bipolo dan Oeteta, merupakan tanah mineral dengan kandungan liat tinggi, yang pada musim hujan akan lengket karena mengembang dan pada musim panas akan mengerut. Persebaran jenis tanah ini terdapat di daerah iklim subarid yang memiliki curah hujan kurang dari 2.500 mmth. Di kawasan studi, grumusol telah dikembangkan menjadi lahan pertanian sawah intensif dengan pola tanam padi-palawija-bera serta tanaman perkebunan seperti Jati. Peta jenis tanah Kecamatan Sulamu dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Peta jenis tanah Kecamatan Sulamu Kusnadi 2012 Kambisol adalah tanah yang ditemukan di dataran tinggi batu gamping dan daerah sekitar erosi. Tanah ini memiliki horizon A berwarna merah gelap hingga coklat gelap kemerahan dengan tekstur sedang memiliki konsistensi gembur hingga agak teguh pada keadaan lembab. Jenis tanah ini agak masam dan tersebar pada area dengan kemiringan lereng 15 . Secara genesis tanah ini merupakan tanah yang sedang berkembang karena tidak ditemukan gejala-gejala hidromorfik. Jenis tanah ini tidak sesuai sebagai daerah pertanian yang terdapat pada sebelah utara kawasan. Jenis tanah mediteran juga ditemukan di kawasan, merupakan tanah yang berkembang dari bahan induk tua, yaitu batuan liat dan vulkanik di bawah rejim iklim basah dengan kandungan basa 50. Mediteran umumnya memiliki karakteristik kedalaman efektif dangkal-agak dalam, tekstur agak kasar, drainase penampang baik, KTK rendah sampai sedang, dan status kesuburan tanah rendah sampai sedang. Bentuk struktur batu di kawasan adalah batu kali yang bulat dan pipih. Pemanfaatan tanah ini umumnya berupa belukar dan lapangan rumputpadang penggembalaan. Jenis tanah rendzina atau tanah putih terdapat pada beberapa lokasi kawasan yang berkembang dari bahan kapur. Tanah ini dicirikan dengan adanya horizon yang mengandung bahan organik lebih dari 1, berwarna gelap dengan kejenuhan basa lebih dari 50. Rendzina dijumpai di wilayah perbukitan kawasan. Vegetasi pada 52 tanah ini umumnya berupa semak belukar dan tanah kosong yang ditemukan di sebelah utara kawasan Kecamatan Sulamu.

4.1.5 Topografi