50
Kecamatan Sulamu tergolong tipe iklim E, yakni daerah agak kering dengan bulan basah 200 mmtahun berlangsung selama 5 bulan Desember-April dan bulan
kering 100 mmtahun berlangsung selama 7 bulan Mei – November. Iklim
selama lima tahun ini tidak banyak mengalami perubahan, hanya dari unsur suhu rata-rata dan kecepatan angin rata-rata yang mengalami peningkatan pada tahun 2007
dan 2008. Hal ini dapat disebabkan oleh aspek pemanasan global. Data iklim rata- rata kawasan tahun 2007
– 2012 dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Data iklim rata-rata kawasan tahun 2007 - 2012
Bulan Suhu
rata-rata
o
C Kelembaban
nisbi Lama
penyinaran jamhari
Kecepatan angin
kmjam Curah
hujan mm
Hari hujan hari
Januari 26,60
87,20 4,70
1,11 504,00
23,00 Pebruari
26,60 89,10
5,10 1,11
271,00 13,00
Maret 26,30
87,90 6,10
0,88 177,00
12,00 April
26,70 82,30
7,30 0,56
225,00 11,00
Mei 27,10
74,70 8,90
1,41 42,00
3,00 Juni
26,40 71,50
8,70 2,42
34,00 2,00
Juli 25,70
68,40 9,20
2,70 0,00
0,00 Agustus
26,30 63,20
9,60 3,33
0,00 0,00
September 26,50
70,70 9,70
1,76 15,00
2,00 Oktober
28,5 67,70
9,20 1,91
98,00 3,00
Nopember 28,6
76,00 8,90
1,11 171,00
7,00 Desember
27,00 82,90
7,10 0,85
233,00 11,00
Jumlah 1770,00
87,00 Rata-rata
26,85 76,8
7,88 1,60
147,50 7,25
4.1.4 Jenis Tanah
Jenis tanah yang terdapat pada kawasan dilihat berdasarkan peta sistem lahan Sistem Lahan RePPProT didalam Kusnadi 2012. Jenis tanah Regosol
memiliki 60 komposisi pasir dengan tekstur kasar merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan Aluvium marin muda. Jenis tanah tersebut terletak pada
daerah pantai, yaitu di pesisir pantai Teluk Kupang dan sebagian besar Kelurahan Sulamu, Pitay, dan Pantulan secara potensial tanah ini kurang baik untuk
pengembangan pertanian terutama tanaman musiman. Demikian pula halnya dengan budi daya perikanan tambak. Sifatnya yang porus dan lepas sehingga sulit memegang
air. Namun jenis tanah tersebut prospektif untuk pengembangan tanaman kerastahunan karena banyak dijumpai jenis tanaman yang mampu beradaptasi
dengannya seperti kelapa dan lontar.
Jenis tanah Gleisol berkembang dari bahan endapan yang dibawa aktivitas air sungai kemudian diendapkan pada rawa yang dekat Teluk Kupang. Tanah ini
memiliki ciri hidromorfik berupa bercak berwarna coklat kemerahan. Gleisol dijumpai di sekitar pesisir Desa Bipolo yang dipengaruhi pasang surut kawasan.
51
Lahan ini berupa rawa yang sebagian telah dimanfaatkan untuk pengembangan tambak garam.
Jenis tanah grumusol terletak di Desa Bipolo dan Oeteta, merupakan tanah mineral dengan kandungan liat tinggi, yang pada musim hujan akan lengket karena
mengembang dan pada musim panas akan mengerut. Persebaran jenis tanah ini terdapat di daerah iklim subarid yang memiliki curah hujan kurang dari 2.500 mmth.
Di kawasan studi, grumusol telah dikembangkan menjadi lahan pertanian sawah intensif dengan pola tanam padi-palawija-bera serta tanaman perkebunan seperti Jati.
Peta jenis tanah Kecamatan Sulamu dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Peta jenis tanah Kecamatan Sulamu Kusnadi 2012 Kambisol adalah tanah yang ditemukan di dataran tinggi batu gamping dan
daerah sekitar erosi. Tanah ini memiliki horizon A berwarna merah gelap hingga coklat gelap kemerahan dengan tekstur sedang memiliki konsistensi gembur hingga
agak teguh pada keadaan lembab. Jenis tanah ini agak masam dan tersebar pada area dengan kemiringan lereng 15 . Secara genesis tanah ini merupakan tanah yang
sedang berkembang karena tidak ditemukan gejala-gejala hidromorfik. Jenis tanah ini tidak sesuai sebagai daerah pertanian yang terdapat pada sebelah utara kawasan.
Jenis tanah mediteran juga ditemukan di kawasan, merupakan tanah yang berkembang dari bahan induk tua, yaitu batuan liat dan vulkanik di bawah rejim
iklim basah dengan kandungan basa 50. Mediteran umumnya memiliki karakteristik kedalaman efektif dangkal-agak dalam, tekstur agak kasar, drainase
penampang baik, KTK rendah sampai sedang, dan status kesuburan tanah rendah sampai sedang. Bentuk struktur batu di kawasan adalah batu kali yang bulat dan
pipih. Pemanfaatan tanah ini umumnya berupa belukar dan lapangan rumputpadang penggembalaan.
Jenis tanah rendzina atau tanah putih terdapat pada beberapa lokasi kawasan yang berkembang dari bahan kapur. Tanah ini dicirikan dengan adanya horizon yang
mengandung bahan organik lebih dari 1, berwarna gelap dengan kejenuhan basa lebih dari 50. Rendzina dijumpai di wilayah perbukitan kawasan. Vegetasi pada
52
tanah ini umumnya berupa semak belukar dan tanah kosong yang ditemukan di sebelah utara kawasan Kecamatan Sulamu.
4.1.5 Topografi