Analisis Sensitivitas HASIL DAN PEMBAHASAN

99

6.5 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui kepekaan model, seberapa jauh hasil optimal dapat diterapkan apabila terjadi perubahan pada model. Hal ini dilakukan karena lingkungan bisnis bersifat dinamis atau dapat berubah setiap saat sehingga hasil olahan optimalisasi produksi tidak selalu dapat diterapkan. Maka dari itu perlu dilakukan analisis sensitivitas setelah solusi optimal tercapai. Pengaruh perubahan dapat dilihat dari selang kepekaan yang terdiri dari batas kenaikan yang diperbolehkan allowable increase dan penurunan yang diperbolehkan allowable decrease. Jika parameter model optimalisasi produksi masih berada pada selang tersebut maka tidak akan terjadi perubahan pada kombinasi produksi optimal. Semakin sempit nilai selang kepekaan maka akan semakin peka terjadi perubahan solusi optimal. Berikut ini akan dijelaskan analisis sensitivitas yang terbagi atas dua bagian yaitu analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan dan analisis sensitivitas nilai sebelah kanan kendala Right Hand Side RHS.

6.5.1 Analisis Sensitivitas Nilai Koefisien Fungsi Tujuan

Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan diperlukan untuk mengetahui selang perubahan keuntungan kotor per satuan yang masih diperbolehkan yang tidak merubah kombinasi produksi optimal. Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan pada CV Batu Gede digunakan untuk mengetahui batas kenaikan dan penurunan keuntungan yang masih diperbolehkan agar kondisi optimal tetap bertahan. Hasil analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan model Linear Programming pada kondisi optimal selama periode yang dianalisis untuk produksi kain tenun sutera dobby dan warna di CV Batu Gede dapat dilihat pada Tabel 42. 100 Tabel 42. Hasil Analisis Sensitivitas Nilai Koefisien Fungsi Tujuan Produksi Kain Tenun Sutera Dobby dan Tenun Warna pada CV Batu Gede Selama Periode Analisis Tahun Bulan Produk Current Coef Allowable Allowable Variabel Increase Decrease 2007 September Dobby X 11 50.612,90 INFINITY 15.063,449219 Oktober Dobby X 12 50.925,07 INFINITY 15.008,333008 Nopember Dobby X 13 50.077,34 INFINITY 14.955,601562 Desember Dobby X 14 49.323,87 INFINITY 14.970,317383 2008 Januari Dobby X 15 50.700,57 INFINITY 15.008,333008 Februari Dobby X 16 48.846,14 INFINITY 14.958,787109 Maret Dobby X 17 50.048,72 INFINITY 14.977,839844 April Dobby X 18 50.076,36 INFINITY 14.965,855469 Mei Dobby X 19 50.377,27 INFINITY 14.955,860352 Juni Dobby X 110 50.680,98 INFINITY 15.008,336914 Juli Dobby X 111 51.389,81 INFINITY 14.962,123047 Agustus Dobby X 112 50.842,89 INFINITY 14.898,415039 2007 September Warna X 21 106.813,70 107.347,771641 45.260,410156 Oktober Warna X 22 107.750,21 108.288,954141 45.024,996094 Nopember Warna X 23 105.207,01 105.733,050703 44.799,437500 Desember Warna X 24 102.946,62 103.461,350274 44.861,257812 2008 Januari Warna X 25 107.076,71 107.612,094493 45.024,996094 Februari Warna X 26 101.513,43 102.020,988984 44.810,750000 Maret Warna X 27 105.121,15 105.646,754180 44.894,445312 April Warna X 28 105.204,07 105.730,090664 44.843,242188 Mei Warna X 29 106.106,80 106.637,330859 44.801,113281 Juni Warna X 210 107.017,93 107.553,019336 45.025,007812 Juli Warna X 211 109.144,42 109.690,136132 44.829,425781 Agustus Warna X 212 107.503,66 108.041,174531 44.558,562500 Berdasarkan Tabel 42, dapat diketahui kain tenun sutera dobby secara keseluruhan memiliki batas kenaikan keuntungan kotor yang tidak terhingga infinity dan batas penurunan keuntungan kotor yang diperbolehkan sebesar nilai tertentu, hal ini menunjukkan seberapapun kenaikan keuntungan kotor yang 101 terjadi dari produk jenis kain dobby tidak akan mempengaruhi solusi optimal dan batas penurunannya yang diperbolehkan yaitu sebesar nilai yang ditunjukkan oleh kolom allowable decrease. Sedangkan pada kain tenun warna, secara keseluruhan kenaikan dan penurunan keuntungan kotornya masing-masing memiliki batas nilai tertentu agar tetap berada pada kondisi yang optimal. Hal ini ditunjukkan oleh adanya nilai pada kolom allowable increase dan allowable decrease. Sebagai contoh pada periode Agustus 2008, untuk produk kain dobby per meter batas kenaikan keuntungannya adalah tidak terhingga dan batas penurunan keuntungannya adalah maksimal mencapai nilai Rp 14.898,41 dari keuntungan awal agar tetap mempertahankan kondisi optimal. Sedangkan untuk kain tenun warna, kondisi optimal akan berubah apabila kenaikan keuntungan kotornya melebihi nilai Rp 108.041,17 dan penurunannya melebihi nilai Rp 44.558,56 dari nilai keuntungan awal. Maka dari itu, hasil analisis sensitivitas fungsi tujuan menunjukkan bahwa keuntungan kotor dari kain tenun dobby tidak memiliki nilai selang kepekaan sebesar tertentu yang dapat mempengaruhi solusi optimal, karena batas kenaikan keuntungan yang diperbolehkan secara keseluruhan mencapai tidak terhingga infinity. Sedangkan untuk keuntungan kotor yang diperoleh dari kain tenun warna memiliki nilai selang kepekaan sebesar tertentu dengan nilai batas kenaikannya yang ditunjukkan oleh nilai allowable increase dan nilai batas penurunannya yang ditunjukkan oleh nilai allowable decrease. Hal ini menunjukkan selang kepekaan yang tersempit dari hasil analisis sensitivitas antara kedua produk yang dihasilkan CV Batu Gede terdapat pada jenis produk kain tenun sutera warna. Artinya, kondisi keuntungan optimal perusahaan akan lebih peka berubah apabila terjadi perubahan pada nilai keuntungan dari kain tenun sutera warna per meternya, sehingga perusahaan dapat lebih fokus melakukan perubahan keuntungan dari produk kain tenun sutera dobby agar tetap berada dalam kondisi yang optimal.

6.5.2 Analisis Sensitivitas Nilai Sebelah Kanan Kendala

Analisis sensitivitas nilai sebelah kanan kendala menunjukkan selang perubahan pada nilai ketersediaan sumberdaya atau nilai sebelah kanan Right Hand Side RHS, yang tetap mempertahankan kondisi optimal dan tidak 102 mengubah nilai dual sumberdaya atau kendala yang bersangkutan. Nilai selang perubahan ditunjukkan oleh nilai batas kenaikan yang diperbolehkan dan penurunan yang diperbolehkan. Selama perubahan pada kapasitas kendala masih berada dalam jangkauan nilai selang maka nilai dual kendala tersebut tidak akan berubah, sebaliknya apabila perubahan tersebut berada diluar jangkauan nilai selang maka nilai dual kendala akan berubah. Semakin sempit nilai selang perubahan pada suatu sumberdaya atau kendala maka semakin peka sumberdaya tersebut terhadap perubahan ketersediaanya. Hal ini berarti perubahan ketersediaan sumberdaya atau kendala akan sangat mempengaruhi solusi optimal. Maka dari itu diperlukan analisis sensitivitas untuk mengetahui batas-batas perubahan yang dapat merubah kondisi optimal. Analisis sensitivitas nilai sebelah kanan kendala berkaitan dengan status sumberdaya. Suatu kendala berstatus pembatas apabila terdapat nilai batas penurunan dan peningkatan sebesar nilai tertentu. Sedangkan kendala dikatakan bukan pembatas apabila tidak terdapat nilai sebesar tertentu pada nilai batas penurunan dan peningkatan. Kendala bukan pembatas ditunjukkan oleh adanya nilai tidak terhingga infinity pada nilai batas peningkatan allowable increase. Hal ini menunjukkan selang perubahan peningkatan mencapai tidak terhingga. Artinya seberapapun peningkatan nilai sebelah kanan kendala tersebut tidak akan mempengaruhi solusi optimal. Optimalisasi produksi kain sutera dobby dan warna dengan menggunakan analisis sensitivitas nilai sebelah kanan kendala Right Hand Side Ranges berdasarkan hasil olahan Linear Programming LINDO pada CV Batu Gede dijelaskan sebagai berikut.

a. Kepekaan Ketersediaan Bahan Baku Jenis Benang Sutera Pakan